Sesuai janjiku aku update Extra part 2 dan jangan lupa ramein part ini ya! Aku butuh perjuangan banget bikin nya, masa kalian nggak mau ramein :(
Jangan lupa vote dan komen 👍
Selamat membaca sayang-sayangku 💚
EXTRA PART 2
“Sayang, menurut kamu yang ini cocok nggak cincin yang ini?” Ujar Jevan menunjuk ke arah salah satu cincin yang menurutnya terlihat menarik di matanya.
Saat ini mereka berdua tengah disibukkan mencari cincin pernikahan mereka. Jika dihitung tinggal seminggu lagi Jevan dan Zella akan menjalin hubungan serius. Semua persiapan sudah siap, dari sewa gedung, dekor ,makanan, undangan dan lain-lain. Itu semua Jevan sendiri yang bayar tanpa ada campur tangan orang tua. Orang tua Jevan dan Zella juga ikut antusias ketika mendengar kedua anaknya ingin menikah secepatnya, mereka semua jadi tak sabar nimang cucu.
Pegawai toko tersebut meletakkan sebuah cincin di atas meja etalase kaca transparan. Kira-kira mereka kasih enam pilihan, namun Jevan dan Zella bingung pilih yang mana.
“Ini aja kak,” Zella menunjuk ke arah Cincin emas putih polos yang terdapat berlian berbentuk lingkaran di tengahnya. “Bagus nih, kak, aku suka banget.”
“Kamu suka yang ini?” Tanya Jevan memastikan.
Zella mengangguk senang. “Iya kak, cantik banget keliatan nya.”
“Kalau kamu senang aku juga ikut senang juga. Mbak, saya mau cincin nikah yang ini oh ya saya boleh request juga?”
Speechless, Zella tidak salah dengar, mendengar perkataan Jevan memperkenalkan calon istrinya membuatnya menjerit dalam hati, ribuan kupu-kupu rasanya sedang berterbangan di perutnya. Zella menyelipkan helaian rambut kebelakang telinga, ngelirik Jevan dengan tatapan nahan senyum.
Jangan pikir Jevan tidak tahu kelakuan Zella saat ini, pasti gadis itu salah tingkah.
“Boleh, Kak,” Sahut nya ramah.
“Boleh nggak, saya request di dalam cincin nya itu ada nama saya sama calon istri saya Zella di dalem cincin nya gitu, soal bayaran nya itu mah gampang mau sampe ratusan juta juga saya jabanin asal saya ingin yang sesuai request.” Jelasnya.
“Siap kak, nanti kita akan cepat menerima request dari kakak.” Sempat agak ragu, pegawai tersebut langsung mengiyakan.
Jevan mengutak-atik jari nya di layar ponsel nya, detik itu juga Jevan nunjukin ke pegawai tersebut.
“Sudah saya transfer 120jt, saya tunggu kabarnya ya.”
“Baik, nanti kami hubungi kakak.”
“Oke, Makasih ya, Mbak.”
“Sama-sama, kak.”
•••
“Zel, Kita makan dulu yuk pasti kamu udah lapar banget,” Ajak Jevan langsung membawanya ke sebuah tempat makanan ramyeon yang di mall. “Kamu duduk di sini ya, aku mau pesan dulu mie nya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...