"Read story mom"
"No"
"Please"
"Ohhh oke don't cry"
.
"And Finally cinderella and prince charming Happ... Oww al Are you sleeping?" sang mommy menyelimuti anaknya yang tertidur ketika dibacakan sebuah cerita. Kemudian memasukan beberapa mainan alva lalu keluar dari kamar jagoannya yang bertema Captain America itu.
Mommy itu adalah Alina Siena Husaen, Ya! Istri Zayn Mangkualam. Setelah lulus kuliah S1 alina mengandung Alva penantian panjang pasangan ini dijawab oleh tuhan Akhirnya alin hamil. Zayn memutuskan untuk menetap beberapa tahun lagi di canada sampai buah hati nya lahir. Stelah umur 2th zayn dan alin kembali ke Indonesia. Tentu di sambut rasa penuh bahagia oleh keluarga mereka, apalagi harapan tercapai alin pulang dengan membwa malaikat kecil yang sangat tampan. Zayn dan alin sudah membeli rumah di daerah jakarta untuk mereka tempati. Zayn juga di percayai oleh kakek nya untuk mengurus 2 perusahaan sekaligus miliknya yang ada di jakarta. sekarang umur alva menginjak 4th, dengan sedikit demi sedikit alva belajar bahasa Indonesia agar mudah berkomunikasi dengan temannya jika sudah bersekolah. Zayn dan alva sangat mirip, bagai buah pinang dibelah dua. Mata, hidung dan bibir kedua mereka sama , tak ada bedanya. Zayn juga membuat gaya rambut alva sama seperti dirinya, kebayangkan gantengnya mereka.
Selesai mandi alin berias diri di meja rias, ia menatap diriny sendiri.
Ceklek,Stefan pov.
Aku tak sabar ingin cepat kembali kerumah menemui istri dan jagoan kecilku. Ceklek,
Aku membuka pintu kamar, kulihat alin sedang duduk di depan cermin dengan balutan dress merah dan rambut terurai panjang. Meski umurnya akan menginjak 25th wajahnya tak berubah sedikitpun tetap cantik dan lucu, namun sekarang terlihat lebih dewasa saja. Badannya tak lagi kurus, sangat ideal. Begitu cantik dan matang istriku ini.
"Sayang.."
"Hey Kamu udah pulang???"
Aku menghampirinya berdiri tepat dibelakangnya. Kutatap diriku dan alin dalam cermin. Tak kurasa usia pernikahanku dengannya akan memasuki tahun ke 6.
Aku menyampingkan seluruh rambutnya ke leher kananya. Menampakan disebelah kiri leher yang mulus dan putih.
"Cantik.. Selalu cantik!"
Aku dapat melihat mukanya yang bersemu merah. Alin berdiri menghadapku.
"Cape??"
Alin membuka jas kantor dan dasiku.
"Capenya ilang kalau liat kamu.."
"Hmm gombal.."
Aku memluk pinggangnya. Menatap dalam wajah istriku. Aku tak penah bosan untuk menatap wajah gemasnya, entahlah aku juga tak tau. Aku selalu tak bisa berkata apapun untuk mengatakan kalau aku sangat sangat sangat mencintai wanita ini.
Tanganku merambat naik mengelus rambutnya sampai kepunggung, mencoba membuka resleting dressnya dan melepaskan sampai dipinggangnya. Memperlihatkan bagian atas tubuhnya. Aku mengecup lehernya, menggitnya kecil dan memberikan kissmark disana. Alin mendorongku menuju king size. Membuatku terduduk, tubuhnya ia dudukan di pahaku. Ketika aku akan menciumnya lagi, ia menahan bahuku.
"Kamu pulang kerja sayang, ngga cape apa??"
Aku tersenyum tak menjawab pertanyaanya, aku mencumbunya kembali.
"Ahh, aku baru mandi sayang"
"Nanti mandi lagi aja Mandi bareng sama aku"
Aku mengaitkan kedua tangannya di leherku. Kemudian membaringkannya, membuka pengait bra nya. Tangannya juga sudah bermain membuka kancing kemejaku dan membuka sabuk celanaku.
Aku mngecupi sekitar dadanya, membuatnya mendesah dan meremas bahuku. Punyaku juga sudah berdenyut dan menegang. Aku membuka celanaku. Tangan alin terus mengusap dada dan perutku membuat ku semakin tak tahan.
Alin memutar posisi dan berada di atasku, ia menciumi seluruh wajahku dan leherku. Tanganku berusaha melepas CD nya kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh kita yang tak terbalut apapun itu. Aku memutar posisi kembali, kedua tanganku menopang badanku agar tak menindih alin, perlahan aku mencoba untuk menyatukan tubuhku dengan tubuhnya..
"Ahhhh...."
Aku mencium bibirnya kembali sembari bermain. Ketika sedang asyiknya bercumbu..
"Mom"
Alva menggedor² pintu kamarku. Alva.
"Mom Please open the door"
Alin mendorong tubuhku, dan segera memakai pakaiannya kembali. Al sangat menggangguku Aku tetap di king size ku menahan gairah dan denyutan dibawah sana yang sudah tak terbendung.
"Al"
"Mom!"
"Why al?"
"My car"
Alva menyelonong memasuki kamar dan mengambil mainan mobilnya yang ketinggalan, langkahnya terhenti saat melihatku.
"Wahhhh daddy. You come back to home.." Ia berlari menghampiriku yang masih berbaring telanjang di balik selimut. Oow Jangan sampai dia membuka selimut. Ketika ia akan menaiki kasur , segera kutahan. Aku tau pasti dia ingin memlukku.
"Stoppp al please stop" alva berhenti dan menurunkan kakinya yang akan menaiki ranjangku.
"Back to your bedroom again, now.."
"Daddy" owhh, terlihat raut sedih dan kecewa dari wajahnya. Aku segera memanggil alin agar membawanya ke kamar. Lalu aku segera memakai baju dan menyusul alva, dia pasti marah.