"Jeremy buka pintunya! JEREMY!!!"
Aiden terus menggedor pintu kamar jeremy tetapi belum di bukakan oleh yang punya.
"BUKA PINTUNYA! KAMU TAU KAN KALAU AKU BISA SAJA MENENDANG PINTU INI ATAU..
"..AKU AKAN MEMBAKAR PINTUMU!"
Aiden terus berteriak memanggil jeremy. Pelayan pelayan yang awalnya ingin mencegahnya malah mereka ketakutan dikarenakan aiden sangat seram ketika dia sedang marah. Bahkan rambut aiden sekarang agak sedikit kemerahan.
Sejak 2 hari yang lalu mereka pergi ke festival. Sesuatu hal buruk yang jeremy takuti terjadi. Banyak rumor tentang dirinya dikalangan di negri api
"Benarkah teman dari tuan muda aiden itu mempunyai kemampuan spesial?"
"Wah! Dia bisa mempunyai lebih dari satu kemampuan???"
"Kalian jangan mudah percaya bisa saja itu cuma rumor.. kalian tau kan peramal itu belum tentu benar.."
"Wah jangan jangan dia mau mengambil kekuasaan di negri ini makanya mendekatkan tuan muda aiden.."
Jeremy menangis dalam diam. Dia menutup telinganya menggunakan bantal. Rumor tentang dirinya tersebar cepat selama 2 hari dan pagi hari ini sampai ke telinga aiden. Sedari tadi aiden terus memanggil dirinya. Dia ingin membukakan pintu untuk aiden tetapi dia takut jika temannya itu membenci dirinya karena sudah berbohong padanya.
"JEREMY!! AKU TIDAK MAIN MAIN YA! AKU LAGI TIDAK MAU BERCANDA! AKU SERIUS!! BUKA PINTUNYA!! AKU HITUNG SAMPE 3!"
3
2
Sa....t..
Ceklek
Pintu terbuka, munculah jeremy dengan mukanya yang sedikit memerah akibat menangis lalu dia menarik aiden masuk ke dalam kamar dan mengunci kembali pintu itu.
Aiden melihat muka jeremy yang seperti zombie yang tidak pernah tidur. Aiden yang tadinya ingin memarahinya jadi tidak marah.. lebih dia tahan."M..maaf...." jeremy menunduk
"Maafkan aku.. aiden..sungguh..aku benar benar minta maaf.."
"Kenapa kamu meminta maaf padaku? Jadi.. rumor itu benar??" Aiden terus menatap jeremy tajam
"Ya..itu benar.."
Aiden membulatkan matanya.. dia tidak percaya sahabatnya adalah anak yang selalu dipertanyakan keberadaannya oleh sejuta umat dan memiliki kemampuan luar biasa.
Aiden menghela nafas dan berpikir sejenak.."Kau tidak tinggi ya.. meski kita masih muda sih.. kau tidak berwajah ganteng seperti pangeran berkuda.. kau tidak berbadan kekar seperti panglima perang.. kau tidak memiliki ambisius sebesar kaisar di negri dongeng.."
"Ternyata kamu tidak seperti yang aku bayangkan.. ternyata hanya seorang anak plin plan yang masih memiliki tekad yang kuat.."
Jeremy menatap wajah aiden. Aiden tidak memasang wajah marah lagi.
"Ya kau benar.. aku bukan seorang pahlawan kesiangan.. aku juga baru tahu kalau aku memiliki kekuatan sebesar itu.."
Aiden duduk di atas ranjang jeremy dengan melipat kedua tangannya.. lalu memasang muka kecewa
"Apakah kamu benar benar tidak percaya padaku?? Sampai sampai hal sebesar ini hanya kakakku dan tuan gustaf yang tau???"
Jeremy membulatkan matanya. Dia bingung bagaimana aiden bisa tau kalau kak james dan tuan gustaf mengetahui itu.
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...