Aku mulai sibuk dari jam stengah 5 sore. Sekarang aku sudah mandi dan bersiap memkai gaun. Aku bingung, harus ku apakan rambutku?? Kalau di gerai pasti menutup keindahan gaun ini.
Ceklekkk , pintu terbuka menampakan seorang wanita cantik yaitu mama ku.
"Wow gaunnya bagus sekali lin Kamu beli dimana?? Atau dari zayn?" Mama menghampiriku dan memutar badanku ingin melihat dari seluruh sudut gaunnku.
"Ngga ma. Gaun ini aku di kasih sama kakek hendra.."
"Baik banget kakek hendra yah, yaudah mama bantuin dandan nya deh yokk"
"Oke ma, hhmm aku bingung ma rambutnya harus di gimanain, masa di gerai??"
"Ngga bagus kalau di gerai, rambut kamu kan panjang, nanti bakal nutup bagian atas gaunnya dong, percuma juga" mama berfikir bagaimana bagusnya untuk menata rambutku.
"Ahaaa Di sanggul aja yahhh.."
"Ihh masa di sanggul , pake konde gitu? Mamih ngga Banget deh style nya, udah keren gini masa pake konde.."
"Ck, mama tau Udah deh nurut aja" mama memaksa mendudukanku di meja rias, tangan kananya memegang sisir siap untuk merias rambutku.
Setelah beberapa menit selesai. Aku suka dengan hasilnya, ternyata mama memberikan sanggulan modern dengan menyisakan beberapa helai anak rambut yang menggantung indah. Simple tapi elegant sama seperti gaunnku.
"Selesai, uhhh cantik banget anak mama."
"Bagus ma alin suka, kaya nya pas lagi sama setelan gaunku."
"Mmm, lebih bagus kayanya di pakein mahkota kecil kali yah..." Ucap mama seraya memkaikan aksesoris mahkota di atas rambutku.
"Jangan ma"
"Kenapa??"
"Soalnya nanti yang bakal jadi pemenang itu di kasih mahkota mih, dan aku yakin nanti aku pasti bawa pulang mahkota itu" aku pede saja , aku yakin malam ini aku dan zayn bakal jadi pemenang dan menjadi pasangan paling serrasi di sekolah.
"Oh gitu.. Yaudah, ehh kamu emang bakal menang, pede banget yah"
"Iya dong, aku sama zayn harus menang ma"
"Iya deh , semoga menang ya nak.. Sekarang tinggal make up nya".
Mama merias di bagian mataku dan aku mengoles sedikit bedak pada wajahku di lanjut dengan blass on tipis di kedua pipiku.
"Ihh mama, itu ketebelan tau Masa item banget sihh, gak cocok kan sama make up di wajah aku nya."
"Oh iya ya, mama ketebelan yah"
"Iya, aku bukannya mirip princess tapi kaya master limbad" mama terkekeh dan langsung menghapus make up pada mataku.
"Duhh mama nyerah deh, mama bantu yang lain aja yah"
"Yaudah deh biar sama aku aja"
"Mama bisa bantu apa lagi??"
"Udah ngga usah. Makasih mamaku yang cantik.." Aku kembali merias bagian mataku yang tadi gagal karena mama.
"Kamu pake heels yang mana lin??" Heels?? Yaaampun aku lupa Aku belum beli heels.
"Duhh alin lupa mih mau beli heels, terus alin pake yang mana ma Yang item udah butek, yang putih ngga cocok, apalagi yang coklat. Alin gak punya lagi. Kalau beli pasti gak sempet"
"Mama ada warna yang cocok sama gaun kamu, sebentar yah" mama keluar dari kamarku. Kalau heels nya gak cocok gimana nih??? Aku gaaada stok lagi.
"Nih sayang. Mama punya warna gold.. Kayanya cocok sama gaun kmu kan warna nya sama"
"Bagus banget ma aku coba yah.."
Pujituhan, untung heelsnya sangat pas di kaki ku dan cocok ku pakai. Aku berdiri di depan cermin dengan memutar badanku.
"Kamu cantik sekali sayang.."
Dengan riasan rambut yang sederhana namun indah, make up yang tak terlalu tebal dan natural, gaun yang elegant dan heels yang cocok dan senada dengan corak pada gaunnku.
Jam menunjukan pukul 18.34 aku sudah 2 jam berdandan. Aku segera mengambil slimbag dan meraih segala sesuatunya. Kemudian turun kebawah untuk menunggu zayn menjemputku.Zayn pov.
Duhhh pake dasi? Atau yang kupu-kupu??? Aku bingung Celana nya kok kaya kusut? Yatuhan, aku lupa malah menilapnya bukan di gantung.
"Sayang, kamu kenapa kok bingung?"
Ucap mamah yang tiba2 masuk kamarkum
"Mah aku bagusnya pake dasi atau yang kupu2? Terus ini loh mah celana aku kusut belum di strika, udah jam 18.06 lagi.."
"Yaudah mamh bantuin strikain celana kamu yah, ayo buka dulu, terus lebih baik kamu pake yang kupu-kupu aja"
Mamah menyetrika celanaku. Dan aku sibuk memakai dasi kupu²ku .
"Kok wana merah?? Kata kamu wilona pake gaunnya warna hitam campur gold? Gak cocok tau Kmu ke kamar sana samperin papah terus pinjem kupu² yang warna gold"
"Oke mah" aku berlari menuruni anak tangga menghampiri kamar papah dan mamah. Ceklek
"Pah zayn pinjem dasi yang warna gold kupu² pah"
"Yaampun zayn, kamu pake celana dulu dong , masa pake boxer kaya gitu" Hehe aku gak sempet untuk memakai celana ganti dulu. Soalnya buru².
"Hehe gak sempet pah, celana aku lagi di setrikain sama mamah"
"Nih dasinya.."
"Makasih pah"
Aku kembali keatas menemui mamah.
"Udah belum mah?? Cepetan dong"
"Aduh anak mamah kenapa sih, rempong banget"
"Soalnya ini penting mah"
"Iya mamah tau, nih udah selesai"
Aku langsung memkai celana ku dan memkai dasi dengan asal. Jam menunjukan pukul 18.49 . Aku bergegas menuju garasi mobil dan menjemput alin. malam ini aku sangat rempong, Aku belum pernah serempong ini.
Ting.tong.. Ketika pintu terbuka, aku tercenngang melihat seorang princess yang begitu cantik. Aku bercanda sedikit ahh..
"Alin nya ada??"
"Lho Aku alin sayang.."
"Kok beda yah?? Jangan bohong, alinnya ada ngga?" sekarang mukanya sedikit tampak sebal.
"Alinnya ngga ada Sana Aku gak jadi ikut.." alin langsung ngambek dan menutup pintu. Aku segera menahannya.
"Eitssss, kok ngambekan. Aku bercanda sayang, abisnya kamu cantik banget.."Aku menarik lengannya pelan. Dia tampak mengulum senyum.
"Cantikkkk banget.." Aku membelai pipi kanannya.
"Yaampun sayang, kamu kok pake dasi nya kaya begini, miring tau!" Ucapnya teralihkan pada dsiku. Tangan nya mulai menggerak² membenarkan dasiku. Aku menatap wajah caktinya dalam yang sedang serius memakai dasiku. Kutarik pinggang nya untuk mendekat.
"Isshhhh.. Ngapain??" Dia diam saja ku peluk pinggangnya. Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya.
"Jangan, ayo berangkat Ntar telat".
Aku dan alin masuk ke mobil dan siap untuk malam ini.
Stelah sampai, banyak sekali murid yang mnghadiri acara ini. Gaun² yang cantik juga tak lepas dari mereka. Tapi yang paling dan tercantik tetap yaitu alin pacarku. Aku memarkirkan mobil dan keluar menuju kearah pintu alin.
"Silahkan baby.."
"Hhmmmm, bisa aja"
Aku menggandeng mesra tangannya memasuki red karpet.
"Berhenti Coba lihat ke arah kami.." Ucap seorang photograper. Cekrek.. Cekrek..
"Hummm, kalian sangat cocok"
"Terima kasih"
Aku kembali berjalan menuju ruangan acara. Disana sudah ada adit dan mita dan juga pasangan lain.
"Baiklah, semuanya mohon perhatian Saya akan membacakan pasangan yang terdaftar di fromnight malam ini.
Indah-putra
Dinar-yoga
Zayn-alin
Sinta-raja
Galih-jessica
Adit-mita.
Itulah daftar peserta yang masuk. Disaat dansa dinmulai, teman³ semua dapat ikut dansa sekaligus menilai siapa pasangan yang mnurut kalian serasi dan layak menjadi pemenangnya. Dansa di mulai 15 menit lagi. Terimakasih" ucap dewi si ketua osis yang diakhiri tepukan tangan meriah dari semua murid. Ada 6 pasangan yang mengikuti fromnight itu. 5 pasangan akan menjadi sainganku dan alin. Hmmmm liat saja nanti, akan ku kalahkan kalian semua.Alina pov.
Aku sangat deg²an malam ini. Ini adalah pengalaman fromnight pertama untukku. Dulu sih aku cuma sebagai murid biasa doang ngga sampe jadi peserta kaya gini. Soalnya kan gak punya pasangan dulu.
"Lin, Loe cantik banget, gaun nya bagus lagi, suer dah" ucap mita yang tiba² memluku.
"Ih mit. kamu juga cantik kok , kuning² mita memkai gaun berwarna kuning dengan rambut yang di lilitkan ke leher kirinya.
"Wahh zayn, keren juga loe. Kalau gini gue kalah ntar.." Ucap adit yang sudah ada di dekat zayn.
"Bisa aja loe, yaiyalah gue pasti kalahin loe sama mita ntar"
"Yehhh, liat aja nanti".
Aku zayn dan adit mita berbincang² sebentar sebelum dansa dimulai.
Aku memluk lengan zayn, aku sungguh grogi. Apalagi banyak pasang mata yang menatap ke arah ku dan zayn.
"Itu kenapa sih liatin kita mulu.." Bisiku pada zayn.
"Karena mereka iri liat kita, kamu juga sih cantik banget malam ini..." Isshh gomba Aku melepas pelukan di lengannya dan memkulunya pelan.
"Gombal"
"Eh eh suruh siapa di lepas, sini tangannya" Stefan meraih tangan kiriku lalu dinggenggam nya erat.
"Jangan grogi sayang, santai.."
"Iya deh.."
Musik yang tadinya bergenre R&B dengan sangat cepat kini berubah menjadi alunan lagu yang santai dan sedikit kesan romantis. Lampu yang tadinya menyala penuh, kini hanya menyoroti semua pasangan yang jadi peserta. Aku dan zayn berada di bawah lampu berwarna biru. Zayn menarik lenganku menuju ketengah. Dan menaruh kedua lenganku di bahunya dan kedua tangannya diletakan di pinggangku. Aku menarik nafas panjang.
"kamu harus tenang baby, nikmati aja Anggap semua orang gaada.." zayn berbicara pelan padaku dan tersenyum. Aku malah terhipnotis dengan senyumannya. Aku mengikuti derap langkah yang zayn gerakan. Kekiri kekanan , maju mundur ahh itu gampang sekali. Selama berdansa mata kami tak pernah lepas atau menatap yang lainnya. Kami sangat menikmati ini semua.
"Aku cinta sama kamu.." Aku tersenyum.
"Aku cinta sama kamu.." Balasku seraya membalas tatapan cintanya. Tanganku merayap memeluk lehernya. Zayn juga mempererat pelukannya di pinggangku, alhasil sekarang aku tertarik mendekat tubuh zayn. Tangan zayn full memeluk lingkaran tubuhnku. Wajah kami sangat dekat. Kedua bola Mata zayn terus menatap wajahku. Sekarang aku bisa puas sepuas²nya menatap wajah zayn dengan jelas. Tampan bagai pangeran. Aku seperti baru jatuh cinta lagi menatapnya.
"Wuuuuuuuu zayn.. Alin.." Banyak yang menjerit meneriaki nama kami. Aku menghiraukannya, aku tak fokus dengan jeritan mereka. Aku hanyut dalam tatapan cinta zayn.
"Ahhhhhhhh" teriakan kembali menggema ketika zayn mendekatkan wajahnya padaku. Aku terus menatap pergerakan wajah zayn yang semakin mendekat. Zayn memiringkan wajahnya. Oow aku rasa dia akan menciumku. Tapi aku diam saja, untuk memalingkan wajah saja tidak bisa, aku benar² terhipnotis olehnya
"Zaynnnnn.. Alinn... Wuuuuuu".
Zayn telah mengecup bibirku, aku memjamkan mataku. Menikmati setiap sentuhan zayn. Aku merasakan sunyi di ruangan ini dan tak ada satu orangpun. Hanya ku dan stefan disini, dengan bibir kami yang saling berpagutan. Entah sejak kapan aku membalas ciumannya, sedikit² demi sedikit aku membalas lumatan lembut zayn. Ini benar² nikmat, bahkan aku mempererat pelukan di lehernya dan tak rela ciuman ini dilepas.
"Ahhhhhhhhh..... So sweet".
Aku tersadar dari teriakan itu. Aku membuka mataku. Zayn masih setia menciumku. Aku melepas pagutannya. Aku sangat malu.. Zayn tersenyum, sangat manisssss.
"Terimakasih baby.." Bisik zayn tepat di depan bibirku.
Aku mamlingkan muka, menatap kearah sekitar. Ternyata semua mata tertju pada aku dan zayn. Sungguh sangat malu..
"Woyyyy! Gila loe yah berdua, maen ciuman aja" ucap adit pelan yang berada di samping kami.
"Tau, ck ck ck" ucap muta yang masih berdansa dengan adit.
Aku menunduk malu. Benar² malu. Ini baru pertama kalinya aku berciuman di depan umum.
"Jangan nunduk baby, hiraukan aja.." zayn menarik daguku. Aku jadi teringat perkataan zayn yang ingin kita menang. Aku mencoba menetralkan kembali suasana. Aku menarik nafas pelan. Aku kembali mnikmati suasana. Musik romantis ini kenapa lama sekali matinya?".
