part 30

0 0 0
                                    

Pagi ini hujan mengguyur kota ontario. Titik2 Embun pagi tersedia dalam jendela kamarku. Ya, aku sedang berdiri menatap hujan dari balik jendela dengan secangkir cappucino ditanganku. Baru 4 hari berada di sini, aku sudah sangat merasa nyaman. Apalgi hidup dengan seorang istri.
Aku merasakan sentuhan di bagian perutku. Sepasang tangan mungil melingkar di perutku.
"Good morning zayn." Bisik alin dan menyandarkan kepalannya di punggungku.
"Kamu udah bangun??"
"Iya.."
Aku menunda cappucino ku di atas meja samping kanan. Seketika bayangan si kunyuk melintas, 'Loe liat aja! Gue akan rebut alin dri loe..'. Aku takut itu terjadi, aku tak mau kehilangan alin atau alin berpaling dariku. Argghhhh..
"Kok bengong terus sih yang??" alin mempererat pelukannya, namun pelukan itu segera kulepas, aku menarik tangan alin kedepanku mengecup bibirnya sekilas lalu aku balikan badannya menghadap jendela, dan ku rengkuh tubuhnya dari belakang.
"Apa kita balik lagi aja ke indonesia?"
"Lho? Kenapa??"
"Aku mulai gak tenang sama si kunyuk itu sayang.."
"Zayn. Kamu tenang aja, aku gak bakal berpaling dari kamu. Aku juga gak bakal ladenin dia kalau ketemu lagi.. Aku janji sayang, sama kaya liontin ini.. Kata kak verell dengan liontin love ini aku bisa jaga hati aku buat kamu. Jaga cinta ini setiap hari buat kamu zayn"
Aku terdiam, tapi rasanya si kunyuk itu benar² berniat merusak hubungan ku dan alin, semoga aku dan alin selalu bersama tuhan
Alin membalikan badannya, tangannya merambat naik memeluk leherku, sedang posisi tangannku berubah menjadi memeluk pinggangnya. Aku menatap dalam mata alin.
"Diem terus. Percaya sama aku sayang..." alin mengecup hidungku.
"Aku sangat mencintaimu tuan Zayn Mangkualam.."
"Aku juga sangat mencintaimu nyonya Alina Siena Husaen.."
"Mmmm, zayn. Aku boleh cium kamu????" Hmmmm alin pagi² hujan begini, kamu mau cium aku??? Yakin??? Baiklah..
"Dengan senang hati.."
Alin menciumku dan mengeratkan tangannya di leherku. Ciumannya begitu hangat dan memabukan. Akupun sudah terangsang. Hmm alin Jangan salahin aku kalau pagi ini aku akan melahapmu
Aku lebih mendekap tubuhnya, memberikan kehangatan untuknya. Lidah kami masih menari². Beberapa menit ciuman ini terlepas, alin mengambil oksigen dalam². Namun dari matanya menggambarkan ada gairah yang belum tersalurkan.
"Zayn.."
"Iya sayang???"
"Dingin..."
Awwwww apakah itu kode???? Apa ia meminta untuk dihangatkan?? Hahayyyy..
Aku menarik tangannya menuju ranjang.
"Kamu mau???" Bisiku dengan sengaja menggoda. Alin mengangguk pelan. Yesssssssss.... Pagi² dingin gini di kasih jatah.

Hujan tak kunjung henti. Membuatku dan alin enggan beranjak dari king size ini. Rasa lelah menghinggapi kita berdua. Aku membelai rambut alin.
"Alin. Aku pengen punya baby.."
"Hhhmmmm"
Alin asyik memainkan jarinya dibibirku. Bibir bawahku ia naik turunkan dengan jari telunjuknya itu. Gemas sekali ini anak. Aku mengigit telunjuknya.
"Awww.. Ishhh! Lepas!"
"Aku ngomong di dengerin ngga"
"Apa????"
Isshh ishhh isshh, aku membalikan tubuhku memunggunginya. Menarik selimut hingga menutupi kepalaku.
"Sayang..."
"Zayn"
Tak mendengar jawabanku. Aku merasakan dari balik selimut alin memeluk pinggangku. Dengan tenaganya yang kecil, ia berusaha membalikan tubuhku.
"Aku mau ngomong zayn.."
"Apa sih???"
"Ya sini dong ngadep aku.."
Aku membalikan badanku. Tubuh kami berdua tertutup full oleh selimut. Sehingga kami mengobrolpun di balik selimut.
Tangan kiri alin meraih pipiku, mengusapnya begitu lembut.
"Emang kamu mau punya anak berapa??"
"Mm 22.."
"Isshhhh, aku serius masa 22"
"Aku maunya kembar cewek satu cowok satu.."
"Yaudah aku setuju, zayn semoga aja rahim aku cepet di kasih bayi yah sama tuhan"
"Amin sayang.."
Aku mengelus perut alin yang tak terbungkus apapun itu.
"Cepet datang yah dede nya.."
"Kamu nih ada ada aja"
"Yehhh ga papa dong.."
Aku menggelitiki tubuhnya, membuat alin kegelian dan memberontak.
"Hahahh udah Ampun, hahahh udaah zayn!"
Ia menarik tanganku dan di simpan di pinggangnya.
"Sana pake baju"
"Ngga mau.."
"Ihh yaudah, aku aja.."
Alin membuka sselimut yang menutupi tubuh kami. Lalu beranjak menuju lemari dengan keadaan telanjang. Aku terpesona melihat lekukan tubuhnya dari belakang, sampai² ade ku ingin berdiri kembali.
Aku menatap alin yang sedang memakai satu per satu bajunya, kemudian ia beranjak menuju ranjang kembali.
"Ayo pake bajunya."
"Euhhh bawel banget. Iya iya.."
Aku bangkit dan memakai celana²ku.
"Sayang.."
"Apa??"
"Pakein dong bajunya.."
"Kamu kan bisa sendiri ih.."
"Mmm aku lupa.."
"Hahahah masa pake baju aja lupa caranya.. Dasar modus.."
"Lho. Tadi yang buka baju aku siapa??"
"Aku"
"Yaudah, tanggung jawab pakein"
Wilona menghampiriku, memakaikan kaos di tubuhku.
"Udah tuh..."
Ketika aku akan menciumnya, alin ledih dulu bangkkit dan mengambil laptop.
"Kamu ga bisa cium aku wleeee"
"Yehhh awas aja kamu yah, Liat aja nanti..."
Kemudian ia melangkah menuju balkon. Aku mengikutinya.
"Mau ngapain??"
"Aku kangen raina."
"Raina?? Sahabat kamu yang di bogor itu?"
"Iya.. Ajak skype-an ahh..".

Alina pov.
Entah kenapa aku sangat merindukan raina sahabatku.
Ahhh skype ku di terima oleh nya..
"Alinnnnnnnn..."
"Rainaa, kangen. Gimana kabarnya??"
"Sehat kok, ahh loe sih pake pindah segala, jadi pisah dehh.. Btw loe kuliah dimana lin??"
"Iya yah, ya mau gimana lagi rai, papa aku kerjannya di jakarta.."
"Mm lin  Loe lagi dimana sih??? Kok jalan raya nya bagus banget kaya yang luar negeri, apa jakarta udah berubah yah??.."
Kebetulan aku duduk di kursi yang membelakangi jalan raya.
"Aku lagi di canada rai."
"What?????? Kok..."
"Iya, aku mau kuliah disini.."
"Serius??? Kalau tau gitu gue ikuut loe deh kuliah disana, kan disana juga ada abang gue.. Loe di kota mananya??"
"Oh ya?? Aku di ontario.."
"Ihhhhh itu juga kota abang gue lin.. Yaudah minggu besok gue berangkat deh sebelum masuk kuliah disini, nanti janjian yah.."
"Yang bener????"
"Iya, tapi cuma liburan doang lin, karena gue udah terlanjur daftar kuliah di bandung udah keterima juga.."
Tiba² zayn menghampiriku dan mengintip² layar laptop.
"Kamu ngapain sih?"
"Mau tau aja raina itu gimana?.."
"Nihh..." Aku arahkan laptop ku pada wajah zayn.
"Lohh?..lin? Siapa?? Pacar??"
"Bukan , dia suami aku , namanya zayn."
"Hah??? Serius? Sumpah?"
"Iya.."
"Gila, udah dapet bule aja loe di canada.."
"Ngga, dia orang indonesia rai tetangga aku malah.. Aku disini juga baru 4 hari"
"Sumpah... Kaya di film² tau ga pacaran sama tetangga tapi kok loe jahat banget sih gak ngundang².."
"Maaf rai , cuma keluarga sama orang² yang dijakarta aja.."
"Hhmmm.. Lin. Udah dulu yah, gue mau nganter mommy check up.."
"Iya udah deh, cepet yah nyusul kesini.."
"Siap .."
"Bye alin.."
"Bye.."
Aku menutup laptop ku, kemudian menundanya di meja balkon. Kulirik zayn yang sedang cemberut. Kenapa dia??
"Sayang.."
"Udah?? Kurang lama lin, aku sampe dicuekin.."
"Oh jadi kamu ngambek aku cuekin uhhh sini sini.."
Aku mendekat kearahnya menyandarkan kepalaku di dadanya dan mengusap pelan rambutnya.
"Raina mau kesini sayang.."
"Masa?? Demi ketemu kamu??"
"Iya, tapi kan disini ada abangnya.."
"Iya iya.."
"Jangan ngambek.. Berenang yuk."
Zayn memegang keningku dengan heran.
"Kamu sehat?? Ini masih gerimis sayang.."
"Oh iya hehe.."

5hari.......

Raina pov.
"Kak ariess.. Dadyyyyyy" Sumpah aku kangen banget sama saudara kembarku ini. Udah 6 tahun ngga ketemu.
"Ohh raina my sister.. Mom"
"Gimana ries? Sehat?"
"Sehat mom"
"Daddy gimana kabarnya??"
"Baik rai"
(Mom sama daddy mereka itu cerai, tapi mereka sepakat untuk berhubungan baik)
"Gimana sama kuliah kamu ries??"
"Aku kuliah di stratford ontario univercity mom, dan rencananya sih mau ambil jurusan ekonomi.. Kamu rai kuliah dimana ??"
"Aku di bandung,.." Ucapku cemberut. Aku iri dengan kak aries yang kuliah di canada, aku juga pengen.
"Ohh jangan cemberut dong.." Kak aries mencubit pipiku kencang.
"Aww.. Aku pengen kuliah disini! Mom dad!"
"Are you seriously rai?"
"Iya dad.." Aku memasang puppyeyes ku, berharap bisa diizini kuliah disini.

Yesssssssss.. Akhirnya aku kuliah disini, bodo amat sama yang di bandung. Aku diizinkan kuliah disini asal mengambil jurusan manajemen. Aku harus menerimanya , aku ingin bersama kak aries dan daddy ku lagi. Mom juga setuju , cuma kalau masalah tidur mom sama aku dan daddy sama kak aries. Soalnya di apartemen ini cuma ada dua kamar. Sebenarnya Aku dan kak aries mempunyai rencana untuk membuat daddy dan mommy rujuk kembali.
Oohh aku teringat alin.. Kirim pesan aja ah..
Alin :
Lin gue udah di canada, udah sampe apartemen malah, gue ke rumah loe ya entar malam..kirim alamat loe! Bigmiss lin.
"Kak malam bisa anterin aku gak??"
"Mau kemana?? Jalan² besok aja.. Tenang nanti kakak ajak keliling canada.."
"Aku mau kerumah temenku.. Sbentar doang"
"Siapa??"
"Alin.."
"Oh sahabat kamu itu, kok ada disini.."
"Iya dia mau kuliah disini sama suaminya, ehh bareng kita juga lho kak"
"Udah punya suami??? Hhaaha kalah kamu sama dia, makanya cari pacar!.."
"Yee nglek mulu".

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang