Celoteh

177 22 1
                                    

"bu buu aa bang, kal bang kal, buu...!!!"

"Adek ngak boleh teriak-teriak seperti itu, nanti tenggorokan sakit. Abang.. adek jangan dijahili terus" ujar Biu beri peringatan.

"Abang ngak akal bubu.. adek uluan ambil mainan bang"

"Adek.. gak boleh ya, kan mainannya sudah punya sendiri-sendiri. Kalau mainan adek diambil abang, adek marah tidak?"

"Ung.." jawab Amber sambil menganggukkan kepalanya. Pipi tembam nya bergerak naik turun.

"Yasudah kalau begitu minta maaf sama Abang"

"Bang dek inta maaf yaa, dek tayang bang.. bang dangan malah ya.. maaf in dek ya?"

"Hmm, bang juda yang dek.. ngan ulang gi yaa " jawab Kard sambil menghampiri adeknya kemudian memeluknya.

Ahirnya mereka pun berpelukan, Biu menyaksikan anak-anak nya yang kini berusia 4 tahun.

"Holla cebong-cebong, where are you?!!"

Amber dan Kard melepas pelukan mereka. "AMCAAA!!!!" teriak kedua bocah, setelahnya mereka bergerak mencoba berlari dengan kaki gembul mereka, menuju asal suara.

"Sayang, jangan lari nanti jatuh!" teriak Biu menyusul anak-anaknya

"Atututu, bayi-bayi akuu, gemasnya" ujar Tong menunduk setelah mereka melihat dua bocah itu berlari ke arahnya. Tong langsung memeluk kedua ponakannya itu.

"Abang Tong dari kantor? Sendirian aja?"

"Iya sendirian, tadi habis meeting langsung kesini. Bunda wa kamu tapi kamu ngak balas, jadi bunda minta tolong aku buat nyamperin kalian"

"Ah maaf, hp aku ada di kamar. Ada apa bang?"

"Bunda mau ajak kalian makan malam di rumah, nanti ada keluarga mu juga kok. Katanya mereka kangen sama kalian dan cucunya. Sekarang kamu siap-siap dulu gih, kita langsung ke rumah bunda. Aku uda wa Bible nanti dia langsung nyusul ke rumah setelah urusan di kantor beres"

"Oh oke bang, bentar ya, anak-anak ayo kita siap-siap,kita makan malam di rumah oma opa. Bentar ya Abang.."

"Udah kamu siap-siap aja, biar anak-anak, aku yang gantiin baju. Nanti setelah selesai kamu susul ke kamar anak-anak ya, aku ngak tau soalnya anak-anak nanti butuhnya apa aja dirumah"

"Oke Abang.."

Tak lama ahirnya mereka pun sudah siap dan segera berangkat ke rumah ayah bunda.

--------

"Celamat malam cemuaaa, Amber, bang, Amca ama bu buu cudah datangg!!!"

"Sayang ngak usah teriak-teriak, astaga" ujar Biu yang migren dengan kelakuan anak perempuannya.

"Adu aduuu, petasan banting sudah datang" ujar Yeeshai, segera menghampiri mereka, dan segera menggendong Amber.

"Ish, Amber ukan tasan anting tau, om yes nyebeyin, antik Amber ilangin dady iar di ubit" protes Amber

Yeeshai yang mendengar itu hanya tertawa, kemudian mencubit pipi Amber dengan gemas.

"Bu buuu ome Yes akal bubuu" adu amber pada bubunya.

"Abang Yeeshai udah jangan dijailin terus.." ujar Biu.

"Hey Jagoan diam aja, sini gendong om Dillbert. Kard kangen ngak sama om?"

"Angen om Dill, om Dill pan jak Kard main tembak-tembak agi? Kard mau ain tembak-tembak agi sama om Dill ama kakek" balas Kard yang sudah berada di gendongan om nya

"Nanti ya, kita main lagi, sekarang kita kita makan malam dulu. Nanti kan ada kakek, nanti Kard bilang aja sama kakek mau main tembak-tembak kan lagi, oke"

Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang