part 13

0 0 0
                                    

Waktu terus berlalu hubungan alina dan zayn sudah 6 bulan. Alina bersyukur sekali karena selama 6 bulan itu dia dan zayn tidak pernah bertengkar, zayn makin hari makin romantis. Tepaknya, bulan depan juga mereka lulus SMA. Dari UAS sampe UN itu, alin dan zayn tidak diperbolekan bertemu,kedua orang tua masing² sepakat buat kurung mereka dirumah dan ga boleh keluar. Tapi akal mereka banyak, masih ada balkon kok tenang aja. Setiap malam zayn selalu loncat dan menggedor2 jendela kamar alina, alhasil bukannya belajar malah pacaran.

Alina pov
Sekarang aku lagi ada di aula sekolah bareng mita. Ada pengumuman penting yang khusus buat anak kelas XII. Aku celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihku. Pasti dia lagi di kantin bareng adit, dasar anak nackal. Ketika aku mencari zayn, mita juga malah ikut²an celingak-celinguk.
"Mit kamu ngapain ngikutin aku?"
"Yehh, siapa yang ngikutin loe? Gue lagi nyari pacar gue"
"Pacar??? Jangan² kamu udah jadian sama adit?"
"Iya lin, kemaren kemaren adit ngajak gue jalan eh gatau nya nembak juga"
"Wah selamat yah mit semoga langgeng"
"Aminn..."
"Selamat pagi anak²" Guru kesiswaan masuk podium. Tapi zayn belum muncul juga.
"Anak² sebelumnya bapak mengucapkan selamat kepada kalian karena pada Ujian Nasional berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun, semoga nilai kalian nanti memuaskan dan hasilny lulus semua, baiklah bapak akan memberi pengumuman bahwa 2 minggu lagi acara perpisahan kalian, yang akan di adakan di sekolah.."
"Whuuuuuuuuuuuu"
"Yahhhhhhh kok di sekolah??" Semua siswa kecewa dengan keputusan pak yono. Menurutku di sekolah juga seru kok. Justru di sekolah adalah moment yang pas buat acara perspisahan kaya gini.
"Eittt.. Jangan main surakin bapak dong, tenang tenang. Sekolah sudah memutuskan bahwa acara perpisahan sekolah di adakan di sekolah dengan bonus acara........ PromnighTtttttttt(akulupanulisnya)"
"wahhh yeayyyyy.." Mita bersorak senang.
"Untuk itu silahkan kalian mencari pasangan yang pas dan silahkan daftar pada pengurus OSIS, terimakasih" pak yono meninggalkan podium.
"Lin, loe pasti ikutkan sama zayn?"
"Gatau mit, aku gak suka sama acara kaya gituan.."
"Yahh kok gitu sih?? Tapi kalau loe sama zayn gak ikut gapapa sih jadi gue gak ada saingan ntar hehe"
"Dasar kamu mit. Yaudah deh aku mau ke toilet dulu yah.."
"Oke..."
Stelah dari toilet aku mencari cari zayn, habis berangkat bareng, dia belum keliatan lagi dimanasih??.
Aku udah nyari ke kantin, lapang basket sama ke kelas gaada juga. Huftt, aku duduk di taman belakang sekolah, aku menyandarkan kepalaku di bangku taman, aku memjamkan mataku sebentar ku dongakan kepalaku menatap langit. Gatau kenapa hati sma otak aku kepikiran zayn terus, aku belum tenang kalau belum ketemu sama dia.
"Lin? Kok disini? Aku cariin juga.." Itu suara zayn. Ya benar saja. Dia duduk di sebelahku lalu menarik kepalaku yang tersandar di bangku dan menyandarkan di dadanya. Hhmm, aku keburu bete sama dia, abisnya dari tadi aku cariin gaada.
"Kamu kenapa? Kok cemberut terus?" zaynn mengelus rambutku, aku memeluknya tanpa mengindahkan pertanyaan nya.
"Sayang kok diem aja?"
"Kamu darimana sih aku cariin juga capek tau nyariin kamu ga ketemu ketemu"
"Aku abis dari ruang OSIS.." Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya tajam.
"Jangan bilang kamu daftarin aku buat acara promnight itu?" zayn mengangguk.
"Ihh ngapain sih, aku males tau ga ikutan acara kaya gituan"
"Lho kenapa?? Aku malah ga sabar.."
"Kalau mau daftar bilang² aku dulu kek.."
"Maaf tadikan aku ga kumpul di aula ga ketemu sama kamu, aku denger itu juga dari mita"
"makanya kamu jangan ngilang² terus" wajahku cemberut lagi. Zayn ngeselin banget dehhh..
"Iya maaf, kalau kamu gamau yaudah nanti aku cancel.." zagn menariku kepelukannya, aku membalasnya.
"Gausah..." Ucapku jutek.
"Kamu ngambek??" Aku tak menjawabnya, aku memluknya erat menenggelamkan wajahku di dadanya.
"Wkwk kamu aneh, lagi ngambek kok peluk² terus" Aku memang begini kalau lagi ngambek sama zayn, aku ga bisa jauh dari dia..
"Oh iya, tadi papah telepon aku, katanya kakek mau ketemu sama kamu" Kakeknya zayn mau ketemu sama aku?? Aku teringat kata² mita, kalau zahn adalah cucu dari pemilik sekolah ini. Berarti yang mau ketemu sama aku itu pemilik sekolah ini?
"Mau ngapain?.." Aku melepaskan pelukanku.
"Kata papah , kakek pengen tau pacar dari cucu laki-laki satu²nya, yaitu aku.. Makanya habis pulang sekolah kita kerumah kakek aku ya"
"Yaudah iya"
"Jangan ngambek lagi dong, senyum" zayn mencubit pipiku kencang.
"Ihh lepasin" zayn malah mengencangkan cubitannya.
"Aww sakit sayang.."
"Makanya jangan ngambek terus" zayn melepaskan cubitannya dan menggenggam tanganku.
"Kakek kamu galak ngga? Kok aku ga pernah liat kakek kamu ke sekolah?"
"kakek aku kan di surabaya .." Whatttt?? Kakeknya di surabaya? Terus mau ketemu sama aku????
"Apa? Katanya mau ktemu sama aku, kok di surabaya??"
"Iya, nanti kita ke surabaya.."
"Hah? Ke surabaya? Zayn dari jakarta ke surabaya itu gak deket, terus besok kan sekolah aku juga belum minta izin sama mama papa"
"Kamu jangan cemas gitu dong Nih dengerin Kita kesana kan naik mobil jadi agak cepet dan gak panas, masalah sekolah, kakek aku udah minta izin sama kepala sekolah, dan masalah mama papa kamu, papah udah minta izin kok Kamu tenang oke? Pokoknya kakek aku kukuh minta ketemu sama kamu.." Kok mendadak banget sih, duhh aku kok gelisah gini yahhh..
"Hhmm sayang Aku mau ngomong, kakek aku itu orangnya sangat telaten kalau anak²nya atau cucunya nyari pasangan.."
"Maksud kamu..?"
"Kakek aku mau ketemu sama kamu itu, mau tau siapa dan gimana orang yang aku pilih buat jadi pendamping aku..."
"Terus aku harus gimana??"
"Ya ngga gimana², pokonya kamu harus pinter² aja deh ngambil hati kakek aku ya??.." zayn mengelus rambutku. Aku rasa kakek zayn ini orangnya tegas deh..

Zayn pov
Pulang dari sekolah gue sama alin langsung packing baju dan siapin mobil. Tapi gue ga tenang, masalahnya kakek gue ga suka sama cewek manja dan ga bisa masak. Udahlah yang penting kakek gue bisa ketemu dulu sama alin.
Stelah gue sama alina masukin barang ke bagasi dan pamit sama orangtua. Gue segara melesat menuju surabaya.
"Sayang , kakek kamu galak ngga?" alina dari tadi nanya itu mulu. Harus jawab apa gue?
"Ngga kok sayang kamu tenang aja! Jangan grogi gitu.. Oh iya, aku cuma mau ngingetin kalau kakek aku itu ngomongnya suka pedes, jadi kalau nanti kakek aku komentar yang ngga² tentang kamu, jangan ambil ati yah, dia cuma mau ngetest aja kesabaran pasangan aku.. Yah??" alin mengangguk pelan. Gue rasa dia takut deh buat ketemu sama kakek.
"Mending kamu tidur aja, nanti kalau udah sampe aku bangunin"
"Hhmmm, yaudah deh"
"Atau tidurnya di jok belakang aja biar bisa selonjoran"
"Gamau, disini aja, sambil nemenin kamu"
"Yaudah.."
Gue jadi gak yakin deh, tapi kalau gue balik lagi bisa gawat, kakek marah besar terus warisan sekolah ga jadi deh di serahin ke gue.
Untung jalanan ga macet jadi makin cepet nyampe ke surabaya. Sekarang gue udah nyampe di magelang, alina juga udah bangun.
Tapi setengah perjalanan tiba² alin nangis. Wlaupun gue lagi nyetir tapi kedengeran kok . Gue berhenti dan gue tarik pelan tubuh alin yang menhadap jendela mobil itu.
"Hiksss..hikkss"
"Sayang? Kamu kenapa? Kok nangis? Bilang sama aku kenapa?" Gue peluk dia dan gue usap air matanya. Gue bingung kenapa dia nangis, padahalkan gue ga apa²in dia.
"Uhhhh.. Sayang Aku kesel sama perut di cacing aku , dari tadi bunyi terus, aku laper sayanggg ihhhh" HAHHH? Gara² laper? Alin mukul²in perutnya sambil marah², kaya liat anak kecil yang gak dikasih makan tau ga? Gemes gue, alina mulai deh manjanya, bukannya bilang kek dari tadi. Sabar zayn.
"Okeoke kita istirahat dulu yah sambil makan, kalau laper bilang kek, jangan marah-marah dong"
"Iyaiya.."

Alina pov
Akhirnya kita berdua udah sampai dirumah kakek hendra. Aku terpesona dengan rumahnya. Di desain sederhana tapi masih kelihatan kemewahannya, di gerbang rumah, aku di sambut oleh ratusan tanaman, apalagi bunga²nya, oh ada mawar putih disana Indah sekali . Aku menarik koperku dan segera menyusul zayn yang sudah jalan duluan.
"Kakek dirumah?"Tanya zayn kepada? Sepertinya asisten rumah tangga? Masa cowok, bukan deh Kayanya ini asisten pribadi, soalnya pake stelan jas gitu.
"Ada, mari saya antar"
Aku masuk kedalam rumah ini, luarnya saja sudah membuatku terpesona apalagi dalamnya? Benar saja. Rumah ini benar² mewah, namun hanya saja dari luar terlihat sedrhana.
Aku dan zayn memasuki sebuah ruangan, yang aku rasa ini kamar kakeknya. Aku semakin grogi nih..
Ceklek, pintu terbuka menampakan seorang lelaki tua yang sedang terbaring di atas ranjang sambil membaca sebuah buku.
"Kakek??"
"Zayn Cucu kakek, kemarilah" dia memeluk hangat zayn, dia terlihat sangat gembira bertemu dengan sang cucu. Kakek Hendra beralih menatapku, aku tersenyum dan menyalaminya.
"Selamat malam kakek"
Dia menatapku dari ujung kaki sampai ujung rambutku .apa ada yang salah? Aku semakin grogiiiii, zayn menghampiriku dan menggenggam tanganku.
"Ini alin kek. Alina Siena Husaen orang yang aku pilih buat jadi pendamping hidup aku"
"Cantik sekali dia.." Kakek Hendra tersnyum. Manis sekali Mirip dengan zayn. Aku rasa dia mulai welcome sama aku. Tapi aku masih grogi disini.
"Sebaiknya kalian ke kamar dulu lalu kita bincang² esok pagi.." Zayn mengangguk. Aku mengikuti langkah zayn yang keluar dari kamar kakeknya.
"Kamar aku dimana?"
"Disini" Stefan menunjuk pintu kamar yang bertuliskan 'zaynmangkualam'. Spertinya ini memang sengaja atau gimana sih. Aku melihat ke samping, sejajar dengan pintu kamar zayn, ada 3 kamar yang sama dengan zayn. 'medinamangkualam', 'virgiebrendamangkualam', dan 'jessicaseleinhamangkualam'. Wow, kamar ini rupanya khusus untuk para cucunya.
"Kamu tidur dimana?"
"Disini" zayn menunjuk kamar yang sama.
"Hah? Kita satu kamar?"
"Iyalah, gaada kamar tamu disini, kamu juga ga boleh pake kamar yang lain, makanya tidur sama aku" aku hanya mengangguk pasrah. Ketika masuk rupanya ada 2 buah ranjang disini.
"Kamu tenang aja, gausah berfikran negatif dong Kita tidur juga pisah.. Sekarang mending kamu mandi terus istirahat"
"Iya, tapi kamu jangan kemana² yahh jangan tinggalin aku"
"Iya iya bawel" zayn mengecup keningku lalu beranjak membereskan kopernya. Sedangkan aku langsung menuju kamar mandi..

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang