[15] Time Machine

43 9 7
                                        

Pengecut adalah orang yang takut disaat belum mencoba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengecut adalah orang yang takut disaat belum mencoba.

~Bintang Ravendra

•✮°───⋆⋅۝⋅⋆───°✮•

"Ayo masuk," ajak Bintang mempersilahkan teman-temannya untuk masuk ke sebuah ruangan yang terlihat begitu berantakan. Beberapa barang berserakan di lantai.

Kelimanya masuk mengikuti arahan Bintang. Ileana memperhatikan sekitar, ruangan gelap yang hanya diterangi oleh cahaya berwarna biru.

Bintang menyalakan saklar lampu yang membuat seisi ruangan menjadi terang benderang dan terlihat begitu jelas, ternyata juga sangat luas.

Terdapat dua buah komputer yang terletak beberapa beberapa meter dari pintu yang dilengkapi sofa dan lemari penyimpanan di dekatnya.

Seekor burung berwarna putih berada di dalam sangkar yang menggantung. Beberapa alat perkakas, mesin-mesin, robot mainan berserakan di lantai.

Di sebelah kanan pintu, terdapat sebuah etalase yang lumayan besar menyimpan beberapa barang dan botol-botol seperti yang ada di laboratorium sekolah.

Jika mengedarkan pandangan tepat ke arah kanan, maka terlihatlah sebuah ruangan yang dibatasi oleh kaca yang tebal.

Di dalamnya terdapat sebuah tabung  yang mengeluarkan cahaya biru cukup terang, mesin-mesin aneh serta kabel berwarna-warni yang memicu rasa penasaran.

"Ini ruangan apa, Bin?" tanya Keisha membuka obrolan. "Dulu aku kira ini gudang."

"Itu apaan, Bin?" Annora menunjuk sebuah benda yang paling tersorot diantara yang lainnya. Gadis itu berjalan mendekatinya.

"Ini ruangan serbaguna, tempat gue kalau lagi gabut," jawab Bintang. "Dan, Nora jangan sentuh apapun!"

Annora mendengus, mengalihkan pandanganya ke arah Bintang. "Itu apa?" tunjuknya benar-benar penasaran.

Bintang mengambil langkah mendekati alat yang ditunjuk Annora, sedangkan Alteza dan Jaygar duduk di sebuah sofa empuk yang berada di dekat pintu masuk. Ileana dan Keisha masih berdiri memperhatikan sekitar.

"Namanya Stella T01F2121, itu mesin waktu," jawab Bintang singkat yang membuat yang lainnya terdiam sejenak memandangnya dengan raut wajah antara kagum dan skeptis.

Tidak berselang lama, tawa riang menggema memenuhi ruangan. Bintang memutar bola matanya malas dengan kedua tangan menyilang di depan dada. "Alasan gue gak mau ngasih tahu kalian," tekannya.

"Gue tau lo pinter, Bin, tapi mesin waktu itu cuma ada di film-film fiksi ilmiah. Lo gak bisa ngebuat jadi nyata," jawab Annora masih terkekeh.

"Bukan gue yang buat, gue nemu beberapa hari yang lalu di hutan belakang rumah waktu nyari Ciko. Gue cuma memperbaiki dan membuat apa yang udah rusak dan hilang."

Lintas Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang