part 23

0 0 0
                                    


"Alin yahhh?"Aku tersentak mendengar seseorang memanggilku. Aku segera menghapus air mataku dan mendongakan kepalaku melihat orang yang menyapaku itu.
Andre???
Andre adalah orang yang aku kagumi dulu saat masih sekolah di bogor. Ada rasa malu saat bertemu dengannya, mengingat dulu aku ditolak olehnya. Itu adalah hal yang paling memalukan.
"Iya.. Andre???"
"Alin Udah lama kita gak ketemu Gimna kabarnya??" Aku mengangguk menandakan aku baik² saja. Kemudian andre duduk disampingku.
"Kamu kok dijakarta andre??"
"Aku mau cari kerja, aku kesini juga sebnarnya terpaksa, mamah suruh aku susul papah disini.."
Aku mengetahui tentang keluarga andre. Mamah dan papahnya bercerai, dan ternyata papahnya tinggal di jakarta.
"Kamu ngapain disini lin??"
"Oh.. Emm a.aku itu. Lagi nunggu jemputan heeh nunggu jemputan" aku tak mungkin menceritakan apa yang udah terjadi bberapa menit yang lalu.
"Pacar yahhh? Cieee udah punya pacar nih.."
"Hehe.."
"Lin, aku haus Mau beli minum dulu yah, kamu mau"
"Boleh"
Andre melangkah meninggalkan halte.
Hp ku bergetar , sebuah pesan masuk dari pacarku.
Zaynnyaalin:
Kamu dimana?? Ayo pulang, aku jemput!
Aku tersenyum masam. Pasti zayn juga ngga akan bisa jauh² dari aku. Aku kembali teringat kejadian tadi. Aku masil kesal karena di bentak zayn.
Hpku berdering, nama zayn tertera disana.
"Apa??" Ucapku sejutek mungkin.
"Dimana? Aku jemput"
"Gausah.."
"Jangan kaya anak kecil"
"Aku di halte. Aku mau nyari taxi, jadi gausah pake jemput²an"
"Ini lin minumnya"
"Terimakasih" aku mendengar erangan dari zayn lewat telepon.
"Kamu sama siapa hah? Aku jemput Gaada penolakan"
Tut..tut..tut..
Dari suaranya zayn kaya marah, apa jangan² suara andre tadi?? Ah sudahlah..
Aku dan andre berbincang² tentang kehidupan kami. Aku menceritakan saat aku harus pindah ke jakarta, menjadi anak baru, dan tak lupa sampai menceritakan tentang zayn. Raut muka andre terlihat berbeda ketika aku menceritakan zayn.
"Kalau kamu gimana? Udah punya pacar??"
"Aku dijodohin lin.." Andre tampak sedih, aku pikir dia terpaksa menerima perjodohannya.
"Sebenarnya aku menolak itu, tapi aku gak mau ngecewai mamah sama papah.."
"Kamu harus sabar, ya semoga aja cewek yang dijodohin sama kamu orangnya baik dan tulus cinta sama kamu!"
"So bijak kamu lin.." Aku terkekeh.
Aku bercanda gurau di halte bersama andre. Aku tak menyangka akan bertemu lagi dengannya, tapi rasa itu sudah 1000000% hilang, aku hanya mencintai zayn pacarku.
Saat aku dan andre tertawa, mobil berwarna hitam berhenti di depan kami. Aku sangat mengenali mobil itu, mobil zayn.
Zayn keluar dengan tatapan yang sulit diartikan. Sepertinya dia salah paham.
"Bagus sekali, rupanya kamu sedang berudaan sama cowok lain, Pulang."
"Aku bilang gausah jemput, aku mau ca.."
"Ayo Pulang" zayn menarik tanganku.
"Loe jangan ganggu cewek gue lagi" Ucap zayn menunjuk andre. Benar saja Dia salah paham dan cemburu. Untungnya zayn tidak melakukan kekerasan pada andre.
Zayn menarik paksa tanganku masuk ke mobil.
Aku menekuk muka sebal karena zayn mulai kasar, udah bentak aku, narik paksa tangan aku, emang gak sakit apa.
Aku dan zayn hampir sampai di komplek.
"Siapa orang itu??"
"Gausah kepo"
Zayn memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Dia menatapku geram.
"Alin.."
"Dia andre, Kamu kenapa sih hari ini kasar banget sama aku?"
"Oh jadi itu yang namanya andre orang yang bikin kamu nekat buat nembak dia??"
"Gausah dibahas.."
"Kamu mau selingkuh dari aku?oh aku tau, kamu belum siap nikah sama aku karena andre? Kamu belum bisa move on dari andre ha?" Astaga zayn Dia udah bener² cemburu buta. Kalau begini bisa panjang urusannya, sebaiknya aku harus berssikap lembut padanya.
"Astaga zayn, kamu ga boleh ngomong kaya gitu Sekarang Aku cuma cinta dan sayng sama kamu Gaada yang lain dihati aku Percaya.."
"Kalau cinta, kamu harusnya gak nolak pernikahan itu.." Ck, zayn Aku harus gimana ngomongnya? Aku bener² cinta sama kamu tapi aku belum siap untuk menikah.
"Aku mau nikah sama kamu" Ucapku mantap. Aku ga mau urusan ini panjang, dan nantinya malah merusak hubunganku dengan zayn.
"Kalau belum siap jangan dipaksain.." Ucapnya dingin.
Aku harus gimana sih? Aku nolak dia marah aku siap dia juga marah?
"Ngga, aku bener² yakin . Aku mau nikah sama kamu zayn. Kamu tuh orang yang sangat aku cintai lebih dari apapun, lebih dari aku mencintai diri aku sendiri.. Kamu harusnya percaya sama aku kalau kamu juga cinta sama aku! Hikss.. Aku gak bohong zayn." Aku menangis. Aku gak kuat kalau harus berdebat terus sama zayn. Aku sangat mencintainya. Aku menutupp muka ku dengan kdua telapak tanganku. Zayn mulai berubah lagi Dia menjadi sosok seperti dulu lagi, cuek gampang marah kasar. Aku ga mau kalau sikapnya kaya gitu lagi.
Zayn menarik tangan yang menutupi mukaku, menariku untuk menghadapnya. Dia mengusap air mataku lembut. Aku baru sadar, ternyata dia juga ingin menangis, matanya begitu merah menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Maafin aku.." Ucapnya pelan.
"Aku kaya gini karena aku gak mau kehilangan kamu lin.. Kamu adalah orang membuat aku gila. Aku gila karena cinta sama kamu.."
"Maaf Aku udah bentak kamu, udah kasar sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu sayang. Aku gak bisa liat kamu berduaan sama cowok lain, apalagi sampe bikin kamu ketwa. Aku gak mau kamu berpaling dari aku lin.." zayn menggengam erat tanganku. Aku mencoba mencari kebohongan dari bola matanya. Tapi nihil, zayn benar² serius kepadaku.
"Aku cinta sama kamu lin.." Lirih zayn.
Aku mengecup bibirnya lembut, untuk beberpa detik bibirku hanya mengecup saja. Zayn melepaskan tanganku yang digenggamnya kemudian menrik tengkuk ku untuk memperdalam ciuman ini. Bibir kami saling melumat, tak ada kesan memaksa. Ciuman ini begitu hangat dan lembut.
Aku melepaskan ciuman ini dan di akhiri mengecup pipi kananya. Aku memeluknya, menenggelamkan wajahku di dadanya. Air mataku kembali menetes.
"Aku sayang banget sama kamu sayang.." zayn membelai mesra rambutku. Aku sangat nyaman berada di pelukannya. Zayn kembali melembut.
"Hikss.. Jangan kaya gitu lagi"
"Iya aku janji sayang.." zayn mengusap air mataku dan mencium kedua mataku sebelum melanjutkan perjalanan.
Aku memasuki kamar dan langsung berbaring. Hari ini sangat lelah..
Hp ku bergetar..
Zaynnyaalin:
Jangan tidur malem² ganti baju terus langsung tidur yah. Good night baby have a nice dream
Zayn benar² perhatian padaku. Itulah sebabnya aku sangat nyaman dengannya. Semoga pilihanku ini yang terbaik untuk menikah dengan zayn. Aku menuruti perkataan zayn aku segera mengganti pakaian ku dan langsung tidur.

Author pov.
Tak terasa waktu berlalu kini hari pernikahan zayn dan alin tinggal 2 hari lagi. Zayn sudah memutuskan untuk keluar dari the Lacky mengingat dia akan segera menikah dan memegang penuh tanggung jawab sebagai seorang suami muda. Alin juga berhenti mengiktui less piano dan di stujui oleh kedu orang tuanya. Zayn dan alin sudah di daftarkan di universitas ontario, canada. Segala sesuatu sudah dipersiapkan oleh kakek hendra.
Persiapan pernikahan juga sudah 99% fitting baju sudah,memesan baju seragaman untuk keluarga besar sudah, sebar undangan sudah, catering sudah, gereja dan gedung resepsi sudah disewa. tinggal tunggu hari H nya saja.
Sekarang alkn sedang duduk di bangku balkon. Pandangannya lurus kedepan, ia sedang memikirkan masa remajanya yang akan segera berakhir.
Alin tak pernah menyangka, jika pindahnya ke jakarta dia menemukan jodohnya, yaitu Zayn mangkualam. Alin akan jadi seorang istri 2 hari lagi dan entah beberapa bulan lagi iya akan menjadi seorang ibu. Alin benar² tak menyangka. Namun ia sangat bersyukur memiliki zayn yang menyayanginya dan sangat peduli padanya.
"Hhmm, aku gak nyangka banget.. Cowok jutek nyebelin kaya kamu bisa jadi jodoh aku" alin menhela nafas panjang.
Ditempat lain, zayn sedang berbaring dan memainkan ponselnya, ia melihat photonya dan alin yang memenuhi galerinya.
"Alina Siena Husaen 2 hari lagi aku akan jadi suami kamu sayang.. Gak nyangka anak baru dan tetangga baru pindahan dari bogor itu adalah jodoh aku" Gumamnya.
Zayn berfikir sejenak, ia haru lebih merubah sikapnya. Ia harus lembut dan lebih perhatian pada alin. Ia tak mau kalau alin merasa bosan dengannya. Zayn harus bisa belajar bertanggung jawab.
Zayn yang merasa bosan dikamaar, ia berjalan keluar kamar dan menuju balkonnya. Ia melihat ke balkon alin. Alin sedang duduk sendiri dengan tatapan lurusnya. Zayn duduk di bangku balkon dan memperhatikan calon istrinya itu dari balkonnya.
"Aku bener² beruntung bisa miliki kamu sayang.. Aku harap kamu gak akan pernah bosan sama aku dan kita hidup bahagia selamanya" gumam zayn yang terus memperhatikan alin. Ia meraih ponselnya dan menghubungi alin. Zayn melihat alin yang sedang memainkan ponselnya. Teleponpun sudah terhubung.
"Kamu lagi apa??" Ucap zayn pelan agar tak kedengaran oleh alin.
"Aku lagi duduk aja sayang.."
"Sendiri?? Mau aku temenin??"
"Gausah sayang.."
"Aku kangen sama kamu baby.."
"Ihh zayn, kan tiap hari kita tuh ketemu terus, jalan bareng terus masa udah kangen aja.."
"Yehhh, emang gak boleh.. Aku sih kangen sama kamu mah setiap detik sayang.." Wajah alin bersemu merah. Zayn melihat itu hanya dapat menahan senyumnya.
"Gombal..."
"Kamu cantik kalau lagi malu-malu gitu.." alin tercengang, darimana zayn tau kalau dia sedang malu. Alin menengok kearah balkon zayn, zaynpun melambaikan tangannya.
"Hy sayang.." Ucap zayn masih dalam sambungan telepon.
"ih kamu nih.." alin menutup teleponnya. Ia menghampiri zayn.
"Ehh mau ngapain??"
"Mau ke balkon kamu. Kan kamu kangen sama aku, aku juga kangen sama kmu"
"Hati² sayang.."
Dengan perlahan alin melompat menuju balkon zayn. Dan happp alin berhasil melompat, memang jarak nya tidak terlalu jauh, hanya berjarak 1 setngah meter.
"Uhhh curang Kamu sering banget ke balkon aku, kalau aku baru sekarang nih ke balkon kamu"
"Kamu tuh yah nekat.. Untung aja ngga jatoh.. Sini Sini" zayn menepuk pahanya menyuruh alin untuk duduk dipangkuannya. Alin menurut ia duduk di paha zayn, tangan zayn pun sudah melingkar di perut alin. Untuk beberapa menit merka hanya terdiam.
"Kamu udah siap sayang??.." Ucap zayn menyandarkan dagunya di bahu kanan alin. Alin hanya mengangguk.
"Apa aku boleh undang andre??"
"Hhmmm.. Boleh, emang dia bisa masuk nanti??"
Andre memang beragama islam. Dan tidak boleh memasuki gereja. Oh iya, andre itu ternyata di jodohkan dengan mita. Orangtua mita menentang hubungannya dengan adit karena berbeda agama. Adit juga ternyata sudah di jodohkan dengan felly. Mereka semua awalnya tidak setuju, namun karena telah terbiasa, rasa cinta di hati mereka mulai tumbuh. Dan mereka dapat menerimannya. Bahkan adit dan felly sudah bertunangan minggu kemarin. Zayn juga sudah tak cemburu lagi pada andre, dia percaya kalau andre memang tak menyimpan rasa pada alin. Zayn besyukur bisa memiliki alin yang menerima keegoisannya itu, alin benar² menerima zayn apa adanya.
"Nanti di resepsi nya aja.."
"Iya boleh kok.."
"Hhmm, makasih .." alin mengecup pipi kiri zayn.
"Zaun Nanti kalau udah nikah kita langsung ke canada?.."
"Ngga tau lin.. Tapi kata mamah 3 hari sesudah nikah , kita langsung berangkat kesana, dan nempatin rumah kake yang disana. Kake bilang rumah itu hadiah buat pernikahan kita"
Alin mengangguk mengerti.
"Zayn apa aku boleh meminta sesuatu??"
"Apa sayang??"
"Emmm.. Kalau udah nikah emm apa kita emm ngga jadi deh.." Sebenarnya alin ingin berbicara kalau ia tak siap jika sudah menikah melakukan hubungan intim dengan zayn. Zayn pun mngerti maksud alin. Zayn mengeratkan pelukannya.
"Aku tau kok sayang.. Aku janji aku gak bakal ngelakuin itu sampai kamu benar² siap. Aku kan cinta sama kamu tulus dari hati bukan karena nafsu.."
"Janji??? Beneran??"
"Apa yang ngga sih buat princess aku.. Hhmm??" zayn mecubit gemas kedua pipi alin.
Alin tersenyum mendengarnya. Ia membalikan tubuhnya menghadap zayn, kakinya ia lingkarakan di pinggang zayn, tangannyapun sudah memeluk leher zayn.
"Makasih baby udah ngertiin.." alin mengecup bibir zayn sekilas, lalu memeluk zayn, menyimpan wajahnya di lekukan leher zayn.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang