Zayn pov.
Kurang ajar sekali dia
Aku membawa alin kedalam mobil, aku sudah muak berada disini.
"Sayang ada tissu basah?"
"Ada , buat apa?"
"Minta!m"
"Nih.."
Aku mengelap tangan alin yang bekas di pegang lama² oleh pria brengsek itu.
"Aku gak mau tangan kamu dipegang lama² sama cowok lain, cukup aku aja.."
"Yaampun zaynn syang, kamu cemburu?? Lebay banget sih sampe di lap segala"
Bodo amat, yang penting tangan alin sudah bersih dari virus tangan si kunyuk itu.
"Udah dong, kok dibersihin mulu.."
"Biar ilang virusnya.."
"Ada ada aja"
"Kamu ngapain sih pegang2an sama cowok itu?"
"Tadi tuh aku ditabrak sama dia untung aja gak jatuh, eh taunya dia juga orang indonesia, dia minta maaf , terus ngajak kenalan.."
"Kenalan boleh, tapi gausah pegang² kali.."
"Sayang.. Jangan cemburu banget dong. Aku kan udah jadi istri kamu, udah jadi milik kamu" alin mengusap pipiku.
"Yaudah, pergi yuk"
"Lho??? Kan liat² kampusnya belum, ketemu sama om anton juga belum, masa mau pulang lagi.."
"Males, nanti ketemu cowok tadi lagi, aku gak mau"
"Iya deh terserah suamiku aja".Alina pov.
Zayn ada ada saja. Emangnya nanti aku infeksi apa abis pegangan sama si aries cemburu dia....
"Sayang.."
"Apa??"
"Main dulu kek, dirumah nanti paling nonton tv.."
"Mmmm.. Oke"
"Yeayyyy"
Sebelum pulang, aku dan zayn jalan² dulu, aku gak tau mau jalan kemana.
Kita berdua berhenti di sebuah tempat???? Gym What??? Olahraga dong?
"Kok kesini??"
"Katanya kemana aja yang penting gak mau di rumah.. Mending kamu temenin aku nge-gym aja, ayo"
Huftttt.. Kirain mau dibawa ke tempat wisata, atau ngga pantai kek kaya kemarin.
"Kamu mau ikutan??"
"Ngga"
"Ikut aja , biar berisi"
"Eh berarti aku kurus?? Ih nyebelin"
"Bukan emm maksudnya, biar sehat, udah ayo ganti baju. Udah aku daftarin nih gak boleh nolak.."
Aku paling anti sama olahraga, paling cuma jogging yang paling aku suka.Tuh kan, apa²an sih? Bikin capek aja aku memilih mengganti pakaianku dan meninggalkan zayn yang sedang asyik dengan burble nya didalam. Aku menunggu di mobil sambil mendengarkan musik melalui headsetku. Hmmm lebih menenangkan.
Aku memutar lagu. Lagu demi lagu terputar hingga selesai, membuatku mengantuk.Author pov.
Zayn yang menyadari istrinya tak ada itu langsung berganti pakaian dan mencari alin.
"Astaga dia malah molor, disuruh olahraga juga. Ckckck" zayn mecabut headset yang ada ditelinga alin kemudian membopong alin, memindahkannya di jok belakang agar bisa selonjoran. Kemudian ia duduk di jok pengemudi dan menjalankan mobilnya.
.
Mobil zayn terparkir di garasi rumah. Ia membopong alin memasuki rumah.
"Apa yang terjadi tuan??"
"Ngga, alin cuma tidur max.."
Zayn membaringkan alin di kamar.
"Heuhhhh dasar yah untungnya kamu istri aku.." Ucap zayn mencubit hidung alin yang sedang terlelap lalu membungkusnya dengan selimut.
.
Tanpa zagn dan alin ketahui, bryan mengikuti kemana mereka pergi. Aries membututi dari parkir kampus,tempat gym, smpai sekarang berada dirumah. Aries bersembunyi tak jauh dari rumah zayn dan alin.
"Alina Siena Husaen.
Gak peduli loe milik orang lain, gak peduli loe udah jadi istri orang. Yang jelas gue suka sama loe cantik, hhmmm gue udah tau rumah kalian, tinggal tunggu aja permainan gue" Gumamnya tersenyum licik.
Tanpa aries ketahui juga, max memperhatikannya dari jauh..
"Siapa dia? Spertinya tuan dan nyonya akan dalam bahaya".Zayn pov.
"Sayang?? Bangun udah mau sore.. Hey"
"Sayang.."
"Engghhh zayn.."
"Udah bobonya hari mau gelap..sana cuci muka".
Aku menunggu alin di bwah, berbincang dengan max.
"Max!"
"Ya?"
"Minggu depan alin berulang tahun, apa kau bisa membantuku?"
"Dengan senang hati.."
"Carikan tempat romantis di kota ini.."
"Iya tuan.."
Aku mengehmbuskan nafasku, menanti hari jadi istriku itu. Aku jadi senyum² sendiri mengingat kejadian kemarin malam. Sungguh menyenangkan..
"Tuan benar² menyayanginya."
"Alin? Iyalah max"
"Rasanya baru kemarin tuan kemari bersama kakek hendra, dan ketika kembali tak ku sangka tuan membawa istri .."
"Benar rasanya baru kemarin aku kemari max.."
"Mm tuan zayn"
"Hmm??"
"Aku mempunyai tempat yang sangat romantis di ontario ini, apa tuan mau mengunjunginya?"
"Katakan dimana?".
"Sayang... Kamu dimana?"
Alin???
"Aku di teras depan lin.."
"Ahh kamu disini, aku nyari² juga.."
"Kenapa? Kangen?"
"Laper"
"Laper??" Aku menariknya untuk duduk dipangkuanku.
"Max, bisa antar kami menuju tempat makan malam yang enak??" Aku mengedipkan mataku, memberi kode pada max supaya tak menyebutkan tempat romantis itu.
"Oh ya tuan.."
"Hmmm sayang sana gih ganti baju dulu"
"Kok ganti baju segala?"
"Ini di kanada sayang.. Ayolah, dandan yang cantik"
"Hmmm yayaya.."
Stelah alin masuk kedalam kamar. aku berbicara kembali pada max.
"Tuan apa tempat itu akan digunakan malam ini?"
"Iya.. Boking tempat itu dan Siapkan bucket mawar putih yang indah.."
"Baik tuan setengah jam lagi tempat siap dipakai.." Max langsung pergi bersama pengawalnya untuk memboking tempat itu. Sebenarnya tak harus menunggu ualng tahun alin buat ngasih kejutan, malam ini, besokpun bisa. Aku ingin membahagiakannya malam ini.