3. MEMASUKI NOVEL

2.3K 145 7
                                    

| SELAMAT MEMBACA |

"Aku tidak bisa membayangkan seperti apa wujudmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak bisa membayangkan seperti apa wujudmu. Kau bisa berubah menjadi apapun dan aku tidak ingin disangka gila karna berbicara seorang diri." Gala menghela nafas lelah. Tubuhnya bersandar pada pohon pinus di belakang nya.

Ditengah sunyi nya malam tiba-tiba cahaya putih muncul, bersinar terang menyilaukan. Gala refleks menutup rapat matanya hingga cahaya itu perlahan samar dan menghilang digantikan sosok perempuan cantik jelita tinggi-semampai, berdiri di depannya dengan balutan dress biru laut selutut.

"Oh my godness..." Gala tertegun. "You Look so pretty. And what ur name? " lantas bertanya.

"Ah, terimakasih banyak dan, ya.. I don't have a name. U can give me a name," jawab manusia jadi-jadian di hadapannya.

Seraya membenarkan kafan lusuh di pinggang, sedetik kemudian Gala mendongak, menatap lekat iris cokelat perempuan di depannya. "Teresa. That's ur name," dan memberikan sebuah nama singkat untuk si gadis.

"Just Teresa?"  jeda sebentar, " oh, come on, Darling.. Give me a long name. Kita akan mulai sebuah petualangan seru setelah ini. Kamu yakin hanya memberiku nama Teresa? Itu konyol."

"Oh good. Bahkan kita baru saja bertemu dan panggilan sayang? Mulutmu cukup berani." Gala berdiri lantas mendekati Teresa.. (?) itu nama yang cantik.

"Why not? Tidak baik berbicara terlalu formal. So,, mungkin kita bisa menjadi sepasang kekasih." dengan kurang ajar Teresa membelai perut sixpack Gala.

"In your dream! " di hempaskan tangan lentik Teresa dan melangkah pergi meninggalkan si babu baru yang menggerutu kesal.

"In my dream?! Hei, bung! Kamu tersesat disini itu sudah bagus daripada meleleh seperti lahar di neraka."

Langkah Gala terhenti, badannya berbalik. Netra hitamnya menyorot tajam Teresa yang melangkah mendekat.

Kini keduanya bertatapan lekat, tajam dan menusuk yang seolah tanpa mulut pun-- ada bahasa kalbu yang lebih mudah dimengerti satu sama lain.

"Aku akan menjelaskan sesuatu. Mau dengar?"

 Mau dengar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang