[Romance, fantasy]
"Terus mengulang waktu tidak akan membuatmu maju!"
____
Setelah lulus sma baru beberapa bulan, Ileana Electra tiba-tiba terseret arus waktu, ia mengalami hal diluar logika. Mengulang dan melompati waktu membuatnya muak dan lelah.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih," ucap Ileana turun dari motor. "Hati-hati," imbuhnya sembari melambaikan kedua tangan.
"Iya." Bintang menancapkan pedalnya melesat dengan cepat meninggalkan perumahan Ileana.
Jalanan lebih senggang dari biasanya membuat Bintang sesuka hati menambahkan kecepatan. Menyalip kendaraan lain adalah keahliannya.
Bintang menurunkan laju motornya saat rambu Traffic light berubah menjadi merah. Ia mengarahkan pandangannya ke arah samping mendengar suara tak asing menyapa indra pendengarannya.
Sebuah mobil berwarna hitam yang baru saja datang ikut menunggu, kaca yang sedikit terbuka membuat Bintang bisa melihat orang yang berada di dalamnya.
Lampu sudah berubah menjadi hijau, kendaraan beroda empat itu segera menancapkan gasnya. Begitu juga dengan Bintang.
"Putusin Karin Bintang! Kemarin aku ngeliat dia sama cowok lain, dia itu itu murahan, gak ngehargain kamu. Buat apa bertahan sama dia?!"
"Lo kalau gak suka sama gue gak usah ngejelekin Karin juga!"
Mengingat perkataannya kala itu membuat Bintang ingin menarik ucapannya. Ia sudah beberapa kali melihat Karina dengan pria lain tetapi entah kenapa tidak membuatnya merasa cemburu ataupun membenci wanita itu. Itulah sebabnya ia hanya tetap diam.
Lagi pula meskipun Karina bermain di belakangnya tidak membuat perempuan itu berubah menjadi cuek ataupun menjauhinya. Bintang tidak membutuhkan cintanya tetapi hanya perhatian manis darinya.
Yang ia butuhkan hanyalah kasih sayang dan perhatian yang tidak pernah dia dapatkan.
Dia jadi teringat dengan Lily, ibu dari sahabatnya yang juga begitu perhatian padanya. Tetapi sekarang, wanita itu juga pergi jauh meninggalkannya. Lily pergi karena takdir yang menjemputnya bukan karena bunuh diri seperti apa yang dilakukan ibunya dulu.
Masa kecilnya dipenuhi dengan trauma, disaat anak seusianya disambut tawa bahagia dari orang tua sedangkan ia di sambut dengan tubuh yang sudah tergantung tidak bernyawa di depan pintu.
Setelah kematian ibunya, seorang wanita tua datang mengaku sebagai neneknya. Menemaninya hanya beberapa bulan kemudian ikut pergi untuk selamanya.
Sebuah fakta kembali terungkap, wanita berumur itu menuliskan pengakuan kalau ia hanyalah orang asing yang dikirimkan oleh ayahnya untuk menjaganya.
Tidak ada satupun kenangan yang ditinggal ibunya tentang sang ayah. Bintang sama sekali tidak pernah melihat wajah ayahnya, tahu namanya saja tidak. Dia juga tidak tertarik untuk mencari tahu tentang orang yang sudah membuat ibunya depresi hingga bunuh diri.
Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya Bintang sampai di sebuah tempat yang dipenuhi dengan beberapa bongkahan kendaraan.
Terdengar suara bising dari sebuah mesin yang menyala. Ia memarkirkan motornya di tempat yang masih kosong.