Part 3

0 0 0
                                    


Pagi ini aku bangun dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirku. Aku senang karena sebentar lagi aku ketemu sama zayn si cowok dingin itu.
"Pagi ma pa"
"Hey pagi sayang"
"Alin! Katanya tetangga sebelah itu anaknya sekolah di sekolah yang sama kaya kamu ya? Kamu tau ga?" Aku mengerti yang dimaksud mama adalah zayn.
"Iya ma nama nya zayn dia juga sekelas kok sama alin" ucapku melahap roti yang disiapkan mama.
Selesai sarapan aku bergegas keluar tanpa menunggu papa. Aku berharap ketika diluar ada zayn yang mau berangkat sekolah terus ngajak berangkat bareng ehh ngarep kamu alin. Dan nyatanya nihil Motor zayn sudah tidak ada di garasinya.
"Ayo sayang kita berangkat"
"Iya pa"
Sampai disekolah aku berjalan menyusuri pinggir lapangan basket mataku tertuju pada seorang lelaki tampan yang sedang bermain basket. Yapp itu zayn Ternyata dia berangkat pagi hanya untuk main basket dan mengapa harus pagi? Aku berhenti sejenak ku pandangi zayn yang lihai bermain basket. Keringat pagi yang menempel di wajahnya membuat dia errrr... Buggghh! Tanpa aku sadari ternyata bola basket melayang di jidatku "awhhh.." Pekikku merasa pusing. Kenapa ini? Kenapa semuanya gelap?

Zayn pov
Aduhh ngapain sih dia di pinggir lapang jadi kena bola kan. Aku berlari menuju alina yang sudah tak sadarkan diri dengan jidat berwarna merah. Aku segera membopongnya menuju uks. Sampai uks ku baringkan dia di matras, ku lepas sepatu dan kaos kakinya. Apa yang harus kulakukan? Disini tak ada PMR lagi. Terpaksa aku menunggu nya terbangun.
"Dimana aku??" Ucap pelan alina. Heyy dia sadar , terimakasih tuhan! Aku sempat cemas tadi.
"Loe lagi di uks Ngapain sih bengong di pinggir lapang? Jadi kena kan sama bola basket!" Ucapku sedatar mungkin. Aku beranjak dari sisi matras menuju kotak obat, ku raih perban,plester dan obat merah untuk luka alina.
"Sedikit perih mungkin, tapi tahan aja!" Tangan ku mulai meneteskan obat merah di jidatnya.
"Aww perih zayn" dia memegang tanganku yang sedang mengobati lukanya , kami bertatapan sejenak .
"Tahan aja, jangan cengeng deh"
"Ini perih beneran zayn!"
"Tahan dikit kek, bentar lagi nih"
Walaupun aku sedang serius mengobati lukanya namun aku tau dia memperhatikanku dari tadi. Aku mencoba bersikap biasa saja walaupun sedikit nervous sihh
"Udah selesai! Cepet kering lukanya yah, huhhhh" aku meniup jidatnya yang telah ku obati tadi. Hey Apa yang ku lakukan???
"Makasih zayn" dia tersenyum menatapku. Hmm senyumnya manis juga.

