Flashback 3

287 33 0
                                    

Pov Bible

Aku terlahir dari keluarga bermarga Chiragh. Ayahku bernama Vilas Chiragh dan ibuku bernama Owen Chiragh. Aku memiliki dua kakak laki-laki. Kakak pertama ku bernama Yeeshai Chiragh dan kakak keduaku bernama Tong Ouray Chiragh. Nama lengkapku sendiri adalah Bible Vasco Chiragh.

Saat aku berusia 5 tahun ayah memutuskan untuk pindah dan menetap di suatu kota untuk mengurus dan meneruskan perusahaan kakek. Ayah bilang bahwa di kota ini kita akan tinggal di sebelah rumah sahabat ayah.

Ketika aku dan keluargaku sampai di depan rumah yang akan kami tempati, jujur aku sedikit bingung. "Apakah kami akan menempati dua rumah" pikirku. Rumah yang aku lihat seperti rumah kembar Siam, desain bahkan, cat tembok, posisi jendela dan ukurannya pun nampak sama persis.

Sepanjang perjalanan menuju rumah ini, aku tidak melihat bahwa ada rumah yang sama persis seperti rumah ini. Mungkin ada dua atau tiga rumah yang sama, namun tidak ada yang desainnya benar-benar mirip sepertinya rumah yang aku lihat ini. Namun akhirnya ayah menjelaskan bahwa kita akan menempati rumah yang berada di sebelah kiri, rumah yang disebelahnya terdapat pohon apel. Ya satunya-satunya yang membedakan hanya pohon apel itu.

Rumah itu sebenarnya milik sahabat ayah tapi ahirnya dibeli oleh ayah untuk kami tinggali. Kurasa ayah membeli rumah sahabat nya itu, juga untuk menitipkan aku dan kakakku ke sahabatnya, karna mereka sering berpergian ke luar kota.

----------

Ayah tidak pernah bilang bahwa sahabat ayah mempunyai anak yang seumuran denganku. Aku baru mengetahuinya ketika kami berkunjung ke rumah mereka.

Sahabat ayah bernama Dax Basil, istrinya bernama Tanisya Basil, mereka mempunyai tiga anak. Anak pertama bernama Dillbert Basil, Anak kedua bernama Alessandra Basil, dan anak terakhir bernama Build Putta Basil. Anak terakhir memiliki umur yang sama denganku.

Pertama kali aku melihat anak sahabat ayah yang seumuran ku dan kami berkenalan, aku tertegun melihatnya.

Demi Dewa Neptunus, dia cantik sekali, dia laki-laki tapi cantik sekali. Dia lebih pendek dariku, hidungnya mancung, punya rambut model mangkok, kulitnya putih, pipinya agak berisi. Ketika aku melihat pipinya aku ingin sekali menoel dan mencubit pipinya, seperti nya sangat kenyal. Gemas sekali, pikirku. 

Meskipun gemas aku tidak langsung mencubit pipinya, takut dimarahi bunda.

Ketika aku mengulurkan tangan untuk berkenalan, dia menjabat tanganku dengan antusias.

"Halo namaku Build, tapi keluargaku biasa memanggil ku Biu, nama kamu siapa?" Seru Biu dengan riang

"Aku Bible" balasku dengan singkat, aku bingung harus berkata apa apa lagi.

"Bib-Bibllee? Biible'? Ah namamu sedikit susah heheh" balas Biu sambil menggaruk pelipisnya.

"Panggil apa saja, sebisamu"

Biu sedikit berpikir dan diam sejenak "Emmm Baiben, aku akan memanggilmu Baiben, itu lebih mudah ku ucapkan, boleh kan"

"Ya Biu" balas Bible

"Biubiu, lucu sekali" lanjut gumamku lirih sambil menatap wajah Biu.

----------

Setelah hari itu, aku dan Biu sering bermain bersama. Orang tua Biu meminta aku dan abang-abang ku memanggil mereka mami papi, sama seperti anak-anak mereka memanggil mereka.  Begitupun orang tuaku, kedua orang tua ku juga meminta Biu dan kakak kakaknya memanggil mereka dengan ayah bunda.

Kadang aku dan abang-abang ku menginap di rumah Biu ketika orang tua kami berpergian ke luar kota. Keluarga kita juga sering berlibur bersama. Aku dan Biu bersekolah di SD yang sama pula.

Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang