Bagaimana rasanya membuka mata di dalam liang lahat? Dengan tubuh dibungkus rapat oleh lembaran kain kafan, dengan hidung dan telinga yang disumbat butiran bola kapas.
Harley Titanic, duda tampan 45 tahun dengan catatan kriminal terbanyak semasa hid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cklek
Setelah melewati masa yang panjang, mengitari seisi mansion, menaiki puluhan anak tangga, menyusuri lorong--akhirnya Gala sampai didepan pintu hitam metalik yang menjulang tinggi.
Tangannya terjulur memutar knop pintu, membukanya, lantas melangkah masuk kedalam. Sebuah kamar dengan cat kuning lemon bercampur ungu janda sontak menyentil pupil mata Gala.
Langit-langit kamar tampak bersinar dengan muka SpongeBob, Kraby Paty dan gelembung air yang dikelilingi Ubur-ubur.
Rak buku penuh dengan squishy dan boneka Barbie, ranjang king size disebelah Timur tepat disamping jendela dibalut sprei gambar Minions dan stiker ulat bulu yang memenuhi kepala ranjang.
Tidak cukup sampai disini, begitu memasuki pintu rose gold disamping kamar mandi, iris Gala kembali dikejutkan oleh banyaknya piyama bermotif Dinosaurus dan beberapa kaos pink cerah yang mencolok indra penglihatan nya.
Banyak sandal bulu dengan karakter Tayo berjejer apik di etalase. Tidak ada jam tangan, celana panjang, atau kemeja yang sekiranya bisa dijadikan baju ganti.
Menghela nafas kasar, perlahan Gala menoleh ke belakang. "Teresa."
"Yes, Darling?"
"Seburuk apa penglihatan bocah ini, serendah apa seleranya... Sampai kamar pun terlihat begitu menjijikkan di ingatanku."
Hening..
BRAKK
Kesabaran Harley benar-benar diuji. Kepalan tangannya menghantam kaca lemari di sampingnya hingga retak dan hancur.
"I HATE THIS SITUATION! I HATE IT! DAMN IT."
Gelegar suara Gala menggema seisi ruang ganti yang syukurlah kedap suara. Kepala Gala mendadak migran, telunjuknya terangkat mengurut pelan batang hidung.
Langkahnya berkeliling mengitari sofa bundar di depannya dengan Teresa yang bersandar malas di lemari khusus piyama.
Sekarang jangan bahas Gala dulu. Harley sedang membenci bocah ingusan satu itu. Tapi-- tapi bagaimana Harley bisa terus membenci bocah ini ketika jiwa nya malah nangkring disini.
Aaarrghhh...!!
BUMMMM...
Rak sepatu tumbang.
"SHITT! WHAT THE FUCKING HELL! "
Teresa maju mengelus punggung Gala. Jiwa duda ini rupanya emosian.
"Ini sudah larut malam, tolol. Sebentar lagi pagi, jadi lebih baik kau mandi dan istirahat."
Gala melotot. "Berani sekali mulutmu mengatai ku tolol," Gala menggeram bak kucing.
