Di dalam pesawat William dan Ello duduk berdampingan, Elliot disamping jendela dan William disampingnya.
Saat pesawat akan mulai take off Elliot memejamkan matanya sambil memegang tangannya sendiri erat. Elliot berusaha tenang.
William yang melihat itu langsung menggenggam tangan Elliot dan memberikan kata-kata penenang.
"Apa ini pertama kalinya kamu naik pesawat?" tanya William.
"Tidak, tapi ntah kenapa aku selalu merasa gugup saat naik pesawat" Elliot menoleh ke arah William yang juga menatapnya.
"Tidak apa, tenang saja aku akan menggenggam tanganmu sehingga kamu bisa lebih tenang oke" semakin erat William menggenggam tangan istri kecilnya itu.
"Tidak perlu takut" sambungnya sambil tersenyum kecil.
Elliot menganggukkan kepala dan mulai bernafas dengan rileks entah mengapa rasa gugupnya tiba-tiba hilang.
_____________________"Istirahatlah dulu kau pasti lelah kan, aku akan mandi duluan" William masuk ke dalam kamar mandi.
Elliot duduk di pinggiran kasur, kamar hotel ini benar-benar luas, saat dirinya tiba sudah ada ucapan sambutan dan berbagai hiasan yang dipersiapkan untuk dirinya dan William.
Setelah sampai di bandara mereka langsung menaiki taxi menuju hotel yang sudah dipesankan oleh Agra.
Tak berselang lama William keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya. Kaos putih dengan celana boxernya, sangat simple.
" Setelah mandi mau makan apa langsung istirahat?" William bertanya pada Ello yang akan masuk ke kamar mandi.
"Istirahat aja, Ello capek banget" Ello langsung masuk ke kamar mandi setelah mengatakan itu.
William menyiapkan piyama untuk Elliot, dan mengeluarkan beberapa barang dari kopernya.
"wah...segarnya" ucap Elliot begitu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bath robe.
"Ello kemarilah aku akan mengeringkan rambutmu" William menyuruh Elliot untuk duduk di kursi rias yang ada di sana.
Elliot langsung menghampiri William dan duduk dengan tenang.
"Rambutmu lembut dan wangi" ucap William sambil menyiumi rambut Elliot yang sudah kering itu.
"William hentikan" Elliot beranjak ke kasur untuk memakai piyamanya yang sudah disiapkan William.
Saat Elliot akan memakai piyamanya tiba-tiba tubuhnya terasa ringan. William mengangkat tubuh Elliot dan mendudukkannya di pangkuannya.
"William apa yang kau lakukan? aku akan memakai piyama aku kedinginan kau tau" Elliot mengerucutkan bibirnya.
"Akan aku pakai-kan" William tersenyum penuh arti.
"Tidak, aku bukan anak kecil aku bisa melakukannya"
Saat Elliot akan memakai piyamanya lagi William mencekal tangan Elliot.
"Tapi bagiku kau masihlah bocah kecil.... sayang" ucap William dengan mendekatkan bibirnya di dekat telinga Elliot.
Hal itu lolos membuat wajah Elliot memerah dan langsung menutup kupingnya yang juga sudah merah.
"Ke-kenapa kau bicara seperti itu" ucap Elliot malu.
"Kau istriku apa aku tidak boleh mengatakannya?" William sedikit memiringkan kepalanya sambil menatap mata indah istrinya itu.
"Tidak boleh"
"Kenapa?"
"Hanya.....tidak hmpp"
Belum selesai Elliot bicara William sudah menyumpal bibirnya dengan bibir tebal milik William.
Lumatan itu semakin lama semakin dalam bahkan tangan kekar William sampai memegang kepala dan pinggul kecil Elliot dan mendorongnya seakan-akan ia tidak mau melepaskan lumatan itu.
Sejak kejadian di toilet umum waktu itu, William selalu candu dengan bibir merah, manis dan tipis milik Elliot. Meskipun hanya kecupan sekilas tapi berhasil membuatnya tidak bisa lupa sensasi itu.
"Will hmpp tung- hmmhh" racau Elliot berusaha melepas tangan William di pinggangnya. Dirinya tidak bisa bernafas.
William seakan tuli dia terus melumat bibir milik Elliot dan memperdalamnya.
'Nikmat' ucap William dalam hati dengan memejamkan matanya menikmati sensasi itu.
"Ah!" Elliot terkejut saat William menggigit bibirnya.
Hahh
Hahhh
Nafas keduanya saling bersautan setelah bibir mereka terlepas dengan air liur yang menjuntai tipis.
Elliot menatap William dengan mata sayunya, begitu menggoda di mata William tentunya. William menenggelamkan wajahnya di pundak Elliot.
"Aku tidak bisa, kita harus istirahat aku tidak ingin menyakiti Ello" ucap William pelan.
"Ello ayo pakai piyamamu dan kita istirahat, ini sudah terlalu malam" William langsung memakaikan piyama pada Elliot dan membaringkan tubuh Elliot disamping dirinya.
"Tidurlah" William mengecup pelan pucuk kepala Elliot dan membawanya ke pelukan hangat.
Mereka pun bersama-sama pergi ke pulau kapuk.
Malam itu keduanya tidur dengan tenang tanpa melakukan apapun, hanya sekedar lumatan antar bibir. Mungkin lain kali William akan lebih berani dan akan melakukan hal yang lebih. Siapa yang tahu?
_____________________________guys sebenernya aku blom terlalu bisa nulis yang ada adegan hotnya
padahal aku udah baca banyak banget cerita yang ada hotnya tapi mungkin memang masih blom bisa.
Jangan lupa vote dan komen
semoga suka<3

KAMU SEDANG MEMBACA
With you, Always!
De TodoIkatan pernikahan yang didasari dengan perjodohan antara William Alexander Diaz dengan Elliot Kenandra yang berjalan dengan baik-baik saja sampai badai masalah datang diantara keduanya. Ellana Kenandra yang merupakan saudara kembar dari Elliot datan...