Melahirkan

243 18 0
                                    

Hari yang telah dinanti telah tiba, Biu akan segera melahirkan. Seminggu sebelum hari melahirkan Biu sudah dipindahkan ke rumah sakit milik keluarga Chiragh. Detik-detik Biu melahirkan semua raut wajah anggota keluarga pucat. Mereka semua benar-benar mengkhawatirkan keadaan Biu dan bayinya.

"Huh-huh Bai-baiben sa-sakit, huh huh" ucap Biu mengalami kontraksi.

"Iya sayang, tenang yaa, sabar yaa bayi-bayinya mau keluar, mau ketemu sama bubunya. Biu harus bertahan yaa, biar bisa lihat bayi-bayi" balas Bible menggenggam erat tangan Biu, ia juga tidak tega melihat Biu kesakitan seperti ini.

"Tuan Biu, tarik nafas lagi kemudian hembuskan secara perlahan sambil mengejan agak keras yaa, kepala bayinya sudah terlihat"

Tak lama setelahnya...

Oekkk

Oekkk

Terdengar suara tangisan bayi yang menggema di ruangan itu, suster segera mengurus bayi pertama tersebut. Dokter sendiri segera kembali fokus untuk untuk kelahiran bayi kedua. Berselang setelah kelahiran bayi yang pertama ahirnya bayi kedua pun telah lahir, dan suster langsung mengurusnya. Tubuh Biu juga segera dibersihkan oleh suster. Biu juga dipindahkan ke ranjang yang bersih.

"Selamat tuan Biu dan tuan Bible keadaan bayi kalian sehat dan tidak ada kecatatan apapun. Jenis kelamin bayi yang pertama adalah laki-laki dan jenis kelamin bayi kedua adalah perempuan. Keduanya terlahir dengan keadaan tubuh normal. Sambil menunggu bayi-bayi dibersihkan saya akan melakukan Pijat Oksitosin pada tuan Biu. Pijat ini sendiri merupakan pijatan yang dilakukan di sepanjang tulang belakang. Pijat ini mampu memicu pengeluaran oksitosin, yaitu hormon yang membuat ASI mengalir dengan lancar"

"Baik dok..." jawab Biu.

Ahirnya dokter melakukan Pijat Oksitosin pada Biu. Selang sekitar 40 menit ahirnya kedua bayi sudah selesai dibersihkan. Biu sendiri sudah melepaskan bajunya, dada Biu hanya ditutup dengan selembar kain.

"Tuan Biu silakan melakukan proses Inisiasi menyusu dini (IMD). Prosedur ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di dada, di mana bayi dibiarkan dalam keadaan telanjang sehingga terjadi interaksi dari kulit ke kulit atau skin to skin contact. Kemudian, bayi dibiarkan mencari sendiri dan mendekati puting susu untuk melakukan proses menyusui pertama kali" jelas dokter sambil meletakkan bayi pertama berjenis kelamin laki-laki.

"Ehmm dok biasakah kau tidak melihat tubuh Biu?!" ujar Bible sinis.

"Ah baik tuan Bible, aku akan keluar dan akan memberitahukan kabar ini pada anggota keluarga yang ada di luar. Suster akan membantu tuan Biu" ujar dokter sedikit ketakutan melihat tampang seram Bible.

"Makasi dok..." mengambil bayi tersebut. Setelah dokter keluar baru Biu membuka kain yang ada di dadanya.

"Sayangnya bubu, bayi tampannya bubu, makasi yaa sudah hadir, bubu berharap kelak kamu akan jadi pelindung untuk adikmu" ujar Biu haru, bayi di gendongan masih sedikit menangis Biu menenangkannya dengan mempuk-puk pantatnya sambil menimangnya. Tak lama bayi itupun mendekat ke arah dada Biu. Bayi itupun menyusu ke Biu.

"Lapar ya sayang...." lirih Biu melihat anak laki-laki nya menyusu dengan terburu-buru.

"Ishh sainganku ini. Hey Boy kau tidak boleh menghabiskan asi bubumu. Kau harus berbagi dengan saudara perempuanmu" ujar Bible menatap anak laki-lakinya.

Oekkk!!

Oekkk!!

Bayi perempuan yang ada di gendongan suster menangis dengan kencangnya.

"Tuh kan adikmu iri, cepat gantian,"

"Baibenn, gak boleh gitu..."

"Suster apakah aku tidak bisa menyusui dua bayi sekaligus?"

Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang