Kak Kavi itu selalu deketin Maba. Kalo nggak di pacarin ya buat main-main doang. Kayaknya pas lo doang, deh, yang nggak berhasil.
Ucapan Bella terus terngiang-ngiang di kepalanya. Nadila kembali berpikir, sebenarnya siapa yang dia terima menjadi pacarnya? Siapa yang dia gantungkan harapan dan kebahagiaannya? Mendengar sesuatu tentang Kavi dari orang lain membuatnya merasa ... hubungan yang sudah setahun mereka jalani itu bukan apa-apa.
Ditengah Nadila yang kalut dengan pikiran sendiri, tak jauh dari sana ada Jay yang sedang memperhatikannya. Dia ingat betul bagaimana Lavanya memohon-mohon agar sahabatnya bisa ikut menjadi relawan. Lavanya juga mewanti-wanti agar terus menjaga gadis itu. Padahal sejauh yang dia lihat, Nadila tampak baik-baik saja. Dia menjalani harinya seperti yang lain. Tidak ada guratan sedih atau murung di wajahnya.
"Belom juga sebulan putus, udah kecantol sama yang lain aja." Celetukan itu membuat Jay menoleh ke samping. Di sana ada Abimanyu yang baru saja selesai menelpon pacarnya setelah lelah mencari jaringan.
"Siapa yang lo maksud?"
"Lo lah. Lo suka sama temen sepupu lo, kan? Siapa namanya? Nabila?"
"Namanya Nadila dan gue cuma penasaran. Kenapa Anya nyuruh gue jagain dia seakan-akan dia lagi nggak baik-baik aja. Padahal keliatannya oke tuh."
Abimanyu ikut memperhatikan Nadila yang sedang berbicara dengan relawan lain. Meskipun tak banyak bicara, gadis itu tetap memperhatikan orang lain dengan seksama.
"Mungkin karna kemaren nyasar, takut kalo di sini nyasar juga."
Jay tidak terlalu yakin dengan jawaban Abimanyu. Lavanya tipe manusia bodoamat yang tidak akan khawatir dengan hal-hal remeh kecuali menyangkut nyawa manusia. Meskipun orang itu kerabatnya sendiri. Namun, berbeda dengan sikapnya pada Nadila. Dia yakin pasti ada yang tidak beres.
"Lo mau?"
Abimanyu yang tadi sempat pergi saat Jay fokus memperhatikan Nadila, balik-balik sudah membawa dua gelas wedang jahe. Jay mengambil kedua gelas tersebut, membuat temannya mengerjab.
"Ini belom ada yang lo minum, kan?"
"Belom."
"Gue bawa, ya. Lo ambil lain aja. Thanks," kata Jay yang pergi dengan santai, membawa kedua wedang jahe itu.
"Halah kampret. Mau pdkt tapi nggak modal," rutuk Abimanyu yang sadar dia dikelabui.
💔
"Gimana sama Kavi? Masih jalan?"
Nadila yang ditanya seperti itu sempat bingung ingin menjawab seperti apa. Akhirnya gadis itu hanya mengangguk samar sambil tersenyum.
"Keren juga, ya, lo masih bertahan. Kavi biasanya pacaran dua bulanan doang, itu pun gandeng 3. Atau lo aja yang gatau?" Laki-laki itu tertawa, seolah hal tersebut bukan masalah besar. Sementara Nadila menahan diri untuk tidak menangis mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interested [TAMAT]
RomanceIni tentang Nadila, yang diselingkuhi padahal hubungan mereka baik-baik saja. Ini tentang Jayendra yang harus berpisah dengan pacarnya karena berbeda keyakinan. Keduanya bertemu saat menjadi relawan kampus untuk bencana alam. Ketika dua hati yang...