Berkumpul

212 16 0
                                    

"arghhh lepaskan!! Lepaskan!!"

Bug

Bug

Plak

Plak

Clek

"Kard dia yang menembak bubumu!" ujar papi.

"Anak sialan!! Beraninya kau menusukku dengan pensil!! Kau tahu Biu merebut Bible dariku. Biu merebut semuanya dariku Arhhhgg!!!"

"Apakah dulu kau pacar Daddyku?!"

"Ya ya!!! Aku pacar ayahmu, aku pacar Bible sebelum Biu merebutnya!!"

"Kasian... Beruntung daddy tidak menikah denganmu. Kau jahat!!

"Heh!! Yang jahat itu Biu!! Biu yang membunuh orangtuaku!! Biu pembunuh kau tahu anak sialan?!!"

"Om Dill boleh aku menggunakan pistolku? Dia berisik sekali"

Dillbert memberikan pistol milik Kard. Tanpa diketahui orang tuanya Kard sudah memiliki pistol sendiri hadiah dari kakeknya di usianya 4 tahun. Pistol itu memang dibuat khusus untuk Kard.

"Kau sangat berisik, mulutmu bau! tubuhmu juga bau!!"

Dor, Kard menembak kaki Us.

"Arghhh k-kau Arhhhgg" raung Us, ia terkejut karna anak kecil di depannya bisa menggunakan senjata dengan baik.

"Kakek sebenarnya aku ingin membunuhnya tapi nanti dimarahin Daddy! Bubu nanti juga akan marah!"

"Huh.. yasudah biar nanti anak buah kakek yang urus.. Kard sudah puas belum membalasnya?!"

"Belum, boleh tembak satu lagi tidak?!"

"Hmm boleh...

Dor, Kard menembak bahu Us.

"Sudah kakek, nanti dia meninggal, ayok lihat bubu... Tapi kita ganti baju dulu ya, bau soalnya"

"Oke.." balas Dillbert

"Urus dia!!" perintah papi pada anak buahnya.

--------

Kini Kard, Dillbert dan papi sudah sampai di rumah sakit tempat Biu dirawat, mereka juga sudah mengganti pakaiannya sesuai kemauan Kard.

"Bubuu!!!" riang Kard ketika melihat bubunya telah siuman.

"Anak nya bubu, kemana aja ihh, bubu sudah sadar dari tadi, tapi Kard tidak ada" ujar Biu menampakkan wajah sedihnya.

"Maaf bubu, maafkan Kard, tadi Kard bermain dengan om Dill dan kakek"

"Main apa sayang?"

"Ehmm...." Kard bingung menjawabnya, ia mengalihkan wajahnya ke arah Dillbert.

"Hanya bermain-main biasa saja Biu. Bagaimana keadaanmu? tanya Dillbert mencoba mengalihkan.

"Baik Abang.. Biu uda baik-baik aja"

"Masih ada yang sakit?" tanya papi..

"Nyeri sedikit di bahu papi, tapi gppa. Tapi kepala Biu ada yang pitak karna Us jambaknya terlalu keras" lesu Biu.

"Tidak apa-apa bubuu, meskipun kepala bubu sedikit pitak, bubu tetap cantik" sahut Amber.

"Ihh benarkah? Lebih cantik bubu atau Amber?"

"Lebih cantik bubu dong, Amber mah apa atuh.."

"Hahaha ihh kamu dapat kata-kata itu dari mana sayang?"

"Diajarin om Yess..."

"Heh bocil, ngadi-ngadi lo, ngak Biu, ngak ada gue ngak pernah ngajarin..."

"Yeeshai, kamu lama-lama bunda cubit ya! Ngajarin Amber ngomong aneh-aneh"

Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang