"Berhenti!"
"Berhenti!!"
"Aku bilang berhenti!"
Aiden meneriaki james yang terus membakar banyak musuh. Mata james mengeluarkan cahaya biru gelap yang menandakan james bisa saja terluka akibat tidak terkontrol.
James marah sekali ketika melihat ada seseorang musuh yang menusuk aiden menggunakan tombak yang ujungnya dilumuri bisa ular. Aiden sampai tidak bisa berdiri karena dia tidak ingin bisanya mengalir cepat keseluruh darahnya.
Bagi aiden itu bukan suatu hal besar karena tubunya yang kuat akan menahan racun ditambah krystal ungu miliknya membuat aiden bisa menetralkan bisa itu dengan cepat.
Butuh waktu sekitar 10 menit untuk menutup luka besar di perut dan menetralkan racun dari bisa ular. Tapi selama 10 menit itu juga aiden khawatir melihat james yang datang langsung marah dan menjadi tidak terkontrol.
Plakk!
Aiden menampar keras wajah james. Hingga perlahan james mulai tersadar.
"Aku tau kakak khawatir! Tapi jangan berlebihan! Aku baik baik saja! Bagaimana jika kakak hilang kendali dan membakar tubuh sendiri!"
Aiden tidak akan pernah lupa bahwa james punya api biru yang bisa membakar apapun bahkan jika dirinya sendiri.
"Maaf... aku hilang kendali.."
Tanpa basa basi aiden langsung memeluk kakaknya. James terkejut karena terakhir kali aiden memeluknya mungkin saat aiden masih kecil?
"Jangan terluka sampai akhir dan terimakasih karena peduli padaku kak."
James tersenyum dan mengusap pucuk kepala aiden. Mereka selesai berpelukan dan aiden segera pergi.
"Semangat bunuh kecoa kecoa itu!" Aiden tersenyum sembari melambaikan tangan lalu pergi membantu yang lain.
---
"Ketemu!"
"Wah aku hampir lupa pohonnya disini.."
Nathan melihat ada sebuah pita hitam di akar pohon. Dia sendiri yang mengikat pita itu sebagai tanda bahwa dia sudah menempatkan banyak bom di bawah tanah yang terhubung dengan pohon itu. Maklum bukan wilayahnya sedangkan pulau uni cukup besar.
Bom yang dia pasang di negri tanah sudah nathan pindahkan ke pulau uni ketika jeremy mengubah seluruh rencananya.
Nathan akan segera menyalakan bom itu karena musuh semakin tak terkendali dan dia bisa melihat warga warga banyak yang sudah lelah dan gugur. Nathan ingin membantu agar pertarungan cepat selesai.
"Aku harus memberitahu mereka"
Nathan memberi sinyal melalui gelangnya. Gelang mereka bertujuh akan bersinar saat nathan memberi sinyal. Ke enam anak itu melihat gelang mereka bersinar, mereka langsung paham dan segera menghindari tempat tempat yang akan meledak. Nathan sudah memberitahu letak dimana bom bom itu berada.
"3... 2.....sa....tu!"
Nathan menekan sebuah tombol kecil yang dia tanam di batang pohon.
Duar!
Duar!
Duar!
Bom mulai meledak satu persatu. Bom yang nathan buat bukan seperti bom biasa. Karena bom itu adalah..
Plant Bomb
Ketika bom itu meledak maka tanah akan hancur dan membuat orang disekitarnya terpleset jatuh ke dalam lubang lalu muncul banyaknya tanaman mematikan, beracun, tajam yang akan menarik, melilit bahkan memakan para musuh yang berada di dekat tanaman itu. Ada beberapa tanaman juga yang bisa berjalan merambat hingga membuat banyak musuh kesulitan menyelamatkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/354494513-288-k523473.jpg)
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...