Alina pov
Aku berjalan kembali menuju kelas, tak henti2nya aku tebarkan senyum bahagia sambil memgang jidatku yang telah di perban itu.'Aku yakin sebenarnya dia itu baik' batinku.
Sampai didepan kelas aku menemukan mita yang sedang mengobrol dengan lelaki yang aku baru lihat. Siapa dia?
"Pagi mit"
"Lin loe darimana aja jam segini kok baru dateng sih?untung aja belom ada gurru. Eh itu Kenapa jidat loe? Yaampun berdarah ya?" Aduhh mita mulai deh Yang ada jidat ku nyutnyuttan denger celotehan mita.
"Iya tadi ada insiden kecil mit"
" Oh iya kenalin ini adit" ucap mita memperkenalkanku lelaki yang sedang mengobrol dengn mita tdi.
"Aku alina"
"Adit"
Aku sedikit berbincang2 dengan mereka sebelum guru masuk. Dan benar saja belum 10 menit kami mengobrol guru kimia kami suadah tiba untuk mengajar.
Tapi tunggu! Zayn kok belom masuk kelas? Kemana dia?
"Adit zayn dimana?" Tanya guru melihat bangku zayn.
"Saya belom lihat zayn bu" ibu guru hanya menggeleng gelengkan kepala nya, kurasa zayn sering kaya gini masuk telat.
Setengah jam pelajaran berlangsung. Zayn baru masuk kelas dengan baju basah karena keringat.
"Zahn darimana kamu?"
"Main basket bu" ucapnya santai. Aku sedikit kaget karena melihat wajah zayn yang sma sekali tidak takut dimarahi.
"Keluar Lari kelilingi lapangan sampai pelajaran sya selesai!" Wahh jangan dong bu kasihan zayn.
"Baiklah" ucap zayn berlari keluar kelas. Meskipun dia anak dari pemilik sekolah ini hukuman tetap hukuman tak ada terkecuali. Selama pelajaran dimulai aku mulai tak konsen karena terus mengingat zayn. Pasti dia sangat lelah berlari di lapangan, mengingat peljaran kimia berlangsung selma 2 jam.
Akhirnya istirahat tiba , aku langsung berlari menuju kantin tanpa mita.
"Lin, mau kemana?"
"Aku kekantin duluan yah mit" ucapku stengah berlari.
Tiba di kantin aku membeli minuman , tentu saja untuk zayn. Entah dorongan dari mana aku ingin memberikannya air minum. Aku mencari zayn di sekitar lapangan, tapi kenapa dia tidak ada? Dimana zayn? Aku menangkap zayn tak jauh dari lapangan basket, dan dia berada di taman utama sekolah ini. Zayn asyik mengobrol dengan teman2nya kulihat dia sama sekali tak berkeringat. Ketika teman2nya beranjak pergi, aku memberanikan diri mendekatinya.
"Kamu pasti capek! Nih minum" kusodorkan air mineral yang ku beli tadi.
"Alina..." Dia menatap minuman yang ku sodorkan.
"Thanks, Capek? Emang gua abis ngapain?" Ucapnya mengambil minuman dariku dan langsung menegaknya.
"Kamu kan abis lari tadi dihukum , pasti cape dong"
"Ogah banget lari keliling lapangan"
"Jadi kamu ga lari tadi? Astaga zayn kalau kamu ketahuan kamu bisa di tambah loh hukumannya" ucapku khawatir.
"Bodo amat"
"Hmmmmm, zayn aku mau dong ikutan eskul basket biar jago kaya kamu"
Stefan menyerngit.
"Ikutan basket?? Yakin?"
"Emang kenapa? Aku yakin kok, aku pengen ikut basket biar aku selalu deket sama kamu" ucapku tanpa sadar. Upssss! Apa yang kukatakan barusan? Kulirik dia yang sedang menatap dingin padaku.
"Ehh.. Euu.. Itu mak..makssud aku anu" ucapku gelagapan.
"Gua tau kok"Ucap zayn biasa saja tak ada expresi diwjahnya. Aduh bagaimana ini malu sekali.
"Loe boleh gabung besok mulai latihan"
"Eh tunggu dulu! Maen gabung aja, aku kan belum daftar sama ketuanya"
"Gua ketuanya" oh my god ternyata zayn ketua tim basket? Duh makin klepek2.
"Oh ya? Wahh hebat banget kamu"
"Biasa aja"
Heninggg.. Plis dong ngomong zayn ngomong!
"Hmmmm"
"Hmmmm" ucap kami bebarengan, kami saling menatap.
"Kamu duluan"
"Loe duluan" duhh kok barengan lagi.
Hening lagiiiiiii -_-
"Gimana luka loe?" Aku memegang jidatku.
"Agak mendingan sedikit pusing aja"
"Sorry! Lain kali jangan bengong di pinggir lapang Mikir apaan sih"
"Aku itu lagi liat kamu main basket zayn"
"Liat kok sampe bengong. Loe terpesona ya sama gua?" Oow ketauan deh aku jawab apa nih.
"Ihh.. Ya..ya nggaklah . Aku tuh lagi liat cara kamu main basket! Kan aku juga mau ikut eskul basket" huftttt.
Lagilagi heningggg ih benciiiiiiii! Tapi aneh nya aku maupun zayn enggan beranjak dari kursi taman ini.
"Di rumah, loe belum dapet temen?"
"Belom zayn, bete kalau udah dirumah"
"Sore ada pameran Ga jauh dari komplek, kalau loe mau ,gue ajak loe pergi kesana, sekalian keliling komplek biar loe tau" baru kali ini aku denger zayn ngomong panjang lebar. Tunggu! WHATTT??? Dia ngajak aku jalan? Entar sore??? OH MY GOD!!!!

Aku butuh saran dan kritik nya guys ! Makasih :)

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang