[Romance, fantasy]
"Terus mengulang waktu tidak akan membuatmu maju!"
____
Setelah lulus sma baru beberapa bulan, Ileana Electra tiba-tiba terseret arus waktu, ia mengalami hal diluar logika. Mengulang dan melompati waktu membuatnya muak dan lelah.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Sesuai perjanjian pagi tadi, Ileana, Annora dan Jaygar menggunakan waktu tersebut untuk membeli kue serta hadiah ulang tahun untuk Bintang.
Mata Ileana berbinar ketika melihat banyak makanan manis dengan bentuk yang lucu-lucu berada di dalam lemari kaca.
Ileana menunjuk sebuah kue dengan hiasan berbentuk astronot di atasnya. ia merasa makanan manis itu cocok untuk Bintang.
Annora mengangkat sebelah alisnya, tidak percaya dengan pilihan gadis itu. "Jadi yang ini?"
Ileana tampak berpikir. "Hm, kalau kalian gak suka, bisa pilih yang lain kok," jawabnya kikuk, merasa pilihannya memang agak aneh. "Gimana kalau yang itu aja?" tunjuknya pada sebuah kue berwarna putih dengan buah strawberry di setiap pinggirnya.
Jaygar mengangguk setuju. "Ok, ini aja," balasnya disetujui oleh dua gadis itu.
Setelah membeli kue dan hadiah, ketiganya pun langsung pulang. Tidak ingin membuang-buang waktu.
Jaygar mengantar Ileana lebih dulu karena rumah gadis itu.lebih dekat dari pusat perbelanjaan. Mobil mercy putih itupun berhenti tepat di depan gerbang rumah Ileana.
"Hati-hati!" seru Ileana saat mobil Jaygar melaju menjauh meninggalkannya.
Semilir angin berhembus menerpa dengan halus di wajahnya, Ileana menatap langit yang cerah.
Sepertinya alam sedang mendukungnya, dia tersenyum manis berusaha melupakan kelakuan aneh Bintang padanya selama beberapa hari terakhir.
Ileana mengambil napas, beristirahat sejenak untuk menambah energinya. Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, dia dengan cepat membersihkan diri dan bersiap-siap.
Ileana berdiri di depan cermin memakai sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang yang beberapa jam lalu ia beli.
Sedangkan kalung berbentuk bulan ia hadiahkan untuk Bintang mengingat pemuda itu lebih menyukai bulan.
"Eh ... sejak kapan aku punya tanda lahir?" gumamnya melihat gambar berbentuk dua segitiga di lehernya.
•✮°───⋆⋅⋅⋆───°✮•
Di sebuah ruangan yang didominasi dengan warna krem, terdapat dua insan yang sedang menikmati waktu luang mereka.
Karina Ernesta mahasiswa jurusan psikologi yang sudah memasuki semester keempat. Selain menjadi mahasiswi, dia juga mengemban sebagai seorang model.
"Udah aku bilang, kamu gak akan bisa tanpa aku, Bin," ucapnya sembari menyuapi Bintang makanan hasil masakannya.
Bintang hanya mengangguk sembari fokus mengunyah makanannya. "Air," pintanya.
Perempuan itu tersenyum menyerahkan segelas air putih pada Bintang. Melihat makanan yang sudah habis, dia kemudian membereskan piring-piring dan membawanya menuju dapur.