Pacaran

234 31 0
                                    

-Pov Job

Sejak aku memiliki hubungan dengan Biu, hidupku jadi lebih berwarna. Biu selalu memberikan perhatian-perhatian kecil untukku. Salah satu contohnya Ia sering membawakan ku makanan yang ia taruh di kotak makan lucu dengan warna-warna yang cerah.

Aku begitu gemas tiap kali kami bertemu. Ia adalah cwk yang sangat riang dan menyenangkan. Meski awalnya aku memang tidak menyukai Biu, namun seiring dengan berjalannya waktu aku mulai menyayanginya. Aku sudah menganggapnya sebagai adik kecilku yang manis.

Meski kami biasa peluk, cium-cium pipi dan sesekali aku mengecup bibirnya, aku sedikitpun tidak berniat untuk merusak Biu. Peluk dan cium adalah bentuk rasa sayangku ke Biu. Oleh karenanya aku tidak pernah melakukan ciuman yang intens dengan Biu seperti kebanyakan pasangan lainnya. Biu terlalu istimewa untuk aku yang berandalan ini. Aku sudah sangat bersyukur Biu mau memperhatikanku, dan memahami aku.

Biu juga merubahku, aku jadi lebih giat untuk mengurus skipsiku. Berkat Biu yang hampir tiap hari menanyakan skripsiku, aku jadi lebih semangat dan lebih serius untuk segera menyelesaikan skripsiku.

"Sayanggg, gimana skripsinya uda sampai bab berapa? Kamu ngak mau segera lulus? Aku udah mau lulus loh ini, kalau bisa kita wisudanya barengan yaa. Aku ngak mau pacar aku ini terus menerus jadi donatur kampus, mending uang nya buat jajan." Celoteh Biu dengan wajah gemasnya tiap kali kita bertemu.

Awalnya aku cukup risih karna Biu terus menerus mengatakan itu. Namun ahirnya aku mulai terbiasa, aku menyadari bahwa jika bukan Biu yang menanyakan skripsiku siapa lagi yang akan peduli. Papa hanya peduli pada perusahaannya, dan terus menerus memarahi ku agar aku cepat lulus dan langsung meneruskan perusahaannya.

Cara papa dan Biu menanggapi aku yang telat lulus sangat berbeda. Biu akan mengatakan dengan riang dan wajah menggemaskan serta memberiku saran bukan menggurui dan hanya marah-marah seperti papa.

Jujur sebenarnya aku menunda-nunda mengerjakan skripsi bukan karna aku malas, tapi karna aku berfikir "untuk apa aku giat mengerjakan skripsi dan cepat lulus kuliah toh ujung-ujungnya aku akan meneruskan perusahaan papa".

Menunda skripsi dan lulus kuliah adalah caraku untuk menghindar dari urusan perusahaan papa. Sebenarnya juga ketika Us mengajak bekerja sama dan membawa-bawa nama perusahaan, aku tidak peduli. Namun aku masih memikirkan papa, meski papa orang yang egois, papa sangat menyayangi anak-anaknya.

Papa tidak pernah bilang jika perusahaan terkena masalah. Namun aku dengan sendirinya mengetahui bahwa saat itu memang perusahaan sedang kena masalah yang cukup berat. Yaaa dan ahirnya aku menyetujui kesepakatan dengan Us.

Soal Us, memang sekarang dia benar-benar menjadi jalangku. Awalnya aku berniat untuk sering memakainya, namun lubangnya sudah longgar, jadi aku malas.

Sampai hari ini aku hanya mencoba tubuhnya hanya dua kali, dan setelah berhubungan dengannya aku langsung cek ke dokter. Toh saat ini aku mencoba untuk menjadi lebih baik, jadi aku juga sering menghindari nya. Us sering menghubungi ku meminta untuk bertemu, namun aku selalu mengabaikannya. Dari pada aku bertemu Us mending aku mengerjakan skripsi ku agar aku bisa lulus bareng sama Biu.

---------

-Back to story

Biu dan Job saat ini sedang ada di cafe dekat kampus. Btw job dan Biu sudah pacaran selama 3 bulan. Selama 3 bulan itu keduanya jarang bertemu karna benar-benar sibuk mengurus skripsi mereka. Namun meski jarang bertemu keduanya akan sering berkirim kabar.

"Belepotan, makan nya pelan-pelan, nanti kalau kurang bisa nambah lagi sayang" ujar job sambil mengelap sudut bibir Biu menggunakan tisu.

"Hehehehe, maaf sayangg, ehh gimana skripsi kamu? Aku hari Senin sudah Sidang Ahir (Kompre) loh sayangg"

"Aman Biuku sayang, aku hari Selasa kemarin uda Seminar Hasil (Semhas), tinggal revisi sedikit trus nyusul kamu Sidang Ahir deh"

"Aaaa kok ngak bilang aku, kalau hari Selasa kemarin Semhas? Ihhh tahu gitu kan aku dateng" rengut Biu.

"Emang sengaja kamu ngak aku kasih tau, biar surprise"

"Ihh kamu mah, kalau gitu selamat yaa Sayanggg sudah Semhas, semangat teruss yaaaa, mari kita lulus bersama di tahun ini" riang Biu.

"Iyaaa makasi sayangnya aku, masa cuma ucapan selamat aja, aku ngak dikasih hadiah ni" goda job

"Ihh mau hadiah apa? Aku kasih tapi jangan yang aneh-aneh yaaa"

"Ehmmm apa yaa, oh ini, aku mau hadiahnya tiap kita ketemu kamu harus kasih aku kecupan di bibir duluan"

"Shuttt jangan keras-keras ngomongnya, malu tauu" gemas Biu dengan pipi yang mulai memerah.

"Gimana, mau ya sayangku?"

"Ihh kamu mahh, orang biasanya kalau ketemu uda peluk dan cium-cium"

"Iyaa tapi kan seringnya aku dulu yang cium kamu itupun cium-cium di pipi, dan selalu aku dulu yang kecup bibir kamu duluan. Nah sekarang aku maunya gantian, kamu yang kecup bibir ku duluan."

"Hemmm tapi maluu" ujar Biu dengan pipi dan telinga yang memerah.

"Gppa kan pacar sendiri, bukan pacar orang lain, cuma kecup bibir aja kok, ngak sampai ciuman. Mau yaaa plisss, ini kan hadiah karna aku uda lulus Semhas" bujuk Job.

"Ehmm iya deh iyaa, kecup bibir aja yaaa?"

"Iya sayangg, kecup bibir tiap kita ketemu"

"Okee deal"

"Nah gitu dong, makasi sayangku, udaa makannya di lanjut yaa, nanti kalau kurang tambah lagi yang banyak, biar pipinya makin mbul" ujar Job sambil menoel-noel pipi Biu.

"Ihh, kamu ngak takut nanti aku jadi gendut? Nanti kalau aku gendut, kamu cari pacar lagi" rengut Biu.

"Ngakk, aku ngak akan cari pacar lagi. Pacar aku ini uda Perfect. Semakin kamu ndut, mbul, dan pipi kamu tambah gede dan kenyal-kenyal aku makin suka" gemas Job.

"Ih ihhhh kamu mahh" manja Biu.

"Hehehe uda yaa di lanjut makan nya" balas Job sambil mem pukpuk kepala Biu.

"Otey"

Setelahnya Job dan Biu melanjutkan makan mereka dan sesekali mengobrol tentang keseharian keduanya.

----------

Ditempat lain, Bible dan Us juga sedang bertemu di taman dekat fakultas Bible. Bible ambil jurusan teknik industri, sedangkan Us mengambil jurusan ekonomi.

"Bible kita uda hampir 4 tahun pacaran, dan selama itu, hubungan kita cuma gini-gini aja, ngak ada perkembangan"

"Ya terus kamu maunya apa Us? Kan yang minta pacaran kamu"

"Kamu belum juga cinta sama aku? 4 tahun lo Bible. 4 tahun aku nunggu kamu untuk cinta sama aku, itu bukan waktu yang singkat"

"Iya memang, itu bukan waktu yang singkat, namun pada kenyataannya aku memang belum mencintai kamu Us" jelas Bible.

"Kamu cinta sama orang lain? Biu, kamu cintanya sama Biu kan?" tebak Us.

"Apa Maksudmu ! ngak usah bawa-bawa Biu"

"JAWAB AKU BIBLE, KAMU CINTANYA SAMA BIU KAN?!" bentak Us.

"STOP US, Ini Ngak Ada Urusannya sama Biu !" Jawab Bible, mencoba menguasai emosinya.

"Halah basi, dengar ya Bible, Kamu Pacar Aku. Selama Kamu Jadi Pacar Aku, Aku Ngak Akan Biarin Siapapun Merebut Kamu. Kalau Aku Ngak Bisa Dapat Cinta dari Kamu, Orang Lain Juga Ngak Bisa, Termasuk Biu !"

"Terserah" cuek Bible.

Mendengar jawaban dari Bible, Us yang marah beranjak pergi dari taman, pergi meninggalkan Bible.

Setelahnya, Bible hanya diam melihat Us pergi. "Tunggu sampai semuanya di mulai Us"

----------





Makasii ya uda baca, like dan komen.






Love-Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang