Hari-hari sebelum acara pertunangan Bible dan Us, Biu disibukkan dengan renovasi ruko untuk toko kuenya. Ia juga tidak banyak berinteraksi lagi dengan Bible, tepatnya lebih ke menjauhi Bible. Entahlah, Biu merasa ia ingin menjauhi Bible tapi hatinya berkata lain.
Biu sebenarnya menantikan bukti perkataan Bible dimana Bible akan membuktikan bahwa ia benar sayang dan cinta ke Biu. Namun pada kenyataannya setelah menyatakan perasaannya, Bible malah akan bertunangan, membuat hati Biu semakin ragu pada Bible. Benar mungkin itu rencana bunda tapi kan... entahlah Biu juga bingung.
-----
Hari ini dari pagi Biu sudah berada di ruko, perkembangan renovasi rukonya sudah 80% jadi sedikit lagi ia bisa secara resmi membuka tokonya.
"Pak maaf wallpaper dindingnya pasangnya yang rapi ya, soalnya kemarin yang sebelah sana agak miring, makasi pak" ujar Biu pada tukang. Tukang yang mendapat teguran itu hanya mengiyakan saja.
Setelahnya Biu juga mengecek etalase-etalase tempat kue, siangnya ia juga mewawancarai beberapa calon pegawai di tokonya. Selesai wawancara calon pegawai, Biu mencari makan di sekitar ruko miliknya.
Biu menuju ke salah satu restoran yang tak jauh dari rukonya. Duduk disana dan memesan beberapa makanan serta minuman untuk mengisi perutnya. Sampai ada seseorang yang menghampirinya.
"Eh Biu ya?" sapa orang itu menatap intens Biu.
Biu pun menoleh ke arah sumber suara itu. "Loh Abang Job!? Wahh sini-sini duduk bang" riang Biu.
Job pun ahirnya duduk di kursi di depan Biu. "sendirian aja nih?"
"Emm iya bang, tadi habis cek ruko, trus laper mampir ke sini deh, Abang dari mana?"
"Ruko yang ada di depan jalan besar itu? Ini lagi cek keadaan restoran. Kebiasaan, pelan-pelan makannya" tegur Job, sambil mengambil tisu yang ada di meja kemudian mengelap sudut bibir Biu.
"Heheh makasii loh uda di elapin, iya ruko yang di depan jalan besar itu. Loh ini restoran punya Abang?"
"Iya sama-sama, mau dibuat apa tu ruko? Iya ini punya keluarga Abang. Abang cuma disuruh ngecek tiap bulan aja"
"Mau buat toko kue, wahh Abang kaya juga nih"
"Ih Abang dari dulu juga kaya Biuu" gemas Job. "Eh gimana kabar mami, papi sama yang lain?" lanjut Job.
"Baik semua kok, Abang ih, ngak pernah main kerumah loh sejak putus. Ditanyain mulu sama mami loh" rengut Biu.
"Mami ngak tau kita uda putus?" heran Job.
"Tau, semua anggota keluarga Biu uda tau kita putus, tapi mami tu uda anggap kakak sama abang Perth kayak anaknya jadi kadang ditanyain mulu"
"Yaampun, Abang kira tuh mami malah benci ke aku, jadi aku ngak berani main ke rumah kamu. Tolong bilangin maaf yang sebesar-besarnya ya ke mami. Jujur aku juga kangen banget sama mami" sesal Job.
"Iyaa nanti kalau ketemu mami, aku sampaikan"
"Eh Biu, aku denger-denger Bible mau tunangan ya sama Us?" tanya Job tiba-tiba.
"Iya bang, dua hari lagi, mereka tunangan hari Kamis, tanggal 12, abang tau dari mana?
"Abang di undang sama Us, kemarin undangannya di kirim ke kantor. Kamu belum ngasih tau Bible perihal aku sama Us"
"Aku uda ceritain perihal Abang sama Us, tapi gak tau tiba-tiba aja mereka mau tunangan"
"Kamu ngak cemburu?"
"Ngak, ngapain cemburu orang aku ngak suka Bible"
"Aku ngak bilang kamu suka Bible loh" goda Job.
"Ihh Abang, yaa-ya maksudnya ngapain aku cemburu" gugup Biu.
"Biu, Abang kasih tau yaa, sebelum kita jadian aku tu bisa lihat kalau Bible tu sayang banget sama kamu. Sayang yang beda gitu, sayang ke kamu sebagai orang yang spesial bukan sayang sebagai teman. Kamu juga nyaman dengan perilaku Bible. Jadi yaa, aku pikir kamu bakal cemburu, dan yang aku tau sebelum ada Us juga kalian kan uda temenan.
"Ya dari kecil mah aku, Bible, Us juga temenan bang, orang rumah kita dekatan. Ngak lah, abang salah lihatnya, orang Us sama Bible saling suka dari dulu"
"Hmm Usnya si emang suka banget sama Bible, tapi kayaknya Bible ngak deh Biu. Dia tu lebih sayang ke kamu, orang dulu dia juga sewot banget kalau aku deket sama kamu"
"Ngak lah, ya itu mah sewot sebagai temen aja bang gak ada yang lebih"
"Tapi Biu, kalau kamu emang suka Bible ya gppa loh, nyatain aja, mumpung acara pertunangan belum terjadi. Nanti kamu nyesel loh" goda Job.
"Ihh apaan sih bang, ngak ada ya aku suka Bible. Kita temenan dari kecil. Ngak ngapain nyesel. Bible mah emang dari dulu suka Us kok, orang mereka juga pacaran udah lama" sewot Biu.
"Iyaa-iyaa Biu adik nya abang ngak suka sama Bible. Abang cuma mau pesan sama Biu, suka sama temen itu gppa loh, kalau nyaman sama temen juga gppa, jangan bohongi perasaan sendiri. Ungkapin aja gppa, dari pada nanti nyesel trus sakit hati.
Kamu tahu sendiri kelakuannya Us kayak gitu, dia pernah selingkuh sama aku loh, emang kamu mau Bible punya pasangan yang kelakuannya kek Us gitu. Ngak kasihan sama Bible, ngak ada yang bisa jamin Us bakal berubah. Aku si berharap Bible sama kamu aja Biu. Kalian tu sama-sama orang yang tulus, ngak pantes buat bajingan kayak aku dan Us" jelas Job panjang lebar."Abang kok ngomong gitu, Abang bukan bajingan, itu kan masa lalu" balas Biu sedikit kebingungan, entahlah ia bingung mau menjawab apa perihal ucapan Job itu.
"Hemm, Abang harus ke kantor nih. Kalau ada apa-apa Biu bilang ke Abang ya. Biu harus pastiin gimana perasaannya Biu buat Bible, kalau memang sayang Bible bilang aja gppa. Urusan di terima sama ngak mah belakangan, yang penting kan hati jadi lega kalau uda bilang. Nanti Abang main ke rumah Biu lagi ya, bye-bye adik kesayangannya Abang" ujar Job sambil mengelus puncak kepala Biu, kemudian beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Biu.
Biu sendiri hanya bisa terdiam mendengar ucapan Job, sampai beberapa detik ahirnya job meninggalkannya, Biu baru tersadar dari keterdiamannya.
Setelahnya Biu bergegas pergi setelah membayar makanan dan minuman yang ia pesan. Ia kembali ke ruko, tukang dan beberapa pekerja sudah pulang, ruko ternyata juga sudah di kunci. Ada satu pekerja kepercayaan Biu yang memang ia beri amanat untuk memegang salinan kunci ruko.
Hari juga sudah mulai gelap, Biu segera membuka ruko itu, dan bergegas menuju ke arah belakang. Ruko Biu sangat luas hingga ahirnya Biu mendesain ada satu ruangan khusus di area belakang yang ia jadikan sebagai kamar pribadinya. Khusus ruangan ini hanya Biu yang memiliki kuncinya. Bahkan sebelum ruko di renovasi, Biu sudah lebih dulu membangun ruangan khusus ini.
Sesampainya di kamar pribadinya itu, Biu langsung saja menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Ia lelah, entah ia lelah akan perasaannya yang tak menentu atau ia lelah karna aktivitas nya hari ini. Beberapa detik kemudian tiba-tiba matanya mulai terpejam, ya Biu ketiduran dengan posisi seperti bintang laut. Beruntung ranjang miliknya berukuran besar.
----------
Sementara itu di tempat lain...
"Sialan, Biuu kau bertemu dengannya setelah ia menyakitimu!?" marah Bible di kantornya.
Ya semenjak kejadian di Villa Bible memutuskan mengirim seseorang untuk mengawasi Biu. Ia tak ingin Biu disakiti oleh bajingan (job) lagi. Hari ini seseorang yang mengawasi Biu mengirim laporan padanya bahwa Biu bertemu dengan Job di restoran milik Job. Seseorang itu juga mengatakan bahwa Biu dan Job berbincang cukup lama.
Bible sudah sangat frustasi dengan acara pertunangannya dan urusan kantornya. Ia juga benar-benar kesal dengan bundanya. Us juga semakin sering merengek dengannya, Bible benar-benar muak, ditambah lagi ia mendapatkan laporan seperti itu.
"Tunggu disitu yaa, Sayangnya Baiben nakal, jadi harus di hukum" desis Bible sambil menarik sudut bibirnya.
--------
Makasii ya uda baca, like dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love-Hate
FantasyKisah tentang Build yang hobi mengumpat dan Bible yang hobi membuat Build mengumpat. Sudah terbiasa berdua, tapi ada yang menjadi ketiga. Salah satunya mencoba menolak rasa. Salah satunya mendamba rasa. Tapi bisakah mereka bersama? Nulis ini karna...