pat 27

0 0 0
                                    

Setelah berganti pakaian aku dan Alin menuju ruang tamu menemui delia.
"Sorry del lama, abisnya ini nih si incess abis ngambek" mencubit pipi alin.
"Ahh gapapa zayn. Dia istri loe??"
"Iya del, kenalin sayang ayo.."
Alin tersenyum lalu mengulurkan tangannya.
"Alina Siena Husaen"
"Delia Sarasvaty.. Cantik sekali zayn".

Alina pov.
Malu sekali aku, sudah salah paham pada zayn.
Aku dan zayn berbincang bersama delia.
"Jadi udah lulus SMA loe mau kuliah di sini atau balik ke indonesia?"
"Emmm, gue balik ke indonesia zayn. Gue kangen banget sama gerald, pengen satu kampus sama dia"
"Percaya deh yang abis LDR 2th kangen berat pasti tuh.. Tapi hebat juga yah kalian berdua bisa awet walau LDR"
"Hehe iya dong zayn.. Lin kok diem aja"
"Oh eh iya.."
"Lin Ceritain dong kok loe bisa sih kenal sama zayn, bisa dapetin zayn lagi.. Secara, zayn itu cowok yang paling dinginnnnnn seindonesia, paling anti juga sma cewek" ucap delia dengan gaya ibu² tukang gosip.
"Udah sayang.. Jangan diceritain.."
"Yehh zayn loe gimana sih gue kann pengen tau.."
"Gak penting"
Aku membenarkan ucapan zayn, delia memang pacar gerald. Delia juga keliatannya cepet akrab sama orang yang baru dikenalnyya.
"Mm, zayn lin. Gue pulang yah udah jam 6 nih.."
"Oh iya del. Makasih tadi udah bantuin gue"
"Sama² zayn. Lin pulang yah" aku dan delia cepika cepiki. Kemudian mengantar delia sampai masuk mobilnya. Lalu kembali masuk rumah.
"Percaya kan??" zayn merangkulku.
"Iya, maaf yah"
"Yaudah, jangan cemburu² lagi, aku cuman milik Alina siena seorang"

Aku menyiapkan makanan di meja makan sambil menunggu zayn turun karena ia sedang mandi.
Stelah selesai, aku duduk sejenak.. Hey. Besok zayn ulangtahun. Sebenarnya aku sudah menyiapkan rencana, aku akan memberikan honeymoon ku pada zayn saat ulangtahunnya sebagai kado dariku. Aku sudah siap dengan itu, aku sudah memikirkan matang². Aku tak bisa membendung hasrat ku yang sebenarnya juga menginginkan zayn. Semoga zayn senang.(Pasti senang lah lin). Aku juga sudah menyuruh max untuk membelikan segala sesuatunya. Aku berencana akan merayakannya di dalam kamar, dari bolu sampai dekorasi kamar aku sudah menyuruh max. Tinggal tunggu malamnya saja.
"Hey sayang, selamat malam.." Ucap zayn tiba² sudah di sampingku dan mengecup keningku.
"Ehh sayang, udah selesai?"
"Udah.."
"Yaudah yuk makan.. Sini biar aku ambilin"
"Makasih baby.. Ini masakan kamu??"
"Ihh zayn Udah tau ini masakan instan yang di beli max, kamu ngeledek aku??"
"Eh eh akuu becanda kok.."
Aku dan zayn langsung melahap makan malam. Stelah selesai aku dan zayn bersantai diruang tv.
Aku meraih handphone dan mengirim pesan pada max. Aku sudah bersekongkol dengannya. Aku menyuruhnya untuk mencari cara agar zayn keluar dari rumah dan aku mempersiapkan semuanya. Aku menginstruksikan agar zayn keluar dan pulang tepat pada pukul 12 malam. Aku juga udah sekongkol sama kakek, karena kan kakek yang tahu tentang canada.
Tak lama kemudian max datang menghampiri.
"Maaf tuan Nyonya.. Tuan anton ingin menemui anda malam ini juga"
"Ck ganggu saja Batalkan.."
"Ini permintaan kakek hendra"
"Astaga kakek, ngapain coba bilang² ke om anton kalau aku ada disini, menyebalkan"
"Sayang.. Udah kamu pergi aja"
"Ga Nanti kamu sendiri disini, aku juga kan pengen beduaan sama kamu yang" ucap zayn manja menyandarkan kepalanya di bahuku.
"Aku gapapa kok kan disini ada max ada pengawalnya juga, jadi aman.. Udah sana temuin om kamu."
"Bener???"
"Iya.."
"Baiklah.. Max setengah jam lagi aku berangkat"
"Baik tuan, permisi"
Zayn melangkah menuju kamar untuk berganti baju, maaf yah sayang aku udah boong sama kamu.
Tak lama zayn kembali kebawah.
"Sayang aku tinggal dulu yah.."
"Eittt tunggu dulu Kamu pake kemeja nya yang bener dong" Aku membenarkan kancing kemeja zayn dan merapihkannya. Kemudian membantu zayn memakai jaket. Lalu memeluknya dari belakang.
"Hati² yah sayang.."
Zayn mengerang, ia membalikan tubuhnya. Aku tetap posisi memluknya.
"Engghhhh.. Kalau gini aku ga mau berangkat deh, aku pengen sama kamu aja"
"Ehh jangan dong"
"Kamu kenapa sih kekeuh banget pengen aku pergi, hmmm? Kamu gamau berduaan sama aku?"
"Ihhh bukan sayang, kasian kan om anton pengen ketemu sama cucu temannya itu.. Bukan kenapa² kok"
"Yaudah, aku pergi yah Bye.. Muach muach muach muach" zayn menciumi seluruh wajahku gemas. Lalu bergegas keluar. Aku melihat kepergiannya dari jendela, waktunya BERAKSI.
Aku segera memanggil max untuk membantuku. Aku mendekorasi kamar dengan tema seromantis mungkin. Di seluruh tembok kupajang balon berbetuk hati dan huruf bernamakn "happy birthday my husband"dan stiker² ucapan ulangtahun. Tak lupa aku menyiapkan photo zayn berukuran besar di dinding kamar. Apa lagi yah yang kurang??? Ohh iya, aku beralih membereskan ranjang, Kemudian aku menaburi bunga mawar dikasur dan dibentuk love. Terbayang sejenak aku dan zagn akan melakukan itu diatas ranjang ini. Geli sekali membayangkannya.
Butuh 2 jam aku dan max menyiapkan semuannya. Sampai sekarang jam menunjukan pukul sbelas malam. Max sudah keluar, aku duduk di sofa kamar. Huffttt lelah juga. Aku melirik kearah samping kiri. Sebuah koper kecil yang disiapkan mamih untukku. Aku belum membukannya. Aku malangkah menuju dekat koper, aku meraihnya dan membuka kopernya.
Astaga astaga astaga!!! Apa ini?? Beberapa lingerie yang sangat sexy. Warna merah,biru,maroon,tosca,hitam,putih,abu ahhh banyak sekali. Lalu aku meraih sebuah kertas didalam kantong koper.
'Alin kamu pakai ini yah kalau mau honeymoon sama zahn Mama udah denger semua ceritanya dari zayn, kamu benar² memalukan lin.. Jangan lupa PAKAI!!'
Astaga , apa zayn bercerita tentang aku yang belum siap melakukan dengan zayn. Aku berpikir sejenak, aku harus memakai ini nanti malam. Zayn pasti akan sangat sangat sangat senang Yah aku harus memakainya.

Zayn pov.
"Om sudah mencarikan universitas untukmu dan istrimu zayn.. Tanggal 15 kau dan alin sudah memasuki semester pertama"
"Terimakasih om.."
"Bagaimana dengan kabar hendra disana?"
"Kakek baik om,"
"Hmm, kau sudah tumbuh dewasa zagn Sudah mnikah pula Om mendoakan yang terbaik untukmu dan istrimu alin, agar cepat di beri keturunuan"
Owhhhh, aku jadi merindukan istriku.
Selanjutnya aku dan om anton berbincang mengenai bisnisnya dan kakek. Aku sendiri tak mengerti apa yang dia bicarakan, tapi aku berpura² paham saja.
Benar² membosankan, ingin sekali aku pulang. Aku terus memikirkan alin yang sendirian di rumah. Kulirik arlojiku, sudah jam set 12 malam, tapi om anton tetap saja mengoceh. Dengan keberanian walaupun sedikit tak enak, aku pamit pada om anton.
"Maaf om, ini sudah malam, alin kasihan sendiri dirumah.. Zayn pamit pulang yah"
"It's okey.. Hati² zayn, lain kali atau kamu ada masalah di canada, kmu hubungi om"
Akhirnya terlepas juga dari om anton.
Aku segra memakai jaket dan menuju halaman.
Mobilku membelah jalanan kota ontario ini. Aku terus kepikiran soal alin, pasti dia kesepian dirumah.
Mobilku sudah terparkir di halaman rumah, aku segera memasuki rumah dan menemui alin.
Sampai dikamar, semuanya gelap Ohh tidak. Dimana alin? Pasti dia ketakutan.
"Happy birthday to you, happy birthday to you,,"
Aku membalikan badanku, menemui alin yang muncul dari balik pintu dengan kue bolu ditangannya.
"Happy birthday to you , happy birthday to you.."
"Happy birthday sayang"
Aku tersenyum
"Makasih sayang.."
"Ayo make a wish dulu! Terus tiup lilinya.."
Aku berdoa 'semoga bisa menjadi suami yang baik untuk alin'
Huhhhhhhhhhhh... Semuanya gelap total setelah aku meniup lilin.
"Nyalain lampunya dong.."
Aku merayap² mencari penghidup lampu.
Tap... Lampu menyala.. Aku terkejut melihat kamarku. Banyak dekorasi² romantis disini, balon love memnuhi dinding kamar. Mataku tertuju pada balon bertuliskan 'Happy birthday my husband' sungguh aku tak bisa berkata apa². Aku tersenyum pada alib, segera kupeluk dia dan kuciumi wajahnya.
"Belajar dari siapa? Hh??"
"Geli yang, udah ah ciumnya"
Aku menatap wajah cantik alin, betapa senangnya aku memiliki istri yang perhatian dan romantis.
"Sini yuk" alin menarikku menuju ranjang. Yatuhannn Indah sekali...
"Kamu suka??? Hmm?"
Aku mencium kening alin.
"Makasih baby.."
Kemudian aku dan alin duduk diranjang berhadapan.
"Selamat ulang tahun zayn. Semoga kamu selalu diberkati tuhan. Selalu sayang sama aku, jangan pernah marah sama aku. Semoga kamu jadi pemimpin aku yang baik. ILoveYou" alin mencium kedua pipiku. Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan selamat alin. Kemudian aku menggenggam kedua tangannya.
"Makasih baby, udah nyiapin ini semua. Smoga aku bisa menjadi kepala keluarga yang baik yah, aku akan selalu sayang sama kamu.. ILoveYou too"
.
"Bentar deh ini semua kamu yang siapain??kamu yang buat??"
"Aku dibantu sama max hehe.."
"Pantesan, tapi aku seneng banget kok, makasih yah sayang.."Aku mencubit pipinya gemas.
"Makasih mulu ihh"
"Ya gapapa dong.." Aku melepas jaket yang ku pakai.
"Sebenarnya aku udah skongkolan sma kakek , om anton dan max aku nyusun rencana supaya kamu keluar rumah dan dengan leluasa nyiapin ini semua.."
"Hhmmm, nakal kamu yah. Tapi aku seneng banget kok, aku berasa mimpi terus bisa punya istri kaya kamu baby.."
"Masa??"
"Iyalahh.." Aku mendekatkan wajahku. Tanganku lihai menyusuri punggung alin kemudian menaha tengkuknya. Bibirku melumat bibirnya lembut. Aku menciumnya sebagai tanda terimakasih atas semua ini. Aku benar² mencintai alin.
"Ehhh kado buat aku nya mana? Kamu janji loh mau kasih kado buat aku!" alin terdiam ketika aku menagih kado. Kemudian ia bangkit dan duduk di pahaku,mengaitkan kedua tangannya ditengkuku. Alin terus menatapku.
"Mana kadonya???"
"Sabar dong.."
"Kmu mau kasih aku kado apa? Hmm" aku memeluk pinggangnya. Membelai rambut nya dengan sayang.Tangan reva melepas satu per satu kancing kemeja ku dan melemparnya ke sembarang tempat. Kini aku bertelanjang dada. Sebenarnya alin mau apa???
"Sayang.. Jangan goda aku. Kadonya mana???"
"Ishhh.. Kamu tau kadonya apa?? Hmm? Kadonya honeymoon baby" alin berbisik di telingaku. Suaranya juga begitu sexy dan menggoda. Aku tertegun, apakah benar?? Apa alin sudah siap??
"Ahhh.." alin mengusap dadaku. Memberiku rangsangan.
"Ayo zayn.."
Aku tergoda, kulepas tali piyanma alin Oh my god alin memakai lingerie merah yang begitu sexy dan menggoda.
"Kamu yakin??"
"Ayo zayn enghh.." awhhh desahan alin berhasil membuatku menegang. Pertahananku runtuh sudah. Aku membaringkan alin diranjang. Aku bercumbu dibagian lehernya. Alin menekan kepalaku kuat. Aku sudah terbakar gairah. Alin benar² membuatku mnggila untuk tak sabar menjama tubuhnya. Tangan ku merobek lingerie merah tipis yang dipakainya dan menyusuri punggungnya mencari pengait bra. Tangan alin juga sudah berusaha menarik celana yang kupakai. Kini aku dan alin telanjang bulat. Aku terus mencumbu sluruh tubuhnya dan (kesananya ceritain aja sendiri).

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang