Hari ini tepat sudah lima bulan Bible dan Biu berpisah. Papi Biu sudah mendapatkan kabar dari orang suruhannya perihal perkembangan perusahaan Bible. Papi menilai bahwa perusahaan Bible sudah cukup berkembang. Papi juga tidak ingin anaknya terus menerus bersedih karna berpisah dengan Bible. Tak jarang papi melihat Biu termenung, kadang juga ketika Biu tidur Biu memanggil nama Bible dengan lirih.
Sebenarnya Papi Biu masih belum memaafkan Bible sepenuhnya namun ia tidak ingin Biu terus-menerus bersedih. Kesedihan yang dirasakan Biu nantinya juga akan mempengaruhi perkembangan janinnya. Ia juga memahami bahwa berpisah dengan seseorang yang dikasihi sangat menyakitkan.
Namun sebelum Biu dan Bible benar-benar bertemu, papi meminta pada ayah Bible agar menyiapkan acara pemberkatan pernikahan. Ia ingin nanti ketika cucunya lahir mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri. Hal tersebut juga disetujui oleh keluarga besar Chiragh.
Acara pemberkatan sendiri dilakukan secara tertutup karna Biu yang sedang mengandung. Acara dilakukanlah secara sederhana di gereja dekat rumah mereka.
Keluarga Biu sudah pulang dari negara A namun mereka tidak langsung pulang ke rumah mereka. Mereka semua menginap di hotel, untuk besok paginya pergi ke ke acara pernikahan.
---
Di hotel...
"Adek kecilnya Abang, besok udah nikah aja, Abang sama Alessa dilangkahi" ujar Dillbert cemberut.
"Ung maaf Abang..." lirih Biu menatap abangnya berkaca-kaca.
"Ehh loh loh, jangan nangis dong, Abang cuma bercanda" balas Dillbert sambil mendekap Biu.
"Mamiii Abang bikin Biu nangis mamiii" teriak Aless
"Abang...." tegur mami.
"Bercanda doang mami, udah ya Biu sayang jangan nangis, Abang sama kakak gppa dilangkahi adek. Abang sama Aless kan juga belum ketemu calonnya kalau mau nikah"
"Ih lo aja si bang yang belum ketemu, gue mah udah" seru Aless.
"Kak Aless uda punya pacar?" tanya Biu, melepaskan pelukan abangnya.
"Udah dong, heheh"
"Kok ngak pernah cerita sama kita. Kamu pacaran sama siapa?" tanya mami penasaran.
"Adadeh mami, besok aku kenalin" riang Aless.
"Malam ini suruh dia nemuin papi dulu Alessa, dia harus lolos seleksi papi. Besok acaranya itu privat, papi ngak mau tiba-tiba ada orang asing yang dateng!"
"Yah papii, iya iya nih aku hubungi dia dulu, biar nemuin papi malam ini" ujar Alessa cemberut.
"Mami besok yang datang siapa aja?" tanya Biu
"Besok yang ada di acara itu yang pasti keluarga Chiragh, paman Gaiel, Barcode, keluarga Edzard, trus ada dokter Hanz dan dua suster, kalau pacar kak Alessa lolos dari papi ya dia juga hadir"
"Yeee ada Apo sama Barcode, ihh Biu kangen banget sama mereka, da lama banget ngak ketemu"
Beberapa saat kemudian ada orang yang mengetuk pintu kamar hotel mereka, orang tersebut adalah desainer yang membuat jas dan gaun yang sudah dipesan oleh mami.
"Sayang, Biu, Dillbert, Aless, ini jas sama gaunnya uda datang kalian semua coba dulu ya"
Ahirnya papi, mami, Dillbert, dan Alessa mencobanya, dan mereka cocok dengan pakaian itu. Tiba saat Biu mencoba jas pernikahannya. Biu harus dibantu oleh mami dan Aless karna saat ini Biu masih berada di kursi roda.
"Gimana Biu suka ngak?"
"Suka banget mamii, tapi kenapa rok mami, Biu kan cowok" cemberut Biu.
"Iyaa tapi Biu kan uda punya dede bayi di perut. Nanti kalau pakai celana perutnya Biu keteken. Mami sengaja pilih pakai rok biar perutnya Biu ngak terlalu tertekan. Sengaja juga roknya pakai karet yang lembut biar Biu ngak merasa kesakitan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love-Hate
FantasyKisah tentang Build yang hobi mengumpat dan Bible yang hobi membuat Build mengumpat. Sudah terbiasa berdua, tapi ada yang menjadi ketiga. Salah satunya mencoba menolak rasa. Salah satunya mendamba rasa. Tapi bisakah mereka bersama? Nulis ini karna...