part 11

0 0 0
                                    

Alina pov
Aku terbangun dari tidur siangku. Ketika mataku terbuka sosok yang pertama kulihat adalah seorang malaikat hidupku dengan wajah yang sangat tampan sedan tertidur lelap. Aku bangkit dan melihat wajahnya dari dekat, hmm dia begitu tenang dan damai. Aku mengusap rambutnya dan mengelus pipinya pelan.
"Kasian kamu, pasti pegel yah..." Aku memijat paha, kaki dan tangannya bergantian. Dia melengguh sepertinya dia terusik dengan pijitanku, dia bergumam tak jelas dan menarikku ke pelukannya. Aku meronta, aku coba melepaskannya namun zayn lebih erat memluku.
"Bangun zayn Udah sore loh.."
"Capek sayang.." Akhirnya dia melepaskan pelukannya.
"Capek yah? Maafin aku yah, gara² aku kamu harus nemenin aku bukannya istirahat dirumah" aku merasa bersalah atas sikapku.
"Ssttt Gapapa, aku seneng bisa nemenin kamu.."
"Aku terlalu manja yah? Maaf aku ngerepotin kamu, aku bikin kamu pegel² kaya gini, aku.."
"Udah Kamu ngomong apa sih Aku yakin nanti kamu juga manja nya ilang, kalau kamu mau berusaha buat mandiri, buat belajar gak bergantung sama orangtua kamu" aku menangis lagi, yang di katakan zayn benar. Aku gaboleh manja terus, aku harus belajar. Zayn mengusap air mataku dan membawaku ke dekapannya.
"Kok nangis lagi? Udah dong jangan cengeng ihh.."
"Aku malu zayn, aku manjanya kebangetan,"
"Udah udah ngapain harus malu. Yang penting kamu punya niatan buat ngurangi manja kamu.."
"Makasih sayang, kamu terima aku apa adanya, kamu mau terima manjanya aku, aku besyukur banget aku punya kamu, aku sayang kamu zayn" ucapku memeluknya lebih erat.
"Iya sayang, aku juga sayang sama kamu.. Udah ahh jangan nangis²an lagi, kamu laper ga?"
"Laper sih, tapi mau makan apa? Mama ga sempet masak kayanya.."
"Yaudah biar aku yang masak" ih masa dia yang masak, gamau Aku gamau. Pokoknya aku harus belajar masak.
"Jangan Biar aku aja yah.. Kamu tunggu disini"
"Kamu mau masak apa? Atau gini aja deh, kamu kerumah aku aja, kita makan dirumah sama mamah"
"Hhmm ngga ah, pokoknya aku mau masak buat kamu. Tunggu yah.."
Aku berjalan menuju dapur, ku buka lemari es,huft untung mama nyiapin bahan² untuk stok 6 hari, banyak banget. Walaupun bahan² banyak, Tapi aku bingung aku sama sekali ngga bisa masak. Duhh gimana yah?? Ada telur Aku masak telur ceplok aja kali yah yang gampang.
Akhirnya aku memilih masak telor ceplok. Aku memasukan minyak kedalam wajan. Minyaknya segimana yah, segini kali ya?. Ketika minyak sudah panas, aku masukan telur kedalm wajan, ktika digoreng.. TUK..PLETUK...
"Awwwww, panas"Aku berteriak karena telur yang ku goreng malah meletuk2.refleks aku kaget dan penggorengan yang ku pegang tebanting ke wajan hingga wajanku jatuh dengan minyak yang bercucuran dan telur yang entah kemana.
"Astaga! Kamu kenapa sayang?" zayn menyusulku dengan muka yang sangat panik. Dia melihat tanganku yang memerah karena minyak panas sialan itu.
"Aduhh.. Sakittttttt"aku menangis karena ini sungguh perih.
"Tenang yah , aku obatin sini" zayn membawaku duduk di meja makan dekat dapur. Dia meniup luka ku dengan penuh hati². Aku masih menangis, perihnya ga ilang2 Sakitttt.
"Jangan nangis dong, kamu yang tenang.." zayn terus meniup lukaku. Aku menaha tangisanku, tapi ini benar² perih.
"Yaudah, sekarang kita kerumah aku yah, kita makan dirumah aku. Kamu ga boleh nolak. Kamu tunggu dulu , aku mau beresin ini dulu" zayn sungguh perhatian , dia membersihkan lantai dapur yang kotor karena minyak itu. Aku oon banget sih asak telur aja ga becus
"Udah yuk"
Akhirnya aku menurut ikut ke rumahnya. Stelah sampai aku melihat tante sedang duduk di ruang tv.
"Hy tante"
"Eh alina, tumben main kesini? Mama kamu kemana?"
"Iya tante, mama pergi ke bogor sama papa.."
"Oh, yaudah sini² duduk sama tante"
"Lib aku ganti baju dulu yah, kamu sama mamah dulu"
"Iya.."
Aku berbincang² dengan calon mertua ku. Dia sungguh baik, dia menceritakan semua tentang zayn, dari zayn kecil sampai sekarang dan papahnya yang lagi ada kerjaan di semarang.
"Kamu udah punya pacar??" Aku terkejut, aku harus jawab apa? 'Tante aku ini pacar anaknya tante' masa aku ngomong begitu, ga ah malu.
"Hehe.. Ada tante"
"Pasti lelaki yang dapetin kamu itu beruntung bisa punya pacar cantik baik kaya kamu"
"Hehe iya tante makasih"
Aku jadi agak canggung sekarang.
"Mah , makan bareng yuk Sama alina juga, soalnya dia belum makan, dirumahnya gaada masakan" ucap zayn yang tiba² saja ada di belakangku.
"Oh kasian alina pasti laper yah, yaudah yukk makan, ayo alina cantik gausah malu²"
"Iya tante.."
Aku zayn, dan tante kini sedang berada diruang makan, aku seneng karena ga kesepian dan bisa deket juga sama calon mertua haha.
"Mah aku mau ngomong"
"Ngomong apa sayang? Ngomong aja" aku gak tau apa yang mau di bicrain zayn, kayanya serius.
"Aku udah punya pacar mah"
Aku hampir tersedak mendengarnya.
"Oh ya?"
"Iya, mamah bolehin aku pacaran kan?"
"Mamah sih setuju² aja asal pacaranya yang wajar dan pacar kamu juga baik, gak neko². Siapa nama pacar kamu nak? Orang mana dia? Bawa dong kesini kenalin sama mamah.." Huft mamah zayn ngasih izin zayn buat pacaran, aku seneng. Zayn menatapku tersenyum, dia menggenggam tanganku. Aku deg²an, apa yang dia lakukan.
"Pacar zayn gak jauh kok, zayn pacaran sama alina mah mamah setuju kan?"
"Apaaaaa?".

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang