"Zayn... Zayn...."
"Sayang Bangun Buka pintunya."suara teriakan alin membangunkanku dari tidur malamku.
"Enghhh, iya iya" aku membuka pintu.
"Kamu kok telat bangunnya Kaya yang abis begadang aja Ayo mandi terus sekolah". Ucap alin mendorongku.
"Morning kiss dulu"
"Ehh?? Gamau"
"Aku juga gamau"
"Ayo mandi sanaaaaaaa"
"Ck, yaudah kalau kamu gamau aku gabakal mandi,sekolah,terus ntar aku ga bakal ikut fromnight biar kamu sendiri aja disa..."
"Muacchhhhh, tuh udah Sana mandi.."
"Hahh makasih sayang, eh kakek kan minta izin nya 4 hari sama sekarang. Jadi kita gak sekolah dulu sekarang.."
"Oh iya, yaudah deh.."
"Kerumah aku yuk sarapan bareng mamah papah".Alina pov.
Aku dan zayn hanya sarapan berdua. Karena Mamah dan papah sudah sarapan duluan dan sudah berangkat ke kantor. Aku menyebut nya Mamah memang permintaan dari mamah, sama juga dengan papah ia memintaku untuk menyebutnya dengan sebutan papah. Udah kaya jadi mertua aja yah.
"Sayang Photo-photonya bagus aku suka" Photo siapa? Photo-photo apa yang dia maksud?.
"Yang mana? Photo siapa?"
"Itu photo di kamar kamu alin."
"Ohh hahh , bagus ya?? Ya baguslah orang siapa dulu yang bikin.."
"Euhhh sombong nih pacar aku nih.. Ditolak cowok juga sombong nih" zayn menarik hidungku gemas. Ditolak cowok??
"Hehe.. Cowok??? Siapa? Ngarang deh"
"Kamu kira aku gatau?? Dihhh.. Kamu ditolak si andre yah?? Siapa sih si andre? Paling masih gantengan aku.." Oh my god. Darimana dia bisa tau???
"Kamu baca diary smp aku yah??" Aku menatap tajam zayn.
"Hahh cuman dikit.."
"Ihh zayn Kamu tuh ya nyebelin banget"
"Hahh apa?? Kenalin dong sama si Andre andre.." zayn terus menggoda ku. Itu gak lucu
"Tau ah nyebelin banget!!"
"Uhhh alinnya andre marah uhhh" zayn terus saja menggodaku.
"Ih hahh jangan dibahas dong itukan dulu"
"Uhh alinnya andre senyum tuh"
"Zaynnnnnn".Author pov.
Kini empat hari sudah berlalu, tinggal 2 hari untuk persiapan acara perpisahan dan fromnight. Sudah dari kemarin juga zayn disibukan dengan latihan band yang akan tampil untuk acara nanti, karena kesibukannya, zayn dan alin belum bertemu sehari full ini. Alin yang tidak mengikutsertakan diri pada pentas seni pun sekarang hanya sedang baerbaring di ranjangnya dengan novel 'it's not a dream' milik Triani Retno A .
"Huffttt.. Bete bete bete" alin mengeluh sendiri dengan menghentak-hentakan kakinya. Dia meraih ponselnya dan mencari kontak kekasihnya yang di beri nama 'zaynnya alin' , namun nihil yang dihubungi tidak menjwab.
"Uhh.. Kamu kemana sih?? Gaada kabar hari ini" alin memilih menonton film di laptop dengan posisi tengkurep, dia menonton film jadul 'charlie and chocolate factory'. 2 jam sudah film itu terputar namun alin yang sedari tadi ketiduran tak dapat menonton sampai akhir.
Ceklek..
"Lin Makan dulu yuk" papa memsuki kamar putri bungsunya.
"Astaga sayang, kebiasaan" Papa mematikan laptop dan menaruh nya di meja belajar. Lalu ia membalikan tubuh alin lalu membopongnya untuk membalikan posisinya yang terbalik, tak lupa ia menarik selimut lalu ditaruh sampai dada alin.
"Selamat istirahat sayang" kecupan sayang dari sang ayah mendart di kening alin sebelum keluar dari kamar alin.Zayn pov.
Aku dan the lacky lainnya sedang latihan dirumahku untuk persiapan acara perpisahan nanti. "Pokoknya kita harus tampil terbaik untuk acara nanti, soalnya ini untuk terakhir kita manggung di sekolah man." Ucap evan semangat.
"Bentar yah, gua mau turun dulu.." Ucapku pada teman² yang sedang istirahat. Hari ini sampai besok latihan kami di gencar seharian full demi hasil yang maximal nantinya. Aku menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Aku menelepon kekasihku yang sejak tadi pagi tak ku hubungi. Ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dari alin 11.24 dan 17.36 . Dia pasti sedang menunggu kabar dariku, maafkan aku sayang. Aku mencoba menghubunginya, tapi tidak diangkat. Aku mencobanya terus dan hasilnya sama. Mungkin dia marahh. Aku mengirim pesan saja.
'Alin lin lilin'
Sayang Maaf yah hari ini aku ga kabarin kamu, aku sibuk sama band aku. Kamu ngertiin aku yah please Jangan lupa buat makan sama istirahat yah sayang. I Love You Babyyy.
Aku kembali keatas , aku gak enak sama temen² kalau telepon alin di depan mereka, soalnya kita udah janji buat 2 hari ini kita jngan sibuk dulu sama pacar. Fokuskan ke band.
Keesokannya aku disibukan kembali dengan band, kali ini latihan bukan dirumahku melainkan dirumah gerald. Hingga sore aku tetap sibuk, aku tau alin sudah beberapa kali menghubungiku, tapi aku sangat tak bisa untuk kali ini. Besok aku akan menemuinya sebelum manggung dan meminta maaf padanya.
"Duh guys Istirahat dong, gua laper nih.. Makan bakso di depan komplek loe yuk" Ucap adit padaku. Memang tempat makanan favorit kita itu bakso bang udin di depan komplek. Aku manggut² menyetujuinya sekalian pulang karena sudah malam.
Kita berempat langsung ketempat tujuan.Alina pov.
Ihh zayn nyebelin ngeselin Daritadi di telepon susah amat. Aku lagi kepengen makan bakso di depan komplek. Dulu zayn mengajakku makan bakso disana dan sampai sekarang aku ketagihan makan disana. Biasanya aku sendiri juga gak masalah, tapi gatau kenapa aku pengen ditemenin zayn kekasihku yang 2 hari ini sibuk sama bandnya. Terpaksa aku merengek meminta papa untuk nemenin aku makan bakso.
"Pa Aku pengen bakso di depan komplek itu, temenin yahhh" aku menarik ujung baju papa yang sibuk menonton tv.
"Zaynnya emang kemana? Biasanya kamu sama dia terus.."
"Zayn lagi sibuk pa.. Ayolah pa"
"Boleh, asal lusa kamu kembali less piano.." Uhhh kenapa sih maksa banget. Memang dua bulan akhir ini aku mengikuti less piano, karena itu memang pesan dari mendiang kakek ku dulu. Kakek ku adalah seorang pianis yang terkenal pada zamannya, ia jatuh sakit dan mengalami stroke berat 3 tahun kemarin dan meninggal 6 bulan kemarin. Kakek berpesan bahwa ia sangat berharap aku bisa meneruskan bakatnya, aku setuju dengan itu. Tapi dari minggu kemarin aku mulai malas less , aku lebih suka jika sore hari berada di rumah. Balik lagi..
"Iya deh aku janji aku less lagi lusa"
"Ayo".
Aku dan papa menggunakan sepeda mtor menuju depan komplek. Udara malam ini membuatku tak sabar ingin melahap kuah bakso yang pedassss. Sampai disana aku dan papa langsung duduk dan memesan bakso.
Stelah kenyang makan bakso , papa meminta untuk tetap disini sebentar, katanya ingin menikmati malam di depan komplek. Memang ini pertama kalinya aku mengajak papa keluar malam makan bakso. Papa sangat menyukainya, kebetulan tempatnya strategis dan langsng berhadapan dengan jalan raya. Brummm..brummm. Suara motor berhenti di depan warung bakso ini. Sepertinya aku mengenali suara motor ini. Aku melirik ke suara itu, ternyata zayn dan teman²nya. Uhhh aku ngajak makan bakso aja gamau. Giliran sama teman²nya dia mau. Aku semakin sebal dengan zayn, mau nya apa coba? Mau berantem sama aku.
"Sayang itu bukannya zagn yah.."
"Iya pa, yaudah yuk kita pulang udah malem.."
"Kamu gak mau ketemu sama zayn??"
"Aku ngantuk.. Ayo pa pulangg!" Aku menarik lengan papa paksa. Aku gak mau zayn menyadariku dan menemuiku.
"Alin yahh??" Ucap evan yang sedang memesan bakso.
"Iya, aku sama papa duluan bye".Zayn pov.
Sampai di warung bakso. Kita langsung duduk dan evan memesan baksonya.
"Zahn Ada alin sama bokapnya.."Ucap evan kembali.
"DiMana?"
"Tadi sih duduk disana, tapi sekarang udah mau balik Gue nyapa, eh mukanya jjutek banget gitu" Aku segera bangkit mencari alin. Tapi alin sama papanya udah keburu jalan mau pulang. Aku ingin sekali bertemu alin hari ini, aku merindukannya. Aku kembali dengan perasaan sedih.
"Besok semangat yah" Ucap adit disela makan.
Aku mengambil handphone berniat untuk menghubungi kekasihku, tapi sebelumnya ku membaca 3 pesan dari wilona.
'Alin lin lilin:
1. Sayang semangat yah Kalau lagi istirahat atau selesai, telepon aku.. Loveyou: 12.11
2. Sayang kok lama??? Emm malam ini aku pengen makan bakso di depan komplek. Tapi bareng kamu yah aku tunggu baby. 16.52
3. Kenapa sih aku ajak makan bakso gamau, giliran sama temen kamu mau. Aku sebel sama kamu
Astaga, jangan² alin liat aku disini makanya dia langsung pulang sama papanya. Aku langsung menghubunginya, tapi malah di riject. Alin kembali mengirim pesan.
'Alin lj lilin:
Jangan telepon2 aku lagi Aku sebel sama kamu'
Alin harusnya kamu angkat dong, dengerin aku dulu.
"Loe kenapa sih?? Resah banget daritadi.." adit menepuk bahuku, ia menyadari sedaritadi aku resah dan diam saja.
"Gue gapapa.."
"Alin yah???"
"Iya guys.."
"Jangan ada pikiran dulu lah broo.. Gue pengen besok sukses kita.. Mita aja ngertiin gue, masa alin ngga sih"
Adit Kaya yang gatau aja alin tuh beda dari cewek lain meskipun dia manja dan sedikit egois, Tapi dia special dihati gue.