Alina pov.
Siang ini aku mengajak zayn berjalan² ke mall untuk membeli baju tidurku.
Sampai disana aku mencari toko² baju tidur. Sedang zayn sedang menuju tempat jaket.
"Good afternoon, let's choose if you want buying" Sapa pelayan toko itu ramah.
Aku masih memilih beberapa piyama dan baju tidur. Awhhhh aku tertarik dengan dengan baju tidur couple berwarna biru garis² putih itu. Sebaiknya aku beli saja untukku dan zayn tanpa sepengetahuannya. Setelah dapat beberapa baju tidur, aku mencari sandal nya, aku menemukan kembali sandal coulple boneka yang sangat lucu dengan gambar hellokity berwarna pink. Tapi masa zayn pake warna pink?? Aku menimang² beli atau nggak? Tapi aku suka Ahhh bodo amat, pokoknya nanti zayn mau gak mau harus peke.
"Udah???"
"Iya.."
"Beli apa aja? Liat"
"Eittt.. Nanti aja dirumah"
"Terus sekarang mau kemana lagi? mau mampir dulu ngga ke perlengkapan bayi?"
"Ih kamu Aku hamil aja belum yehhh"
"Berarti mau hamil dong?? Siap dong??"
"Mmm gatau deh"
"Uhhhhhh..." zayn ingin menciumku, segera kutahan, ini tempat umum zayn astaga.
"Ga bolehhh..."
"Hm, Yaudah , makan yuk"
Aku menggeleng..
"Makan dong, kan belum makan sayang.."
terpaksa aku menurutinya.
Kami memilih makan dengan menu seafood, aku dan zayn sangat menyukai makanan laut itu, apa lagi dengan lobster bakar , ummMmmm..
Sela² makan, handphone ku bergetar menandakan pesan masuk. Raina?
Raina:
Lin gue udah di canada, udah sampe apartemen malah, gue ke rumah loe ya entar malam..krim alamat loe Bigmiss lin.
Raina sudah di canada? Ohhhh aku tak sabar untuk bertemu dengannya.
"Kenapa senyam senyum gitu?? Wa dari siapa? Pacar?"
"Ihhh enak aja, ini dari raina, nanti malam dia mau kerumah yang Yeayy"
"Oh gitu, yaudah abis ini kita beli cemilan yah buat di ruang tamu.."
"Oke sayang.."sehabis pulang dari mall aku dan zaynn langsung kerumah, waktu canada menunjukan 5pm aku dan zayn segera mandi.
"Zayn Pake baju tidur yang ini yahh.."
"Baru yah?? Buat aku"
"Iya lahh.."
Kemudian aku juga memakai baju yang sama.
"Taraaaaaaa..."
"Loh? Samaan??"
"Iya dong.."
"Uhhh couplean ceritanya nih.."
Zayn memeluku mencubit gemas pipiku.
"Suka???"
"Iya aku suka kok"
"Sekarang tinggal sandal tidurnya.. Taraaaaa" aku mengeluarkan sandal hellokity coupleku. Aku melihat wajah zayn yang sangat terkejut.Zayn pov.
Hah?? Hahah aku pake sandal hellokity?? Pink?? Astaga alinnnnnn
Aku memegang dan menatap heran sandal pemberiannya yang menurutnya lucu itu, bagiku??? So lucu tau ga.
Bagaimana dengan citra ku sebagai seorang lelaki?? Oh tuhannnn..
"Liat kaki aku Lucu yah zayn.. Loh ayo dong pake"
"Ini hellokity sayang, ya kali aku pake ini.."
"Ya gapapa dong..."
"Malu lah.."
"Kamu kok gitu? Gak ngehargain banget aku beli ini tuh biar kita couplean, tapi kamu gak mau pake.."
Kayanya alin marah nih. Tapi dia Punya pikiran apa coba beliin aku sandal hellokity.
Hufttt untung ini di canada, kalau di indonesia bisa² citra ku sebagai mantan vocalis the lacky, mantan kapten basket, mantan cowok jutek dan cool, semuanya terccoreng.
Demi istri tercinta gapapa deh, pake aja..
"Tuh liat aku udah pake.."
Alin menatap kaki ku, kemudian mensejajarkan kakinya dengan kaki ku. Lau tersenyum bahagia.
"Hahh lucu kan zayn"
"Iya.."
"Senyum dong. Kamu gak seneng yah yauudah kalau gak suka lepas aja, buang sana ke tong sampah" Ucap alin kecewa lalu menuju ranjang. Aku harus merayu nya kalau udah begini. Aku mengikutinya.
"Lin. Jangan marah Aku suka kok, suka banget.."
"Beneran??"
"Iya, kalau ngga suka ngapain nih masih dipake.. Jangan ngambek terus"
"Iya deh, lucu yah??"
"Iya lucu, tapi lucuan kamu lah" ucapku mencium gemas pipi chubynya.
"Hhhmmm gomballll.."
"Yaudah, makan yuk ke bawah.."
Sampai di meja makan, aku dan alin mengambil salad kemudian menuju ruang tv.
Ketika mau beranjak max melihatku dengan heran, seakan menahan tawa melihatku yang pakai sendal pink begini, gara² alin. Awas loe max
"Apa ada yang lucu??"
"Emm Tidak tuan.."
Aku dan alin menonton film animasi cartoon bugs bunny Lengkap sudah ke cuco-an ku. Udah pake sandal hello kity warna pink dan sekarang dipaksa nonton cartoon. Direbut remote nya, iwil ngambek. Mau pindah ke ruang atas, ngambek juga. Pusing dahhhhh..
"Sayang, aku haus ambil minum dulu yah.."
"Mau aku ambilin??"
"Uhhh ngga usah, sama aku aja, kamu mau??"
"Ngga sayang.."
Sebenarnya ini hanya alasan ku agar tak menonton cartoon itu.
Hufttt.. Aku mengambil botol air dingin , kemudian meneguknya. Aku berdiam sejenak di meja makan.
Ting..tong..
Siapa malam² begini?? Apa om anton??.
"Tuan, ada yang ingin bertemu nyonya alin."
"Siapa??"
"Saya tidak tahu.."
"Perempuann atau lelaki?"
"Seorang gadis"
Aku berjalan menuju pintu depan. Entah kenapa perasaan tak enak menghampiri ku.
"Lin.... Eh emm zayn yah Iya zayn ada alinnya??"
"Siapa??"
"Mm raina Gue raina,"
Ohh raina??
"Selamat malam tuan zain..."
Seseorang muncul dari belakang raina. Apa???? Astaga!!!! Kunyuk???? Kenapa dia disini??
"Siapa say... Rainaaaa"
"Alinn"
"Kamu udah sampe, masuk yuk.."
"Ayo kak Oh iya li ini kakak gue, aries"
"Aries??"
Alin menatap kearahku meminta izin untuk membiarkan aries masuk. Aku segera menggeleng.
"Gimana kalau kamu sama raina ngobrol di dalem aku sama si kun.. Dia di luar.."
"Ngga Gue mau ikut masuk!"
Wah nyolot ni anak..
"Raiba kangen kan sama alin?? Yaudah biarin mereka berdua dulu kangen²an, kita diluar aja.."
Hmmm, aku juga berencana akan memberinya pelajaran.
"Yaudah, aku masuk yah yang"
"Iya sayang.."
"Kak tungguin yah.."
.
Sedari tadi aties tak henti²nya menertawakanku, dia tertawa puas sambil melihat ke arah kaki ku. Menyebalkan
"Cuco loe haha"
"Demi alin gue bakal lakuin apapun"
"So romantis..."
"Mau loe apa sih??"
"Gue mau felly Istri loe Gue mau dia"
Siapa Felly? Istriku?? Benar² gila ini orang.
"Heh kunyuk Nama istri gue alina Bukan felly."
"Alah gue tau dia sengaja ganti nama buat ngehindar dari gue, gue ngga bodoh zayn Dia felly Pacar gue yang loe rebut.."
Aku rasa ucapan si kunyuk ini rada ngawur Siapa felly?
"Heh! Dia milik gue Loe psikopat atau gimana sih? Ngga ngerti gua.."
"Pokoknya gue gabakal nyerah rebut dia dari loe!"
"Sialan.."
Ketika aku ingin menghantamnya, tanganku di cegah oleh sikunyuk ini.
"Mau fight?? Kita cari tempat sepi, jangan dikandang"
Arggghhhhh.. Aku segera masuk kedalam untuk mengambil jaket dan mengganti sandal.
"Yang"
"Sayang Aku keluar sebentar yah, mau cari makanan sama si ku.. Eh si aries"
"I..iya , hati²"Alina pov.
Mau pergi bareng aries??? Kok aku jadi gak enak perasaan kaya gini yah..
Aku menatap raina yang sedari tdi tertawa.
"Raina?? Kenapa sih??"
"Suami loe lucu, pake couplean ! Apalagi sandalnya"
"Hehe.. Iya rai Aku paksa dia buat pake, lucu yah.."
"Iya, so sweet yah zayn Beruntung banget loe.. Eh lin. Kayanya gue pernah liat si zayn deh, waktu masih diIndonesia"
"Masa sih??"
"Iya, suami loe mirip sama zayn vocalist the lacky band jakarta favorit gue, tapi sayang lin band mereka bubar gara² zayn keluar"
"emang iya"
"Maksudnya?"
"Dia zayn the lacky rai"
"What???? Gak percaya"
"Dia emang putusin keluar dari band karena waktu itu kan kita mau nikah"
.
Pikiranku mulai tak tenang kepikiran zayn. Apalagi hujan mulai turun malam ini. Semoga gak terjadi apa² tuhan.Author pov.
Zayn dan aries berhenti di sebuah jalanan sepi, keduanya turun dari motor dengan raut penuh emosi, apalagi zayn.
Tanpa ba bi bu, zayn langsung menghantam aries dengan penuh emosi.
Bughh... Bughhh..bughh . Pukulan demi pukulan melayang di wajah mulus aries. Aries tampak santai, ia tak melakukan perlawanan. Zayn memukul habis aries , ia sangat marah mengingat kata² pria yang dihajarnya ini untuk kekeuh akan merebut alin darinya. Hingga akhirnya zayn berhenti karena lelah menguras semua emosi dan tenaganya.
Melihat itu, aries memiliki kesempatan untuk menghajar kembali zayn yang keadaannya mulai capek. Arues sangat pandai mengendalikan emosi lawannya ketika sedang fight.
Sampai hujan turun, mereka tetap beradu pukulan di bawah guyuran hujan. Darah segar berhasil lolos dari sudut bibir keduannya.
Aries terus menhajar zayn yang mulai kewalahan menerima setiap puklan aries. Ini karena zayn bermain dengan emosi, karena cemburunya pada alin yang membuat emosinya tak terkontrol menghantam arues.
Hingga akhirnya, zayn tersungkur dalam keadaan babak belur. Aries mengusap darah di sudut bibirnya , tersenyum kemenangan muncul di raut wajahnya yang terguyur hujan.
"Dengerin gua Gua gak akan berhenti ganggu loe sama felly" Aries bergegas pergi meninggalkan zayn yang tak berdaya di atas aspal dan guyuran hujan.
"Alin...."Author pov
Alin yang sedari tadi tambah resah, meninggalkan raina diruang tamu dan menuju dapur mengambil air minum untuk menetralkan pikiran negatifnya.
Pranggggggggg
Gelas yang di pegang alin tiba² terjatuh.
"Ahhhhh! Kenapa ini???? Zayn???"
Perasaannya kian tak tenang. Kemudian ia mendengar suara motor diluar, ia langsung menuju halaman.
"Aries??? Mana zayn???"
"Tuh zayn....lho kemana dia???Aku gak tau lin. Tadi sih ada di belakang motor aku.. Tapi tiba² gak ada.."
Aries berbohong.
"Kok bisa sih??? Harusnya kamu jangan biarin dia ngilang dong, kamu gimana sih ries?? Duhhh sayang.. Kamu kemana?"
"Maaf lin."
"Kak?? Kok bibir kakak memar???"
"Ahh ini, gak papa kok de Pulang yuk takut dicariin mommy"
Aries dan raina pulang menuju apartemen mereka, meninggalkan alin yang terus menangis dan tak tenang memikirkan suaminnya.
"Max!!"
"Ya nyonya??"
"Tolong cari zayn max Dia hilang hiksss"
"Apa??? Baik saya dan pengawal akan segera mencari tuan zayn, nyonya tak apa sendiri di rumah??"
"Udah jangan pikirin aku, ayo cari zayn Hiksss.."
"Baik.."
.
Max dan pengawalnya menyusuri jalan kota ontario ini. Mereka tak peduli dengan hujan deras yang menguyur tubuh mereka. Yang terpentin tuan mereka berhasil di temukan.
Hingga akhirnya, max menemukan seorang yang sedang terbaring di jalan dengan keadaan pingsan.
"Berhenti! Itu sepertinya tuan!!!"
Dengan cepat, max berlari menuju zayn. Dan benar dugaannya, ia berhsil menemukan zayn.
"Tuan".Alina pov.
Kamu dimana sayang??? Diluar kan hujan Aku yakin pasti terjadi sesuatu sama kamu waktu pergi bareng bryan. Ngapain sih ladenin dia. Duhhh...
Aku tak henti²nya menangis, aku tak tenang karena suamiku belum pulang juga.
"Hikssss zayn Kamu dimana?? Jangan bikin aku cemas sayang hiksss"
Brakkkkk
Pintu kamarku terbuka paksa, menampakan pengawal max sedang membopong zaynn.
"Zayn"
"Kami berhasil menemukan tuan nyonya Dia terbaring pingsan di pinggir jalan"
"Astaga hiksss"
"Kami permisi.."
Zayn...
Keadaanya begitu memprihatinkan. Wajah dan tangannya penuh dengan luka dan memar² . Wajahnya begitu pucat, bibirnya bergetas hebat karena kedinginan. Aku sangat yakin kalau dia abis berantem sama aries. Aku segera mengambil air hangat dan handuk. Lalu mengganti pakaiannya. Dengan tenaga yang kupunya, aku membaringkan zayn di ranjang. Memakaikannya selimut, lalu mengobati lukanya.
"Kamu kok kaya gini zayn Hiksss"
Stelah selesai, aku mengompresnya. Keadaanya terlihat lebih membaik dari sebelumnya.
"Lin Jangan ti..nggalin a..aku"
Zayn mengigau, yaampun sayang Aku gak bakal ninggalin kamu zayn Aku janji hikssss. Aku segera membaringkan tubuhku di sampingnya lalu memelukknya memberi kehangatan lebih untuknya.
"Alinn....."
"Aku disini sayang.. Hiks"
.
Semalaman aku tak bisa tidur, aku terus menangis melihat zayn yang terus menyebut namaku dan menggigil. Aku sudah mnyuruh max untuk membawa zayn ke rumah sakit, tapi max bilang cukup dirumah, diobati, dan ditemani karena lukanya tidak terlalu parah dan hanya kedinginan saja. Aku terus mengusap rambutnya, menatap wajahnya yang sedikit lebam, bibirnya yang sedikit bergetar memanggil namaku.
Aries benar² keterlaluan. Sudah bikin zayn kaya gini malah ditinggalin lagi. Pasti zayn kelamaan dibawah guyuran hujan.
Zayn benar² mencintaiku, ia rela fisiknya terluka demi aku.