Kaki ku dan zayn masih setia menari² diatas lantai dengan kompaknya. Entah sampai kapan musicnya berhenti.
"Sayang liat aku dong!" Aku beralih menatap kekasihku. Stelah adegan yang hot tadi aku sangat malu saat ini, menatap wajahnya saja kaku. Beda dengannya, zayn terlihat santai dan tak menunjukan ekspresi malunya.
Tiba² lampu berwarna merah berhasil kutangkap dari ekor mataku. Aku menengok kesamping, ada jessica dan galih yang pamer kemesraan. Ihh pake pelukan lagi. Ini tuh lagi dansa bukan maen teletubis²an. Aku panas melihat mereka, aku juga bisa bermesraan dengan kekasihku. Aku kembali menatap zayn dan mempererat pelukan di lehernya. Zayn menarik pinggangku lebih dekat sehingga jarak kami tipis sekali. Aku melirik sengit ke arah jessica, uhh ternyata dia juga sedang menatapku sambil bergelayut manja pada galih.
"Sayang jangan panasan. Mending kita kesamping aja yuk" Seakan tau apa yang aku lakukan zayn membawaku menjauh dari si jessica, apa apaan sih orang mau ngalahin mereka juga.
Aku kembali berdansa dengan zayn.
Music yang tdinya melambat kini temponya kembali cepat. Lampu pun kembali memenuhi ruangan ini, pertanda dansa telah berakhir. Zayn menarik pinggangku ke samping kanannya.
"Wuuuuuuu.. mana tepuk tangannya??? Seru sekali rupanya malam ini. Okeee saatnya voting dimulai, saya akan membagikan kertas yang terdapat nama peserta, kalian dapat mencontreng untuk memilih nama peserta yang menurut kalian paling romantis dan serasi." OSIS membagikan selembaran² kertas yang sudah di sediakan, aku dan zayn juga kebagian, semua peserta juga dapat mengikuti voting ini. Aku pilih adit mita aja deh.. Tiba² zayn mengambil kertasku, dia melihat arah bolpointku yang akan mencontreng pasangan adit dan mita.
"Ck, baby kamu ngapain pilih orang lain??" zayn mencontreng namanya dan namaku kemudian menyerahkannya kepada OSIS. Aku hanya diam dan memeluk lengan kanan zayn sambil menunggu voting.Zayn pov.
Duhhh ini bibir gak bisa di jaga banget sih maen nyosor² alin aja. Tapi bodo amat, aku berharap malam ini aku dan alin memnangkan acara dan mendepat gelar "couple sweet secondary school".
"Pengumuman pemenang pasangan paling serasi akan diumumkan pukul 21.00 karena OSIS akan menghitung dulu hasil voting kalian. Sambil menunggu, silahkan bersenang²"
Aku menarik tangan alin membawanya keluar ruangan, kami berhenti di taman utama sekolah. Untung tidak terlalu sepi dan tak terlalu gelap. Kami duduk di bangku tamannya.
"Kok kesini?? Kenapa gak di dalem aja??"
"Ya gapapa.. Daripada nunggu hasil voting di dalem banyak orang kan risih. Mending disini berdua sama kamu" Hhmm sekalian curi² kesempatan sih
Aku menyandarkan kepala alin di bahuku sambil menatap langit. Lalu aku mengelus² bahunya.
"Kamu dingin ngga sayang??"
"Emang kenapa??"
"Ya gapapa, liat aja baju kamu kan terbuka kaya gitu.." Ummm aku lihat wajahnya merona mendengar perkataanku yang berarti memperhatikan tubuhnya..
"Dingin sihhh tapi gapa.." Aku langsung membuka jas ku dan menempelkan ke bahu alin. Lalu menariknya ke pelukanku untuk mencari kehangatan lebih.
"Jadinya kamu yang dingin dong.." Dia mendongakan kepalaku menatapku, aku pun menunduk sedikit untuk menatapnya kembali.
"Udah gausah mikirin aku, yang penting kamu gak kkedinginan.."
"Hhmmm aku sayang kamu zayn.." alin mengecup pipi kirikuu sekilas dan langsung bersembunyi pada dadaku. Hhmmm menggemaskan sekali Aku mengeratkan pelukannya.
"apalagi aku lin" aku mengecup pucuk kepalanya.
Malam ini aku menghabiskan banyak waktu lagi dengan alin. Bedanya kalau dulu belum pacaran. Stelah beberapa menit, aku dan alin memutuskan kembali masuk ruangan. Aku tak sabar untuk memenangkan fromnight malam ini. Ketika aku dan alin berjalan memasuki ruangan, semua mata tertuju pada kami.
"Woowwwwwwww zayn alin So sweet banget sih, pasti alin kedinginan terus dipakein jas sama zayn...uhhhh" ucap salah satu dari mereka.
"Ohhhh gue juga mau"
"Zaynnnnnnnn!!!!!"
Tak henti²nya mereka meneriaki namaku. Hahay maklum lah guue kan vocalis band sekolah sekaligus orang terkece dan terganteng
"Kita duduk disini aja yahhh.." Kami duduk di sofa sudut ruangan. Lalu adit dan muta menhampiri.
