[Romance, fantasy]
"Terus mengulang waktu tidak akan membuatmu maju!"
____
Setelah lulus sma baru beberapa bulan, Ileana Electra tiba-tiba terseret arus waktu, ia mengalami hal diluar logika. Mengulang dan melompati waktu membuatnya muak dan lelah.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Anjing, lo apain anak buah gue?” sergah Baskara beralih mendekati tubuh Ergan.
Bugh!
“Bangsat!” umpat Bintang tanpa aba-aba menendang punggung Baskara membuat pemuda itu berbalik memandangnya tajam.
Tidak memberikan waktu, Bintang kembali menendang tepat di perut Baskara hingga pemuda itu jatuh tersungkur.
Baskara memegang perutnya yang terasa keram, tak mau kalah ia mulai bangkit. Tetapi, Bintang lebih dulu menginjak dadanya dengan kasar, tidak membiarkannya bernapas dengan tenang.
Bintang menarik kerah baju Baskara dengan kuat. “Sekali lagi lo nyentuh dia, lo mati ditangan gue!” ancamnya mendorong tubuh pemuda itu hingga kembali tersungkur. “Bawa temen lo pergi dari sini sebelum gue berubah pikiran!” ancam Bintang menahan amarahnya.
Baskara menelan ludahnya berat, sorot mata tajam nan merah yang memandangnya membuat nyalinya menciut, untuk pertama kalinya dia melihat Bintang dengan amarah yang begitu menyala.
Tidak membantah, pemuda itu mengikuti perintah Bintang segera menyingkir dari sana dan membawa tubuh Ergan yang masih tidak sadarkan diri.
Bintang menatap ke atas langit menetralkan napasnya yang menderu kemudian duduk berjongkok di dekat Ileana yang masih menangis.
“Na …” panggil Bintang menepuk pelan pundak gadis itu.
“Jangan sentuh gue!” jerit Ileana duduk meringkuk memeluk lututnya menepis tangan Bintang darinya.
“Ileana, ini gue Bintang.”
Suara tangisan terhenti, Ileana mendongakkan kepalanya menatap Bintang dengan sorot sendunya. “Bintang …” lirihnya.
Bintang mengangguk pelan memperhatikan wajah gadis itu yang sudah pucat pasi dengan mata sayunya, Bintang menarik Ileana membawa gadis itu kedekapannya, bukannya tenang Ileana malah melanjutkan tangisannya.
“Maaf, gue gak telat kan, Na? Maaf karena gue lalai ngejaga lo, maaf, Na.” Bintang tak henti-hentinya melontarkan kata maaf sambil mengelus lembut surai Ileana.
"Aku mau pulang ..." ucap Ileana masih dengan nada terisak-isak.
•✮°───⋆⋅⋅⋆───°✮•
Danau berwarna biru dengan air yang begitu tenang tersembunyi dibalik pohon-pohon besar. Pengunjungnya tak seberapa, masih bisa dihitung dengan jari, mungkin karena masih pagi dan hari ini bukanlah hari libur.
"Kenapa kesini?" tanya Ileana masih berdiri melihat pemandangan di hadapannya.
"Gue gak mau nganter lo pulang dengan keadaan kayak gini," tutur Bintang. "Duduk disini dan tunggu gue."