[Romance, fantasy]
"Terus mengulang waktu tidak akan membuatmu maju!"
____
Setelah lulus sma baru beberapa bulan, Ileana Electra tiba-tiba terseret arus waktu, ia mengalami hal diluar logika. Mengulang dan melompati waktu membuatnya muak dan lelah.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu. Suara dentingan alat makan memenuhi area kantin. Meskipun singkat, jam istirahat menjadi waktu yang dinantikan oleh semua siswa untuk bersantai, bersosialisasi, dan menikmati kebersamaan di tengah kesibukan belajar.
Ileana lebih banyak tersenyum daripada menyuapkan makanan ke mulutnya karena mengingat Bintang yang mengajaknya keluar sore nanti. Mungkinkah itu bisa disebut dengan kencan?
"Kalian berdua telat terus dihukum?" Annora membuka percakapan bertanya pada Alteza dan Jaygar sembari mengunyah makanannya.
Alteza menggeleng. "Gak, gue nitip tas gue ke Jaygar dan baru masuk pas jam istirahat baru bunyi."
Mendengar jawaban Alteza membuat Ileana membuyarkan lamunannya ikut penasaran. "Hah kok bisa? Kamu gak dihukum?" tanyanya.
"Kalau ketahuan sih dihukum. Kalau gue ikut masuk bareng Jaygar, pastinya cuma gue yang dihukum, mana ada guru yang berani ngehukum dia," sindir Alteza memandang Jaygar sekilas.
Jaygar merupakan anak donatur terbesar di Sma Nusa Bangsa, beberapa guru tidak enak hati untuk menghukum pemuda itu karena ayahnya yang begitu dihormati. Sebenarnya mustahil bagi Jaygar masuk ke kelas rendah seperti mereka, apalagi dia jarang membuat masalah.
Annora menaikkan sebelah alisnya. "Tapi lo kok bisa gak ketahuan?"
"Gerbang sekolah kebuka pas jam istirahat, gue cuma masuk seperti biasanya dan ya lolos, kayaknya lagi hoki," tutur Alteza kemudian meneguk habis minumannya.
"Tau gitu besok gue mau masuk pas istirahat aja!" celetuk Annora dengan semangat.
Keisha menjentikkan jarinya di lengan Annora yang membuat gadis itu meringis. "Mana bisa gitu! Tadi semua anggota osis lagi rapat jadi penjagaannya kurang ketat," tegurnya.
Tidak ada lagi yang membuka suara, mereka sibuk dengan makanan masing-masing.
Ileana tidak sengaja melihat Raiden yang sedang duduk tidak begitu jauh darinya dan sedang memperhatikan dengan sorot ramah seperti biasanya.
"Berhenti ngelamun, habisin makanannya!" suruh Bintang yang duduk di hadapan Ileana membuat gadis itu menjadi gelagapan.
Ileana mengangguk berusaha mengusir Raiden dari pikirannya dan memakan makanan miliknya yang sedari tadi dia abaikan.
◉——☆——◉
Ileana berdiri di hadapan cermin memperhatikan penampilannya. Setelah beberapa jam memilah-milah pakaian yang cocok, akhirnya ia memilih baju kaos putih dibalut dengan cardigan berwarna krem dan bawahan mini skirthitam.
Dia membuka ponsel mengecek pesan dari Bintang, Ileana mengembuskan# napas berat, pemuda itu masih belum juga membalas pesannya.