"De buka sebentar!" Verell memanggil alin yang sedang berada dikamarnya. Verell datang ke jakarta 2 hari yang lalu. Ia sengaja untuk datang ke acara pernikahan adik kesayangannya itu. Verell datang bersama ratty istrinya dan vera anak mereka yang baru berusia satu tahun. Verell dan alin terpaut usia 7 tahun. Ya verell sekarang berusia 26 tahun sedang alin bulan depan memasuki usia kepala dua.
"Iya kak bentar.." alin membuka pintu kamarnya. Terlihat verell dan ratty sedang berada di pintu kamar dengan membawa kotak.
"Boleh masuk??"
"Iya.."
Verell terkejut saat memasuki kamar adiknya itu. Dinding kamar alin di penuhi photo² dirinya dengan zayn.
"Astaga.. Ini kamar atau galeri photo de!"
"Isshhh.. Ya kamarlah"
Alin mempersilahkan verell dan ratty untuk duduk.
"Mau ngomong apa kak? Kayanya serius??"
"Ini tentang pernikahan kamu besok.. Kakak juga kaget waktu denger kamu mau nikah.. Kakak pikir kamu udah ngelakuin macem² sampe harus nikah diusia muda.. Tapi kakak udah tau semuanya dari mamih, kakak percaya zayn adalah laki² yang bisa menjaga kamu de! Kakak gak nyangka, ade kakak yang super manja ini sebentar lagi mau punya suami, mau punya orang yang mengambil alih tanggung jawab mama papa sama kakak juga.." alin menangis mendengar perkataan verell.
"Kakak jangan ngomong kaya gitu ih Hiks" verell menyeka air mata gadis kecilnya itu.
"Oh iya lin Ini ada hadiah dari kita berdua. Kamu pakai yah di acara pernikahan besok.." ratty yang sedaritadi diam kini mulai bicara, ratty menyerahkan kotak yang dibawanya pada alin.
"Apa ini kak?"
Alin membuka kotak itu, isinya 2 buah liontin couple. Yang satu berbandul love yang satunya lagi berbandul matahari.
"Kamu pakai yah besok sama zayn.."
Alin kembali menangis, ia segera berhambur memeluk kedua kakanya itu.
"Makasih kak, aku sayang banget sama kak verell sama kak ratty.."
"Semoga dengan liontin love ini kamu bisa terus mencintai zayn dan terus menjaga hati kamu untuk dia. Dan liontin matahari itu semoga zayn dapat terus menyinari hari kamu, membuat kamu nyaman dengan kehangatan zayn.. Kakak berharap kalian awet sampai kakek nenek.."
"Alin janji kak hikss.. Alin sama zayn akan jaga liontin ini dan juga cinta kita.. Makasih kak hikss.."
"Yaudah sekarang alin istirahat yahh, semoga besok acaranya lancar yah sayang.." ratty mengelus rambut alin penuh sayang. Walaupun ratty hanya kakak ipar, tapi ratty sangat menyayangi alin dan menganggap alin adik kandungnya.
Verell dan ratty meninggalkan alin. Alin masih duduk di sofa kamarnya dengan menggenggam liontin pemberian kakaknya itu.
Alin berabring diatas ranjangnya mencoba untuk terlelap namun hasilnya nihil, mata alin sulit terpejam. Ia merasa deg²nn dengan acara pernikahannya dengan zayn besok pagi.
Handphone alin berdering. Ia menatap layar panggilan yang ternyata dari kekasihnya.
"Hallo sayang?"
"Alin sayang Kamu kok belum tidur??"
"Aku gak bisa tidur zayn, aku deg²an besok.."
"Hahahh.. Kamu tenang aja, jangan dipikirin. Kamu harus istirahat sayang.."
"Zayn?"
"Apa?"
"Kak verell sama kak ratty ngasih hadiah buat kita.."
"Apa itu??"
"Liontin couple. Bandul love buat aku. Bandul matahari buat kamu.. Besok pake yah.."
"Iya sayang.. Udah ah kamu tidur sana.."
"Ngga mau Sayang temenin aku dulu dong .."
"Yaudah dehh.."
Zayn, alin berbincang semalaman sampai jam 2 pagi. Sampai akhirnya alin tidur duluan.
"Lin Sayang??.."
"Udah tidur yah? Good night baby have a nice dream" ucap zayn lalu menutup teleponnya.Zayn pov.
Pagi ini aku sudah bersiap diri, dengan balutan jas putih yang akan kupakai untuk mempersunting alin. Jujur hatiku berdegup kencang. Ini pengalaman pertama dalam seumur hidupku. Terakhir, aku memakai liontin yang alin titipkan pada virgie untukku. Liontin ini sangat indah.
"Sayang.. Sebentar lagi kamu akan jadi kepala keluarga nak.. Kamu akan mempunyai tanggung jawab untuk istrimu. Dan sebentar lagi kamu pisah sama mamah sama papah.. Kamu akan memulai hidup baru dengan keluarga kamu nanti.. Mamah sayang kamu nak.." Ucap mamah memelukku. Mamah menangis, aku jadi tak tega, mamah adalah wanita pertama yang paling aku sayang.
"Mah.. Jangan sedih gini dong zayn jadi sedih juga.. Mah zayn nanti pasti sering² kok balik ke indonesia ketemu mamah papah kakek sama orangtuanya alin.. Mamah harus percaya zayn pasti baik² aja.. Zayn juga sayang banget sama mamah.." Aku menyeka air mata mamah. Huftt, rasa nya benar² tak menyangka aku akan meninggalkan rumah ini dan juga mamah papah. Aku akan memulai hidup baru sama alin.
"Hhmmm anak mamah udah gede, mau punya tanggung jawab besar.. Mamah gak nyangka sayang.."
"Udah ah jangan sedih²an, kebawah yuk samper papah zayn udah selesai kok."
"Iya yuk.."
Aku dan mamah menuruni anak tangga. Dibawah sudah ada keluarga besarku. Kakek, om anton, jemy , dodi , tante bunga, sharon , regina dan juga papah. Tak lupa anak² mereka yang tak lain sepupu ku jennifer,jessica,dan virgie. Mereka semua memakai pakaian yang seragam. Ini adalah acara yang sangat berharga untukku. Setelah siap semua, kami langsung berangkat menuju gereja..
"Apa sungguh dia zayn?? Cucuku??" Ucap kakek tertawa kecil.
"Kakek aku zayn, cucu kakek" semua terkekeh.
"Tampan sekali.." Ucap om dodi.
Selama perjalanan aku deg²an, aku sanggattttt deg²an. Beberapa jam lagi aku akan mengucap ikrarku bersama alin. Aku sangat gugupppppp, bantu aku tuhan.apalagi dengan alin?.