Keadaan keluarga Us utamanya Ihatra dan Curtina makin memprihatikan, kedua orang Us terus di siksa oleh Gaiel. Us sendiri setiap hari mendapatkan cambukan dari bodyguard Gaiel.
Ruangan Us bersebelahan dengan kedua orang tuanya, mereka dibatasi tembok yang sudah retak-retak. Setelah beberapa hari mereka menemukan satu celah, yaitu lubang kecil di sudut ruangan. Mereka berbincang ketika penjaga tidak ada, juga mereka berbicara dengan suara se pelan yang mereka bisa.
"Us...Nak kau bisa dengar papa..."
"Pa-papa, hiks papa sama mama gimana keadaannya? Hiks hiks ke-kenapa keluarga kita jadi seperti ini pa.."
"Hentikan tangisanmu itu! Kau jelas tau keadaan kami! Jangan pikirkan kami, kami jelas akan mati ditangan Gaiel. Dengarkan papa! Bible pasti masih fokus ke Biu. Sebelum Bible mengeksekusi mu juga, kau harus segera kabur dari tempat ini"
"Ta-tapi pa bagaimana caranya, tempat ini benar-benar dijaga dengan ketat"
"Dengar! papa sudah mengamati mereka, nanti malam tepat setelah mereka memberi makan kita, mereka akan bergantian untuk berjaga. Papa dan mama akan mengalihkan perhatian mereka. Tugasmu dari sekarang adalah mencari celah untuk keluar dari ruangan itu. Aku tadi sedikit mendengar bahwa besok Bible dan ayahnya akan ke sini. Kau harus segera kabur nanti malam, hanya malam nanti kesempatan mu untuk kabur, atau kau akan mati bersama kita.
"Ba-baik, tapi aku harus kabur kemana? Semua orang sudah tahu tentang keluarga kita, ngak akan ada yang menolong aku pa"
"Bar Perlka di sudut kota, kau cari pria bernama Aston, dia punya hutang budi pada papa, minta bantuannya. Kau harus membalaskan kesakitan yang kami rasakan dan rebut kembali harta Gamya yang seharusnya menjadi milikmu!"
"Iya pa... aku akan balas dendam pada mereka!!"
Tak lama setelah percakapan itu, penjaga memberikan makan siang pada mereka. Us segera mencari celah untuk kabur setelah penjaga pergi. Pertama-tama Ia mencoba untuk membuka ikatan di kaki dan tangannya. Beruntung ia menemukan pecahan botol yang berserak, ia mengambil itu dan perlahan membuka ikatan di tangannya dengan terus menggesek-gesekan pecahan itu ke tali yang mengikatnya. Cukup lama ia melakukannya, dan ahirnya ikatan di tangannya lepas, segera ia membuka ikatan di kakinya juga.
Di sudut ruangan itu ada banyak tumpukan kardus dan kayu-kayu, Us dengan suara sepelan mungkin mencoba untuk menyingkirkannya, dan setelah berhasil disingkirkan ternyata kayu dan kardus itu menutupi satu jendela yang ukurannya cukup lebar. Us berusaha keras untuk mencoba membuka jendela itu.
Cukup lama, ahirnya jendela itu berhasil terbuka, Us membuka perlahan jendela itu, dan ia menemukan bahwa tidak ada penjaga disana. Kesempatan bagus pikir Us, sebenarnya ia dapat langsung kabur saat itu juga, namun penjaga akan langsung menyadarinya, jadi Us memutuskan untuk kabur sesuai dengan rencana tadi. Ahirnya Us mengembalikan semua ke posisi semula, ia juga mengikat asal kaki dan tangannya kembali.
----
Malam tiba, dan penjaga kembali mengantarkan makanan, Iya hanya mengantar makanan tanpa cambukan, entahlah sepertinya malam ini benar-benar keberuntungan Us.
Sekitar 10 menit kemudian, Us mendengar suara teriakan mama papanya yang mengomel ke penjaga. Us segera bersiap, ia dengar penjaga sudah menemui mama dan papanya. Segera Us menyingkirkan benda-benda yang menutupi jendela itu, agak berisik, namun itu tertutupi oleh suara mama dan papanya yang terus-menerus mengomel dan teriak-teriak. Us loncat dan kabur berjalan terseok-seok ke semak-semak, mencari jalan raya kemudian mencari mobil yang dapat ia tumpangi.
Tepat ketika ia sampai di pinggir jalan raya ada mobil yang melintas, segera Us melambaikan tangannya, dan beruntung mobil itu berhenti dan mau memberi tumpangan ke Us. Sekitar satu jam Us tiba di depan Bar Perlka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love-Hate
FantasyKisah tentang Build yang hobi mengumpat dan Bible yang hobi membuat Build mengumpat. Sudah terbiasa berdua, tapi ada yang menjadi ketiga. Salah satunya mencoba menolak rasa. Salah satunya mendamba rasa. Tapi bisakah mereka bersama? Nulis ini karna...