"Woyy mojok terus"
"Apaan sih ya kali mojok di sekolah"
"Zayn Gimana nih minggu besok kita mau launching dimana buat rilis album baru?"
"Nanti deh gue cari dulu tempatnya.."
Tiba² alin menarik ujung jas ku, aku menoleh kaearahnya, busettt mukanya manyun gitu. Kenapa sih???
"Heyy , kenapa sayang??"
"Laper..."
"Laper?"
"Iya.."
"Mau apa??"
"Bakso bang udin"
"Yaudah pulang dari sini kita mampir ke bang udin yah.." alin mengangguk namun bibirnya mesih manyun.
"Ck, jangan manyun dong, aku cium nih" haha alin langsung mentup mulut dengan kedua tangannya.
"Zayn. Loe tau ga sih atau loe nyadar gak semenjak loe pacaran sama alin sifat loe berubah" Aku beralih menatap adit.
"Maksud loe??"
"Ya loe jadi agak ga jutek lagi sama cewek, loe jadi orang yang romantis.. Dan satu lagi, kadang gua liat loe itu manja sama alin."
"Ya gue beruntung punya alin yang merubah sikap gue dari sikap yang dulu, gue bener² cinta sama dia to. Gue baru pertama kali sayang beneran sayang sama cewek"
"Gue dukung loe Semoga langgeng sama alin, semoga sampai di pemberkatan nanti zayn"
"Amin.." Aku mendengar cekikikan yang berasal dari samping kiriku.
"Loe serius zayn??" Ternyata mita dan alin nguping
"Ya iya lah, gue beneran cinta kok sama alin.. Aku beneran kok sayang" ucapku merangkul alin.
"Gue doain yah semoga kalian sampai ke pernikahan.."
"Amin"
"Yaudah gue sama adit mau kesana dulu yah, yuk yang"
"Bye"
"Bye.."
Alin menyenderkan kepalanya pada bahuku dengan tangan kirinya memgang tanganku yang sedang merangkulnya.
"Kok aku ngerasa kita bakal pisah ya sayang.." Hey apa yang dia katakan? Putus maksudnya??
"Kamu kenapa ngomong gitu?? Maksud kamu putus??"
"Bukan sayang, bukan putus.. Aku ngerasa kalau kita itu bakal pisah setelah lulus SMA.."
"Aku ngga ngerti.."
"Aku bakal kuliah di Inggris zayn.."
"Apa??? Kamu kuliah di luar negeri??"
"Iya , mama sama papa aku maunya aku kuliah di luar negeri, aku bingung di satu sisi aku gak bisa nolak kayanya soalnya ini permintaan orangtua aku dan di sisi lain aku gak mau jauh dari kamu sayang.." alin menitihkan air matanya, ngga alin gak boleh nangis. Aku segera melepaskan rangkulannya dan mengusap air matanya.
"Sayang, jangan nangis pliss Aku juga ngga mau jauh dari kamu, emm apa aku juga kuliah di luar negeri bareng kamu??"
"Kalau gak diizinin gimana?"
"Nanti kita cari jalan keluarnya yah sayang yah.. Udah jangan nangis lagi"
"Hallo semuanya Voting sudah kami hitung dan akan segera diumukan, untuk itu kepada semua peserta di harapkan berkumpul.." Suara sang ketua OSIS menggema di ruangan, aku menarik tangan alin untuk mendekat ke arah podium.
"Siap² kalah loe zayn" Bisik galih di telinga ku. Hmm kita liat saja nanti.
"Okee berdasarkan hasil voting murid dan penilaian dari OSIS pemenang fromnight malam ini atau 'sweet couple secondary school' jatuh kepada pasangan...." Aku menggenggam erat tangan alin. Galih terus menatap sinis ke arahku dan alin.
"Selmat kepada Alina Siena Husaen dan Zayn Mangkualam sebagai 'sweet couple secondary school'.." YESSS Pujituhan, akhirnya selama 3 tahun aku bersabar untuk tidak mengikuti fromnight karena gak punya pacar dan sekalinya ikut aku menang, aku sangat bahagia dan langsung memeluk alin. Alin tampak senang dan tak percaya....
"Selamat Untuk zayn dan alin diharap menaiki podium.." Aku menggenggam tangan alin untuk menaiki podium.
"Wuuuuuu zayn alin.." Sorak sorai terdengar nyaring di ruangan ini. Aku bersyukur banyak yang suka padaku dan alin. Aku melirik galih dan jessica sekilas, mereka tampak kesal.. Haha kalah kan kalian.
Ketua OSIS memberikan ku piala berbentuk LOVE yang berwarna merah muda terbuat dari kaca, dan bertuliskan 'sweet couple secondary school 2016' lalu memberikan alin mahkota sebagai cinderamata dan memberikan sebuket mawar pink. Alin tersenyum kearahku.. Cantik bagai bidadari
"Ckckck kalah deh gue Selamat zayn lin" ucap adit seraya memberikan kami ucapan selamat. Sorry dit Kali ini gue yang menag.
"Selamat yah cantik! Uhhh makin so sweet nih ntar.." Ucap mita pada alin.
Aku seneng mit"