Akhirnya selesai juga bersiap² untuk pulang. Sekarang aku dan zayn sedang menonton tv di kamar. Zayn memilih menonton film layar lebar. Aku bangkit untuk mengambil hp ku yang tertunda di ranjang.
"Mau kemana???"
"Ishh , mau ngambil hp.."
"Oh kirain mau pulang" pulang kemana yang dia maksud?? Mana mungkin aku pulang kerumah sendiri tanpa dia.
Aku kembali dengan mengambil setoples kacang koro saat aku hendak duduk zayn menarik pinggangku dan akupun terduduk di pahanya.
"Ihh kamu Aku mau duduk nih lepasin!"
"Duduk disini aja, sayang Aku tuh mau mesra²an sama kamu sebelum kita balik kerumah. Kamu kan tau kalau dirumah susah buat kaya gini, mumpung ada kesempatan!" Bisik zayn di telingaku . Benar juga, sebenarnya ku juga ingin berduaan dengan zayn. Hmm semoga dia tidak macam².
Aku dan zayn kembali menonton film dengan posisi aku yang duduk di pangkuannya. Zayn mengeratkan pelukannya di pinggangku dan menyandarkan dagunya di bahu kananku.
"Sayang kamu cobain gih baju dari kakek. Yang buat fromnight nanti.. Kan belum di liat"
"Oh Iya ya" Aku mengambil bingkisan yang semalam kakek berikan di lemari baju. Aku membukannya dan ternyata ini baju 1 pasangan, buat aku dan stefan.
"Sayang. Buat kamu juga ada lho Kamu juga coba nih ayo"
"Oh ya??"
Baju yang kakek berikan untukku berupa gaun berwarna hitam dengan panjang selutut. Gaun ini berbentuk kemben. Jadi dari leher sampai atas dadaku terekspos. Di bagian bawah gaun dan dada, terdapat riasan² kecil berwarna gold sehingga memberi kesan simple tapi elegant pada gaunnku. Sedang di baju zayn, kakek memberi tuxedo berwarna hitam mengkilap dengan satu kantong di bagian kanan+kemeja putih. Aku mencobanya di dalam kamar mandi dan zayn tetap di kamar.
"Sayang aku udah nih" Seru zayn.
Aku keluar dengan sedikit ragu, aku dapat melihat betapa gagahnya zayn dengan tuxedo yang diberikan kakek. Zayn sepertinya belum melihatku dia masih sibuk dengan kancing bajunya.
"Sayang"
"Iya aku disini" zayn menengok kearahku. Dia menatapku dari bawah sampai atas dengan mulut yang sedikit terbuka. Aku ragu karena di bagian atas dada dan leherku kelihatan nyata, harusnya kakek tidak membelikan model gaun yang seperti ini. Nyaman sih nyaman, tapi zayn melihatku seperti ingin menerkamku.
"Astaga baby.. Kamu cantik banget" zayn menarik lenganku, mengajakku untuk mematut bersamanya di cermin. Aku memeluk lengan kirinya, hmm kami tampak serasi sekali dengan pakaian ini.
"Aku yakin kita pasti menang.." zayn mengacak pelan rambutku.
"Sekarang latihan dulu yuk"
"Emang mau ngapain??"
"Kita latihan dansa.."
"Aku gak bisa" jujur saja aku memang tidak bisa.
"Euhhh, kan aku bilang latihan, kita latihan dulu"
Zayn menarik kedua tanganku dan di letakan di bahunya, sedang kedua tangannya memeluk pinggangku mesra. Langkah demi langkah aku mengikuti irama kaki zayn. meskipu awalnya sedikit sulit, tapi lama kelamaan aku bisa mengimbanginya. Sedari tadi zayn terus saja menatapku. Aku mencoba untuk tidak melihatnya dan membuang mukaku kearah lain.
"Kamu cantik baby.." zayn berhasil membuatku merona. Aku semakin menundukan mukaku , tak ingin menunjukan wajah merahku pdanya.
"Kamu liat aku dong Masa nunduk terus ntar kalaau di fromnight"
Aku mulai membalas tatapannya malu-malu. Zayn sangat tampan. Dia terus menatapku dengan senyum manis yang tak pernah luntur. Akupun ikut tersenyum melihatnya tersenyum. Kami hanyut dalam tatapan dalam ini dengan derap langkah yang menari-nari diatas lantai.Author pov.
Sore ini zayn dan alin sudah sampai dirumahnya masing-masing. Zayn memakirkan mobilnya di garasi. Alin masih tertidur di dalam mobil.
"Kamu pasti cape ya lin.." zayn membopong alin menuju rumah alin, sampai didepan rumah tak ada jawaban stelah 3 kali zayn memencet bell dan memanggil orangtua alin.
"Zayn. Rumah alin dikunci, ini kuncinya sama mamah" Teriak mama dari sebelah rumah alin
"Mamah kenapa ga bilang sih.. Yaudah aku bawa alin kekamar dulu"
Zayn membringkan keksihnya di kasur kamarnya. Lalu ia kembali ke mobil untuk mengambil barang2 dan oleh² yang kakek titipkan untuk keluarga zayn dan alin.
"Huftt cape..." zayn membantingkan tubuhnya di sofa.
"Minum dulu nih"
"Gimana zayn keadaan kakek?" Papa membuka pembicaraan.
"Baik pah, sehat malah"
" Terus gimana kata kakek alin?"
"Zayn bersyukur pah, kakek itu restuin zayn sama alin. Ya, walaupun kakek udah ngetest alin sampai badan alin terluka, tapi berkat kesabaran alin akhirnya kita dapat restu pah."
"Bagus kalau begitu papah seneng dengernya.."
"Tante sama om kemana mah?"
"Mereka ke yogyakarta, katanya kakanya alin si verrel wisuda D1 gitu"
"Yaudah mah, pah aku mau istirahat dulu yah cape nih badannya pegel²"
Zayn menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Astaga, ada alin gue lupa" ucap zayn yang sudah berada di dalam kamar. Terpaksa ia mengambil satu bantalnya dan tidur di karpet lantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/361938704-288-k898065.jpg)