Menyebalkan

1.3K 55 0
                                    

BAIBEN VASCO SIALANNNNN, BAJINGAN !!!!!!!"

Teriakan menggelegar seorang pria cantik yang sudah sadar sepenuhnya dari bangun tidur cantiknya. Ada alasan yang membuat dia harus mengeluarkan suara menggelegarnya di pagi hari yang sangat cerah ini.

Satu hal yang perlu kalian ketahui, Biu mempunyai kebiasaan yang cukup unik untuk seorang pria.

Kebiasaan unik itu adalah bercermin. Dia mempunya cermin berukuran sedang yang selalu ia letakkan di meja sebelah tempat tidurnya. Ketika bola matanya terbuka Biu akan segera menyambar cermin itu lalu berkaca, memastikan bahwa tidak ada satu jerawatpun yang muncul di wajah mulusnya.

Tapi yang harus di ingat hari menyebalkan tidak ada di kalender. Alasan yang membuat dia berteriak hingga urat lehernya mau putus ketika dia bercermin adalah dia menemukan coretan berwarna hitam legam di bagian bawah matanya seperti mata panda. Tidak hanya itu ada gambar kumis yang memanjang dari bawah hidung hingga pipinya.

Seperti yang di teriakkan Biu, pelaku dari perbuatan tersebut adalah Bible Vasco Chiragh yang biasa Biu panggil dengan nama Baiben.

Biu dan Bible bertetangga sejak kecil. Ketika Biu berusia 5 tahun keluarga Bible pindah kesebelah rumahnya. Ayah Bible diberi kepercayaan oleh kakeknya untuk mengurus perusahaan di kota ini.

Papi Biu yang menyarankan agar keluarga Bible pindah tepat, sangat tepat, persis di sebelah rumah Biu.

Papi Biu dan Ayah Bible merupakan kawan lama, ketika remaja mereka berdua berkuliah ditempat yang sama. Seperti keluarga kaya lainnya, mereka berdua mendapat amanah dari kakek mereka untuk meneruskan perusahaan keluarga di kota ini.

Keluarga besar papi Biu dengan marga Basil memiliki perusahaan di bidang Manufaktur dan Real Estate sedangkan keluarga besar ayah Bible dengan marga Chiragh memiliki perusahaan di bidang Konstruksi peralatan berat dan Industi kesehatan.

Sangking bestienya Papi biu dan Ayah Bible rumah mereka benar-benah mirip kembar siam dan sangat dempet. Desain rumah juga tidak terlalu berbeda. Pagar Balkon kamar Bible hanya berjarak satu meter dari pagar balkon Biu. Hal itulah yang membuat Bible dengan mudahnya dapat melompat ke kamar Biu.

Sebenarnya sebelum balkon, kamar Biu mempunyai jendela yang selalu Biu kunci serapat mungkin, bahkan Biu seringkali menggemboknya agar Bible tidak mudah untuk menerobos ke dalam kamarnya.

Namun bagi Bible itu adalah hal sepele, serapat apapun jendela itu, Bible akan dengan mudah menerobos kamar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun bagi Bible itu adalah hal sepele, serapat apapun jendela itu, Bible akan dengan mudah menerobos kamar tersebut.

"awas kau Baiben akan kubalas perbuatan jahanammu ini padaku, hiks hiks" ujar biu sambil terisak serta nafas yang tersendat sendat karna tangisannya.

Sedangkan pelaku yang menderngar teriakan Biu langsung meloncat pagar balkon dan menghampiri Biu.

"Biu apaan sihh, cuma gitu doang, dihapus juga entar mulus lagi muka lu"

"heh Anjingg ini ngak bisa dihapuss, liat nihh gak bisa di hapus tolol, hiks hiks, gimana inii, kan gue mau berangkat kuliah anjirrr"

"masa gak bisa sih, orang gue pakek spidol biasa, bentar bentar atau gue salah spidol yaa, bentar gue lihat dulu spidolnya di kamar"

Bible segera beranjak dari kamar Biu menuju kamarnya dengan melompat pagar balkon lagi untuk memastikan spidol yang ia gunakan adalah spidol biasa. Ketika ia mengambil spidol di atas meja belajarnya ia seketika tertegun

"matii, mati gue spidolnya beneran permanen"
"gimana nihh mampus lah"

Ia kembali lagi kekamar Biu dengan meloncat balkon lagi, dengan wajah penuh penyesalah Bible meminta maaf ke Biu.

"Biuu biuu maaf ya maaf bangett, ternyata gue salah pake spidol, ternyata yang gue pakai corat-coret muka lu, beneran spidol permanen, maaf ya biu"

"hiks hiks emang anjinggg, Baiibenn gimana ini, gua harus banget kuliah pagi ini jam 9, dosennya killer tau, hiks hiks" ujar Biu dengan masih mengosok-gosok wajah miliknya hingga wajahnya memerah.

"iya-iya tenang dulu yaa, jangan digosok keras-keras wajahnya, nanti luka, gue pikirin dulu solusinya"

Ketika Biuu masih menangis serta mengosok wajahnya dan Bible masih dengan wajah paniknya, tiba-tiba pintu dibuka dan didorong dengan kencang oleh mami dan kakak perempuan Biu.

BRAKKK "Biuu sayang, kenapa teriak-teriak nak, ada apa sayang" teriak mami Biu dengan wajah paniknya sambil menghampiri sang anak.

"MAMIIII, KAKAKKK, Baiben anjing mamii, muka Biu jadi kayak Panda berkumis mamii, gimana ini Biu kuliahnya huaaaaa hiks hiksss"

"ihh kok mengumpat, gak boleh sayang, tenang, bentar dulu, kenapa jadi gitu mukanya"

Dengan tetap mencoba untuk tenang, Bible langsung saja menjelaskan kronologi kejadiannya.

Pletakk, tangan kak Alessya menjitak kening Bible.

"emang anjingg lu Bible"

"huss kakak ngak boleh gitu, ngak boleh mengumpat. Bible lain kali ngak boleh gitu lagi ya sayang, ada batasannya kalau ingin bermain"

Mami biu menasehati Baiben dengan lembut dan mengelus kening Bible yang kena jitak kak Alessa.

"iyaa Bible minta maaf. Biubiuu, mami, dan kak Aless, Bible ngak tau kalau spidolnya ternyata ketuker sama yang permanen, sekali lagi maaf ya, Bible ngak akan ngelakuin itu lagi"

"Iyaa sudah, okey sekarang Bible balik kekamar, mandi truss siap-siap berangkat kuliah, Ayah sama Bunda Bible kan belum pulang dari Singapura, Bible sarapan di bawah ya sama kami, Abang Yesa sama Abang Tong suruh sekalian sarapan juga dibawah"

"iyaa mamii, Abang Yesa dari kemarin ngak pulang ke rumah, katanya dia tidur di apartemen nya, Bible siap-siap dulu, nanti sarapan kebawah sama Abang Tong"

"ehhh ehhh ngak boleh loncat balkon, turun lewat tangga" teriak mami Biu ketika Bible akan melompati balkon.

"okee mamii, sekali lagi maaf ya Biuu"

Dengan wajah penyesalan Bible keluar dari kamar biu, menuruni tangga dan melewati pintu rumah belakang milik Biu yang sudah tersambung dengan pintu belakang rumah Bible.

Pintu belakang rumah Biu menggunakan sistem pengenal sidik jari, memudahkan Bible untuk riwa-riwi ke rumah Biu. Hanya keluarga Biu dan keluarga Bible yang mempunyai akses untuk membuka pintu belakang itu.

Sementara itu, masih di kamar Biu, mami dan kakak Biu masih pusing memikirkan agar tinta spidol itu hilang, apapun sudah di coba, dari menggunakan cairan pembersih muka, losion, sabun, muka sampai sabun mandi, tidak dapat menghilangkan tinta tersebut.

"Yakkk Ampunnn si Bible pakek tinta apasihh kok tintanya gak bisa ilang"

"hiks hikss gimana ni kak, muka biu uda merah merah ini karna digosok-gosok terus, sakitt"

"Bible juga ada-ada ajaa, ampunn ampun, oke Biu tenang yaa, jangan nangis terus nanti matanya bengkak, Biu mau tetap kuliah ngak? Kalau iya, sekarang Biu mandi terus siap-siap dulu, setelah siap-siap langsung turun ke bawah, sarapan, kakak juga balik ke kamar dulu, siap-siap juga ke nanti telat ke kantornya"

"tapi ini gimana mi, ini belum bisa ilangg, Biu mau tetap kuliah karna dosen mata pelajaran ini galakk, kalau ngak masuk nilai Biu nanti jelekk"

"Biu kuliahnya nanti pakai kacamata hitam sama masker dulu yaa, nanti mami pergi ke apotik, siapa tahu ada obat atau cairan yang bisa ngilangin tintanya"

"udah ini uda mau jam 8 nanti Biu telat, mami tunggu di bawah yaa"

"iya mamii'

Setelah mami dan kakak Biu pergi, Biu langsung ke kamar mandi dan segera bersiap-siap, sebelum memakai kacamata hitam dan maskernya, Biu memastikan lagi keadaan wajahnya di depan cermin.

"hufttt memang Anjing si Baiben, gue sumpahin di selingkuhin pacarnya biar mamposs"

Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang