Ngidam

237 31 4
                                    

Sudah 3 bulan Biu dan Bible berpisah. Dua hari setelah Bible sakit dan menerima bahwa ia harus berpisah dengan Biu, ia bertekad untuk menjalani persyaratan yang diberikan papi Biu. Meski saat itu keadaannya tak sepenuhnya pulih, di atas kursi rodanya Bible mengontrol pembangunan perusahaannya.

Sebenarnya bangunan perusahaan Bible sudah dibangun sejak lama, dan kini bangunan itu sudah selesai hampir 90% tinggal beberapa bagian saja yang harus dibenahi. Perusahaan Bible sendiri bergerak di bidang Real estate. Kini yang dilakukan Bible adalah mencari banyak relasi agar mau bekerjasama dan ber investasi di perusahaannya.

Setelah sepenuhnya pulih, Bible setiap harinya akan selalu tidur di kamar Biu. Meskipun keluarga Biu pindah, rumah milik mereka di kota ini masih di sebelah rumah Bible. Mereka menyuruh beberapa penjaga dan pelayan untuk mengurus rumah itu.

Bible selalu pulang larut malam, ia benar-benar berusaha sekeras mungkin agar perusahaan ia segera selesai dan dapat berkembang, waktunya hanya tinggal dua bulan lagi. Ia harus terus menahan sakit karna merindukan Biu. Tapi apapun, Bible akan melakukan apapun agar ia dapat bertemu dengan Biu kembali. Tiap malam Biu selalu tidur dalam keadaan mengigau memanggil nama Biu. Bible sangat merindukan Biu. Bible juga sangat ingin melihat kondisi anaknya yang dikandung oleh Biu.

Berjalam menuju ke empat bulan ia berpisah dengan Biu, Bible sakit, dan ketika ia sakit ia jadi lebih sensitif terhadap hal apapun.

"Arlo!! Berikan berkas ini pada manajemen keuangan, ada kesalahan di bagian ini. Dia Bodoh atau apa sih, begini saja tidak becus!"

"Arlo panggil bagian pemasaran sekarang!"

"Arlo, suruh bagian marketing memberikan laporan bulan kemarin!"

"Arlo....!"

"Arlo.....!"

Tiap hari ada saja yang harus dikerjakan oleh Arlo, asisten pribadi Bible. Arlo sendiri adalah teman kuliah Bible. Ia cukup memahami Bible sehingga Bible memintanya untuk menjadi asisten pribadinya.

---

"Arlo, tolong belikan saya rujak buah mangga muda yang pedas!"

"Hah rujak? Pedas? Mohon maaf pak sebelumnya, setahu saya bapak tidak bisa makan pedas?"

"Sekarang sedang waktunya istirahat, kau bisa, tidak berbicara formal padaku. Entahlah Arlo, dari kemarin aku benar-benar menginginkan rujak buah mangga muda, yang pedas sekalii. Shhh membayangkannya saja air liur ku mau menetes"

"Kau seperti orang mengidam saja Bible. Kau hamil? hahaha"

"Sialan, ngak mungkin lah gue hamil, udah sana cepetan cariin. Jangan kembali kalau belum ketemu?!"

"Baik bapak Bible, siap laksanakan"

Setelahnya Arlo berkeliling untuk mencari tukang rujak, hampir satu jam ia berkeliling dan tak menemukan satupun orang yang jual rujak. Ia juga menelfon beberapa temannya untuk menanyakan keberadaan tukang rujak, namun semua temannya juga tidak ada yang tahu.

Kurang lebih dua jam ia berkeliling ahirnya ia menemukan bapak-bapak yang jual rujak.

"Pak rujak buah mangga mudanya satu ya, yang pedas"

"Maaf mas, ini mangga mudanya habis, adanya mangga yang agak matang, gppa?"

"Hahh! Arghhh, huftt hah yasudah pak gppa satu, yang pedas sekali ya pak!" kesal Arlo, demi apapun ia sudah sangat lelah, sekalinya ketemu mangganya bukan mangga muda. Namun daripada ia kembali tak membawa apapun, ahirnya Arlo memutuskan untuk tetap membelinya.

"Baik mas"

Tak lama ahirnya rujak itupun jadi, Arlo segera kembali ke kantor. Ia menyuruh ob untuk menaruh rujak itu di piring. Setelah selesai ia masuk ke ruangan Bible sambil membawa rujak itu.

"Nih rujaknya"

"Kok warnanya kuning?! Ini mah mangga matang Arlo, bukan mangga muda?!" kesal Bible melihat mangga yang ada di piring yang dibawa Arlo.

"Ngak ada Bible, gue uda cari kemana-mana ngak ada yang jual, sekalinya nemu dapatnya ya itu. Udah makan aja, orang sama-sama mangga juga"

"Ogah, Gue mau MANGGA MUDA bukan mangga kek gini. Buang sana, atau lo makan aja tu mangga"

"Arghh!! kalau Lo bukan atasan gue uda gue ulek lo sama ni bumbu rujak?! kesal Arlo keluar dari ruangan Bible.

Melihat Arlo keluar, beberapa saat Bible termenung, ia ahirnya menelfon bundanya, agar menyuruh pelayan di rumah mencari mangga muda.

----------

"Bunn bundaa..." teriak Bible sesampainya di rumah.

"Bible! Ngak usah teriak-teriak!"

"Hehehe, Bun gimana, ada ngak mangga mudanya?"

"Ngak ada!! Ini bukan musim mangga jadi susah carinya. Tadi beberapa pelayan uda bunda suruh cari tapi ngak ada"

Mendengar itu Bible hanya hanya duduk dan menundukkan wajahnya. Melihat itu bunda panik.

"Ehh ehh, kenapa?! Kok mukanya gitu"

"Huaaa bundaa pengen mangga mudaaa" teriak Bible sambil memeluk bundanya.

"Atututu, kamu kek orang ngidam aja si?! Ehh apa jangan-jangan kamu memang ngidam?!"

"Biasanya yang ngidam kan yang hamil Bun, Bible ngak hamil bundaa"

"Iyaa tapi kan Biu sedang hamil anak kamu?!"

"Lah emangnya bisa, Biu yang hamil Bible yang ngidam!?"

Pletak

Bunda menjitak dahi Bible "Bisa lah, kan Biu hamil anak kamu! Kamu ngak ngakuin anak Biu?!!"

"Ya ngakuin lah bun! anak yang dikandung Biu 1000000% anak aku" sewot Bible.

"Hmm mungkin Biu belum sadar dari komanya, sehingga yang ngidam tuh kamu Bible"

"Mungkin Bun, tapi bunda sama ayah beneran ngak tau kabar Biu saat ini?!"

"Beneran Bible, bunda sama ayah ngak tau perkembangan keadaan Biu. Semua akses informasi benar-benar ditutup oleh keluarga Biu, sekarang kita hanya perlu nunggu waktu aj..." belum sempat bunda menyelesaikan ucapannya, Gaiel datang dengan membawa bingkisan.

"Bibi Owen, ini aku ada beberapa oleh-oleh dari negara B. Dikasih rekan kerja, kalau ngak salah ada buah mangga juga tapi katanya masih muda, jadi bibi harus nunggu beberapa hari dulu biar bisa dimakan"

Mendengar itu bunda langsung menoleh ke arah Bible. Bible sendiri dengan cepat menghampiri omnya.

"Ommm, Makasii yaa, sayang om Gaiel banyak-banyak pokoknya" riang Bible sambil memeluk Gaiel.

"Ishh lepasin! Apaan sih bible, kenapa jadi kamu yang happy banget!"

Bible melepaskan pelukannya tak menghiraukan perkataan omnya, ia langsung saja membuka bungkusan yang dibawa omnya. Matanya berbinar ketika ia menemukan 5 buah mangga muda. Ia langsung berlari menuju dapur, meminta pelayan mengupasnya, tak lupa ia juga meminta pelayan untuk membuat kan bumbu rujak yang super pedas.

"Makasih ya Gaiel oleh-oleh nya, terutama mangga mudanya. Dari tadi siang sampe sekarang Bible itu cari-cari mangga muda. Katanya dia pengen banget makan mangga muda sama bumbu rujak yang pedas banget!"

"Aneh banget deh bi, kek orang ngidam aja. Ya udah Gaiel balik dulu ya, salam sama paman Vilas dan yang lainnya"

"Heheh tau tuh, hati-hati dijalan, iya nanti bibi sampaikan salammu"

Setelah Gaiel pergi, bunda menghampiri Bible ke dapur. Ia melihat Bible sudah duduk anteng dengan sepiring mangga muda beserta bumbu rujaknya. Bible terlihat sangat menikmati makan itu, bunda yang melihat hanya meringis, ia membayangkan asamnya buah mangga yang masih muda itu.

----------

Sementara itu di rumah sakit di negara A, Biu sudah sadar dari komanya. Namun ia belum sembuh sepenuhnya.

"Mami, kok Biu ngerasa perut Biu gendutan deh mi"

----------




Makasii ya uda baca, like dan komen.








Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang