Dari fisik kayanya kakek suka sama alin tinggal test sikap sama sifatnya aja. Gue harus bantu alin buat ngambil hatinya kakek.
"Sayang? Kok bengong terus??"
"Kamu selesai mandinya??"
"Daritadi kali.."
"Alin sini deh.."Alina pov
Zaynn kenapa yah bengong terus , kaya ada yang lagi dipikirin.
"Alin sini deh.." Aku menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Kenapa??"
"Aku pengen kamu belajar masak, belajar beres², siram bunga. Aku tau banget sifat kakek aku, dia gak gampang terima orang buat jadi pasangan anak² atau cucu²nya"
"Kok gitu sihh? Kalau aku belajar terus gagal gimana??"
"Kamu usaha dong, ini awal dari perjuangan cinta kita. Alin aku gak mau kehilangan kamu Aku tulus cinta sama kamu, aku mau serius sama kamu.."
Mungkin zayn benar ini awal dari perjuangan cinta aku buat zayn. Aku harus bisa pokoknya. SEMANGAT!!!!
"Iya deh, aku janji bakal belajar masak, belajar beres² tapi kamu bantuin aku"
"Siap.."
"aku mau tidur yah capek.."
"Yaudah sana tidur, udah jam sebelas malem.. Good night baby" zayn mengecup kening dan kedua pipiku lalu aku beranjak menuju ranjangku.
Huft hari ini benar² melelahkan, selama 10 jam aku berada dimobil untuk menuju kesurabaya. Aku belum tidur. Aku sedang searching di google 'cara belajar memasak yang mudah dan praktis' sebnarnya aku ngantuk sekali tapi mau gimana lagi, ini semua biar kakek hendra tambah suka sama aku. Pokonya besok aku harus masak enak untuk kakek. Aku mulai memfokuskan mata ku pada artikel² yang aku temukan di google. Kalau di baca aja sih gampang banget, tapi kalau ngelakuinnya beuhhh susah banget. Aku menemukan sebuah artikel tentang cara memasak soup ayam yang sangat praktis. Aku yakin besok aku bisa masak soup yang sangat lezat untuk kakek dan stefan. Hummmmm. Aku menghentikan aktivitasku dan menarik selimut untuk tidur. Tapi tiba² lampu kamar mati semua?
"Zayn? Kok mati sih lampunya??"
"Emang aku yang matiin, dirumah ini kalau mau tidur lampu harus dimatiin, kalau ngga nanti aku dimarahin sama kakek "
"Tapikan gelap ihh.. Kenapa dimarahin?"
"Banyak tanya deh, udah kamu tidur aja gausah takut kan ada aku.."
"Oke deh, tapi kamu ga boleh tidur dulu sampe aku tidur duluan.."
"Ck. Iya iya.."
"Nyanyiin zayn"
"Lin Mau tidur kok ribet.."
"Yaudah aku gak mau tidur.."
"Lagu apa?"
"Apa aja.."
"Alin bobo ohh alin bobo kalau tidak bobo di gigit kebo, alin bobo ohh alin bobo kalau tidak bobo di gigit kebo.."
Suara zayn bernyanyi tidak membuahkan hasil, aku sma sekali tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Aku hanya bisa mendengar zayn yang sedang bernyanyi dengan suara yang mulai malas²an. Lho kok berhenti???
"Zayn? Zayn" Tak ada jawaban. Huahhhhh zayn udah tidur, duh gimana nih. Aku beranjak dari ranjangku untuk membangunkannya, tapi niat itu aku urungkan mendengar dengkuran halus zayn, aku rasa dia sangat capek. Aku kembali ke ranjangku.
Aku melirik jam di handphone ku. What??? Ini udah jam stengah satu pagi. Aku belum tidur dan susah tidur.
"Lin? Sayang kok belum tidur?" Suara zayn mengejutkanku. Aku rasa dia mendengar banyak pergerakan tubuhku yang dari tadi gelisah karena susah tidur.
"Gak bisa tidur, gelap...."
"Maaf yah bukannya aku ga mau nyalain lampu, tapi ini udah jadi adat di keluarga kakek ku. Yaudah aku temenin" zayn beranjak dari ranjangnya menuju ranjangku dia berbaring disampingku.
"Jangan macem²"
"Ngga bakal Aku janji.. Udah ayo tidur" zayn memeluku, mendekap kepalaku di dada bidangnya.
Aku sedikit tenang kali ini, karena zayn ada di sampingku. Aku membalas pelukannya, menyembunyikan wajahku di dadanya.
Matahari mulai menampakan dirinya, aku terbangun dari tidur pendekku aku mengerjapkan mataku.ku lihat jam ternyata pukul 05.32. aku terpesona melihat pangeran tampan di hadapanku yang masih terpejam dan masih setia memelukku. Aku meraba setiap inchi di wajahnya. Ada rasa gemas yang menjalar , ingin sekali mencubit pipinya yang menggoda itu. Aku mengelus² pipinya yang sedikit tembem itu.
"Aku tau aku ganteng Jangan diliatin mulu dong.." Astaga Aku tertangkap basah sedang memperhatikannya. Malu sekali.
"Yehhh kepedean, ayo bangun Kamu harus bantu aku bikin sarapan buat kakek."
"Emang mau bikin apa??"
"Soup ayam"
"Jangan Kakek gak suka ayam, kakek lebih suka daging sapi.."
"Oh ya? Untung aku belum bikin.. Makanya ayo bangun anterin ke dapur nyiapin bahan²nya.."
"Yaudah ayo"
Setelah aku dan zayn mencuci muka terlebih dahulu, kita langsung menuju dapur. Zagn membantuku mengeluarkan bahan² dari kulkas. Zayn bilang kakek hendra kalau sarapan itu mulai jam setengah tujuh jadi aku punya waktu satu jam untuk memasak. Aku mulai mengiris bawang,daun bawang, wortel dll, sedangkan zayn sedang mencuci dagingnnya. 'Aww' jari telunjukku teriris pisau , perihhh sangat perih, tapi aku coba menahannya, takut zayn tau aku gamau bikin dia khawatir.
"Sayang ini kegedean potongannya..kamu nih gimana sih"
"Wortelnya kebanyakan.."
"Ck..Kentangnya gausah dipotong ..Kakek gasuka kentang.."
"Astaga lin .. Ini dagingnya kamu potong atau cincang sih kok bubuk gini???"
Aku mulai tak tahan dengan komentar yang zayn berikan. Aku kan udah bilang aku gak bisa masak. Zayn hanya bisa menyalahkanku saja. Aku harus bagaimana terus?? Hiksss.
"Aku kan ga bisa masak , kamu juga udah tau! Harusnya kamu nyemangatin aku jangan marahin aku terus"
"Siapa yang marahin kamu sih ?"
Aku hanya bisa menangis melihat hasil kerjaanku. Ya memang, sayuran yang aku potong semua nya beda² ukurannya ada yang kecil ada yang besar, dagingnya juga bubuk.
"Trus gimana??"Aku mengusap air mataku, jari telunjukku mengeluarkan darah lagi.
"Yaampun lin Tangan kamu kenapa? Kok berdarah? Sini sini" zayn mengemut darah yang keluar dari jari telunjukku. Dia tetap perhatian walaupun sedang kesal padaku.
"Udah.. gausah kamu terusin waktunya udah mepet .biar pembantu aja yang masak. Mending kamu siram bunga aja, biasanya kakek kalau jam 6 itu olahraga kecil diluar"
"Okey.."
"Udah jangan nangis lagi" zayn mengecup kedua mataku lalu aku segera menuju halaman rumah untuk menyiram bunga,sedangkan zayn pergi ke kamar untuk mandi.
Terasa berada ditaman bunga sungguhan, bunganya indah dan sangat banyak. 'Kalau siram bunga doang sih aku bisa' aku bernyanyi nyanyi kecil sambil menari dengan ayik mnyiram bunga. Tapi tiba² selang yang aku pakai tidak mengeluarkan air, kenapa ini?? Aku mengecek sumber dari air ini, aku putar² kerannya, tapi tetap saja air nya gak keluar. Oow Kakek umboh udah keluar, aku harus ngapain nih?? Kakek mulai memperhatikanku yang sedang kebingungan haru mencari air kemana. Ahaaa Ada kolam di pinggir rumah, mending ambil airnya dari situ aja. Tapi pakai apa? Masa pake meber sih kan berat.. Gapapalah demi calon kakek mertua. Aku mulai mengambil air, tapi karena keberatan air yang aku isi ke ember pada tumpah di sepanjang jalan menuju taman bunga. Yang hasilnya becek. Aku gak ambil pusing, nanti juga kering sendiri yang penting aku bisa siram bunga dan ambil perhatian kakek. Keringat mulai membasahi wajahku karena capek bolak-balik ngambil air. Itu tuh penjaga rumah yang daritadi berdiri di deket kolam bukannya bantuin malah diem aja. Brukkkk.. Aku menengok ke belankang, astaga. Kakek terjatuh. Aku segera menolongnya , ku bantu dia berdiri dan ku bawa duduk di teras rumah.
"Kakek gapapa? Aduhh kakek ada yang sakit? Mana yang mana? Aku pijitin mau?" Aku sangat panik melihat kakek yang terus memegangi punggungnya.
"Semua gara-gara kamu, ngambil air kok berantakan kemana-mana, licin tau ga?"
"Maaf kek abis kerannya mati, yaudah aku pijitin yah.."
"Udah gausah.." Kakek berjalan masuk ke rumah. Aku sedih, sepertinya kakek marah padaku. Masak gak bisa, siram bunga juga gak becus. Aku menangis sejadi-jadinya.Zayn pov
Sekarang gue lagi nemenin kakek srapan. Tapi gue belom makan , gue nungguin alin dulu. Kok daritadi belum masuk yah.
"Kok ga dimakan, ayo sarapan dulu"
"Iya kek, aku tunggu alin dulu"
"Paling lagi mewek di depan.."
"Apa??" Kok bisa?? Gue langsung berlari ke teras. Bener, alin lagi nangis. Kenapa sih?
"Sayang kamu kenpa??" alin langsung meluk gue tanpa menjawab.
"Aku gagal.. Hikssss .. Gara² aku kakek jatuh tadi"
"Yaampun lin, kok bisa?"
"Tadi tuh kerannya tiba² mati jadi aku ngambil air nya di kolam pake ember, terus airnya malah tumpah kemana-mana, aku keberatan soalnya, jadi jalannya becek teruss licin.. "
Ini pasti kerjaan kakek. Tapi gue ga boleh ngomong ke alin.
"Udah udah, gapapa kamu tenang okey? Sayang, yang penting kamu udah berusaha yahh.. Yuk masuk kita sarapan.."
Sampai di meja makan, alin selalu nempel sama gue, nunduk terus.. Gue rasa dia takut sama kakek.
"Sayang jangan takut. Tenang.."
"Ayo kita sarapan.." Kakek daritadi liatin terus alin sih.
"Enak sekali masakan kamu alin, kakek suka" yaampun apalagi ini. Kakek nyindir alin???
"I.ini bukan a..aku yang ma..masakin kek" ucap alin dengan nada bergetar. Kasian gue gak tega liatnya. Gue putusin buat akhiri sarapan ini dan bawa alin ke kamar.
Sampai dikamar alin nangis lagi. Gue tau pa yang dia rasain, pasti sakit hati.Alina pov
Aku gagal Hiksss aku gagal.
Zayn membawaku kekamar setelah sarapan tadi. Aku menangis sejadi-jadinya dikamar.
"Aku ini cewek apa bukan sih, masak gak bisa , siram bunga ngga becus malah bikin kakek kesakitan hikss.."
"Sayang udah jangan nangis terus.."zayn mendekapku mencoba menenangkanku.
"Aku ga pantes yah buat kamu... Hikss aku cuma cewek manja , cengeng , egois aku ga bis....." Ucapanku terhenti karena zayn mengecup bibirku sekilas. Ihh zaynn lagi nangis gini juga maen cium² aja. Aku memeluknya menyembunyikan wajah meronaku di lehernya.
"Kamu ngomong apa hm? Kata siapa kamu ga pantes buat aku? Kamu itu yang terbaik buat aku, kamu segalanya buat aku, kamu harus percaya sama aku. Kita harus bisa perjuangin cinta kita sayang, dan sekarang kan kita tinggal nunggu restu dari kakek aja. Kalau kita di restui, aku secepatnya mau tunangan sama kamu." Apa? Tunangan?????