Part 2

0 0 0
                                    

"Nama gue.....
Ngapain loe tanya nama gue? Jangan naksir deh" ucapnya dingin. Bentarbentar apa dia bilang aku naksir sama dia? Nanya nama doang dikira naksir???
"Aku kan cuma nanya nama, lagian kita sekelas sma ga saling tau nama"
"Lin ngapain loe ngobrol sama dia?" Tanya mita yang sudah duduk di bangku kantin.
"Gue cabut males ada nenek lampir" mita hanya menatap sinis. Aku duduk berhadapan dengan mita.
"Mm kayanya enak, makasih mit"
"Iya sma sama"
"Oh iya mit tadi itu yang cowok namanya siapa sih ?" Tanyaku.
"Yang tadi? Yang tengil rese nya gaketulungan? Dia itu Zayn Mangku alam Cucu dari pemilik sekolah ini, orangnya dingin abissssss" ucap mita merasa kesal.
"Ohh zayn. Dia kok duduknya sendiri yah?"
"Dia itu duduk nya sama si adit lin , cuma si adit gak sekolah , dari suratnya sih izin"
"Ohhh" aku hanya ber oh ria .
Selesai istirahat pelajaran dimulai kembali. Tak terasa pelajaran terakhir biology sudah selesai waktuny murid semua pulanggg.
"Lin loe bawa motor, mobil, atu di jemput?" Tanya mita. Kini aku dan mita sampai parkiran
"Aku dijemput papih mit, kamu?"
"Gue bawa motor lin, rumah gue deket kok dari sini, loe mau main dulu?"
"Ga deh mit lain kali aja"
"Yaudah gue duluan ya lin" ucap mita menyalakan mesin motornya.
"Iya mit, hatihati"
"Sipp"
15menit sudah aku menunggu papa yang gak dateng² 'papa kok lama ya, aku kan ga tau jalan pulang kalau naik taxi' gumamku.
Aku memutuskan menunggu di halte depan sekolah, baru saja aku duduk sebuah motor ninja berwarna merah berhenti didepanku. Si empunya motor membuka kaca helmnya. 'Zayn.'
"Ngapain loe belum pulang?" Tanya zayn seraya melepas helm nya.
"Aku lagi nunggu jemputan, kamu kok baru mau pulang abis ngapain?"
"Maen basket, mau bareng ga?" Aku berfikir sejenak, kalau aku ikut takut nanti papa nyampe kesini terus aku gaada, kalau ga ikut takut papa ga dateng, duhhh gimana nihh.
"Kelamaan" Ucapnya datar sangaaaaat datar.
"Ngga usah deh zayn aku nunggu papa aja, makasih tawarannya" tanpa menjawab ucapanku dia manancapkan gas nya dan kini motornya sudah mulai menghilang dari penglihatanku.
'Dingin banget sih jadi cowok, jawab kek apa kek langsung pergi aja' ucapku kesal dengan sifat zayn.

Tak lama kemudian mobil milik papihku berhenti di depanku, ketika mobil kaca terbuka aku menekuk wajah sebal ke papa agar papa tau aku sudah lelah menunggu nya dari tadi.
"Hey syang ayo pulang, maaf Papa telat soalnya kerjaan numpuk" dengan lesu aku membuka pintu mobil..
Entah mengapa selama diperjalanan aku terbayang² zayn. Kenapa denganku?
"Syang kamu harus hapal jalan pulang biar kamu bisa pulang sendiri kalau papa telat jemput" aku hanya melirik sekilas ke arah papa.
Mobil kami berhenti di depan rumah, ketika turun tak sengaja mataku menangkap sebuah motor yang sepertinya tak asing bagiku motor ninja berwarna merah, aku jadi teringat motor zayn, ah mtor begitu kan banyak. Aku memasuki rumah dan langsung menuju kamar. Aku suka dengan kamar dirumah baruku. Dengan nuansa warna yang kalem serta menyejukan membuatku betah berada di kamar. Stelah ganti baju aku menuruni anak tangga dan berjalan menuju meja makan.

Zayn pov
"Huft melelahkan...."
Cuaca panas kaya gini mending gue renang seger kali yahhh...
"Zayn!" Suara mamah membuatku menghentikan aktifitas renangku . "Aku disini di kolam renang mah" ucapku teriak juga.
"Kamu mau bantuin mamah?"
"Bantuin apa?"
"Kamu anterin kue ini ke tetangga sebelah, itu loh tetangga baru kita, mamh sengaja bikin kue buat mereka"
"Yaudah deh apasih yang ngga buat mamah ku yang cantik, yaudah zayn ganti baju dulu"
"Iya iya, cepetan yah"
Stelah ganti baju gue langsung bergegas menuju tetangga baru itu .
"Toktoktok.. Permisi"

Alina pov
Aku sedang bersantai di depan ruang tv setalah makan siang tadi bersama mama dan papa. Bosan juga ternyata, yaiyalah aku kan baru di komplek ini belum punya temen.
"Permisi. Permisi!"
Duhh siapa sih lagi males jalan juga
"Ma Mama ada tamu tuhh"Teriaku memanggil mama
"Kamu bukain dong pintu nya" huftt terpaksa dehhh..
"Iya sebentar..." Dan ketika ku buka pintu ternyata yang datang itu zayn. Aku bingung kenpa dia bisa disini?
"Zayn??"
"Loe?? Ini rumah loe? Jdi tetangga baru itu loe?"
"Iya ini rumah aku, kamu ngapain kesini?"
"Oh, ini ada kue dari nyokap gue buat nyokap loe"
"Oh iya makasih ya, rumah kamu di sekitar sini? Yang mna?"
"Tuhh" tunjuknya menuju rumah di sebelah ku. 'Yaampun ternyata kita tetanggaan, aku ga nyangka'
"Gua balik"
"Eh ga mampir dulu?" Cegahku
"Ngapain? Gua mau main PS" ucapnya pergi.
Aku memasuki dapur dengan perasaan ga karuan sepertiny aku menyukai cowok yang super dingin itu.

Komen bawel dong, eh gausah bawel deh aku cuma butuh kritik dan saran, makasih :)

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang