06

405 23 0
                                    

Pagi hari dimeja makan keluarga Kenan, Ellana yang biasanya banyak bicara, mendadak menjadi diam, Emma bingung dengan tingkah laku anaknya itu, Kenan hanya memandang Emma sekilas dan segera pergi dari sana setelah selesai menghabiskan sarapannya, Kenan memang terlihat acuh kepada anak-anaknya namun saat berdua saja dengan Emma ia akan menanyai kegiatan anak-anaknya pada Emma dan masalah apa yang mungkin terjadi pada kedua anaknya.

Sejak kemarin malam Ellana sudah diam seperti itu, sebagai ibu tentu saja Emma khawatir apa yang membuat putrinya itu tiba-tiba diam, saat ditanyai Ellana akan menjawab kalau itu hanya masalah disekolah tidak ada yang perlu dikhwatirkan katanya.

Berbeda dengan Ellana, Elliot malah turun dari tangga dengan wajah yang bersinar cerah, senyuman tidak luntur dari wajahnya. Emma tersenyum teduh melihatnya, jarang-jarang Elliot melihatkan senyum seperti itu.

"Ma, papa mana?" tanya Elliot saat tidak melihat papanya di meja makan.

"Papa udah sarapan duluan, kamu sih lama banget turunnya, cepetan sarapan, tuh Ellana aja udah selesai" suruh Emma pada Elliot yang sudah duduk di meja makan, dan memulai memakan rotinya.

Elliot memilih makan roti dan minum susu saja takut ditinggal oleh papa dan saudaranya.

"Ellana selesai," ucap Ellana datar dan pergi dari sana sebelum melirik Elliot tajam.

Elliot yang sadar dengan tatapan Ellana, menghentikan kegiatannya sejenak, ia bingung kenapa Ellana menatapnya seperti itu?, apa ia berbuat salah padanya?, Elliot akui dirinya dan Ellana memang tidak terlalu dekat tapi tidak biasanya Ellana bersikap begitu padanya.

Selesai dengan sarapannya Elliot langsung berlari ke depan dan memakai sepatunya menyusul Kenan dan Ellana yang sudah siap di dalam mobil, tidak lupa pamit kepada Emma.
_____________________________________________

Bel istirahat berdering, Elliot langsung membereskan bukunya dan berjalan menuju kantin, saat di lorong ia berpapasan dengan Ellana dan teman-temannya, namun siapa sangka kalau Ellana acuh kepada Elliot bahkan menyenggol bahu Elliot kasar. Elliot sampai meringis pelan.

"Ella itu saudara lo kan? kok gak lo sapa? lagi berantem lo sama saudara lo?" tanya teman Ellana kepada Ellana, sambil terus berjalan.

"Dia bukan saudara gue lagi, saudara mana yang merebut milik saudaranya sendiri" ucap Ellana pelan, masih bisa di dengar Elliot.

Elliot yang akan melanjutkan langkahnya tersentak oleh perkataan Ellana, 'merebut? apa yang yang telah ia rebut dari Ellana?' monolog Elliot bingung.

Sampai di rumah Elliot masih memikirkan apa maksud perkataan dari Ellana di sekolah tadi.

"Ello pulang!" Ello menghampiri Emma dan duduk dikursi makan, melihat Emma yang lagi menyiapkan makan siang.

"Mama tau gak kenapa Ellana diem aja?".

"Gatau, mama juga bingung dari kemarin gitu, kalo ditanya bilangnya mikirin organisasi, padahal harusnya dia udah gak terlalu aktif, kan udah mau naik kelas, otomatis organisasi dilanjut sama adek kelasnya,kan?" jelas Emma yang masih sibuk dengan kegiatan masaknya. "Udah sana ganti baju terus turun makan," sambungnya.

Elliot mengangguk dan segera naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Di dalam kamar Elliot langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia sungguh bingung atas perkataan Ellana tadi, apa mungkin ia salah dengar?, Elliot menepis pikiran-pikiran buruk dari kepalanya, mungkin yang dikatakan mamanya benar, Ellana hanya sedang memikirkan organisasi saja makanya ia jadi pendiam.

Saat sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Elliot mendengar notif dari ponselnya, Elliot segera mengambil ponselnya dari saku dan melihat pesan dari siapa itu.

Ello langsung tersenyum saat melihat nama kontak tersebut. Elliot langsung membalikkan badan menjadi tengkurap dan membalas pesan tersebut.

Dokter William

|Sudah pulang?

Hm, baru saja|

|Sudah makan?
|Bagaimana di sekolah?

Belum, bagaimana denganmu pak dokter?|
Baik, seperti biasa|

|Saya sedang makan di kantin rumah sakit
|Send picture

Terlihat lezat|

Nikmati makananmu pak dokter|
N

anti lagi|

|Oke
read

Elliot meletakkan poselnya disampingnya lalu bangkit  dari kasur untuk berganti pakaian dan turun ke bawah untuk makan, sebelum mamanya berteriak memanggilnya.
_________________________________

Sore harinya Ellana baru pulang, dia langsung melenggang masuk dan menaiki tangga sebelum terdengar suara dari mamanya.

"Ella, kemana saja kamu baru pulang jam segini?" Emma menatap anak gadisnya itu.

"Sekolah, Ella ada kegiatan pelepasan jabatan ma" jawab Ellana malas, dan langsung melenggang pergi.

Emma diam tidak membalas, membiarkan Ellana pergi ke kamarnya, mungkin Ellana lelah jadi Emma tidak mau mengganggu putrinya.

"Hei sayang," sapa Emma kepada Kenan yang baru pulang dari kantor.

"Hm, gimana anak-anak?" Kenan menghampiri Emma dan langsung memeluk Emma erat.

"Mereka baik-baik saja, kau lelah hm," Emma mendongak menatap wajah suaminya.

"Tentu saja," ucap Kenan dan mencium kening Emma lama, kemudian menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya.

Beginilah Kenan saat berdua saja dengan Emma ia akan bersikap manja, berbeda saat di depan anak-anaknya.
_________________________________

Jangan lupa vote🩵
ceritanya bagus gak?








With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang