22

374 16 0
                                    

Orang tua dari Ellana datang ke kantor polisi, William dan Elliot juga datang. Mereka terkejut tentu saja ketika mendengar bahwa Ellana ditangkap polisi.

"Will aku takut" cicit Elliot.

"Tidak apa, mungkin ini hanya salah faham kita tunggu penjelasan dari pihak polisi dulu ya?" William memeluk Elliot dan mengelus punggungnya.

Tak lama polisi datang menghampiri mereka.

"Keluarga dari saudari Ellana Kenandra?" ucap polisi.

"Benar, saya ayahnya" Sahut Kenan.

"Anak anda kami tetapkan sebagai pelaku atas kecelakaan yang menimpa putra anda beberapa bulan lalu, ia bekerja sama dengan pelaku yang bernama Max, pihak dari pelaku sendiri yang mengakui kesalahannya, jadi kami harus membawa anak bapak untuk dibawa ke persidangan" Jelas pak polisi.

Mendengar penjelasan dari polisi mereka semua terkejut bukan main, tidak pernah Emma dan Kenan sangka bahwa pelaku dari kecelakaan yang menimpa putranya itu adalah anak mereka sendiri.

Elliot terpukul mendengar hal tersebut, Ellana saudara kembarnya kenapa tega melakukan hal tersebut padanya?

"Pak polisi itu tidak mungkin, Ellena kami dia gadis yang baik tidak mungkin dia melakukan hal tersebut, pasti ini ada kesalahpahaman" ucap Emma yang sudah menangis.

"Maaf nyonya tapi rekan dari pelaku sendiri yang mengatakannya, dan selama interogasi tersangka Ellana tidak membantah hal tersebut" ucap polisi mencoba memberi pengertian.

"Hanya itu yang bisa kami sampaikan, kami permisi" sambungnya, dan pergi dari sana.

"Will....hiks" Elliot mengeratkan pelukannya pada William.

"Sstt...tenanglah sayang, jangan menangis" ucap William mencoba menenangkan.

Polisi mengetahui kalau Max pelaku adalah dari foto yang di posting oleh Ellana di akun fakenya, foto beberapa minggu lalu yang membuat William marah, di dalam foto tangan tersebut terdapat tato yang sama dengan tato pelaku di dalam cctv jalan, meskipun wajahnya tidak terlihat tapi tangan pelaku terlihat jelas di cctv, oleh karena itu polisi bisa mengetahui kalau Max adalah tersangka.

Ditemukan juga pesan dari ponsel Ellana kepada Max dan bukti transfer dengan jumlah yang besar beberapa hari sebelum kecelakaan terjadi, Hal inilah yang membuat polisi semakin yakin kalau mereka berdualah yang menjadi dalang dibalik kecelakaan tersebut, karena itu mereka tidak bisa mengelak lagi.

Sebelum Ellana dibawa ke pengadilan untuk mendapatkan hukuman Elliot dan yang lainnya menemui Ellana.

Ellana muncul dengan tangan yang diborgol.

"Ellana, kenapa kau melakukan ini sayang?" tanya Emma dengan bergetar.

"Papa dan Mama tidak pernah mengajarimu untuk berbuat hal seperti ini terlebih kepada saudaramu sendiri, apa yang membuatmu melakukan hal ini?" Emma memegang tangan anak gadisnya.

Ellana memutar matanya malas, ia seperti sudah muak dengan drama dari keluarga ini, setidaknya itu yang ada dipikiran Ellana.

"E-lla, katakan kalau ini semua bohong kan? a-aku tau kau saudaraku yang baik" ucap Elliot, Elliot berjalan sambil meraba, ia ingin memegang adiknya.

"JANGAN SENTUH AKU" Ellana menepis tangan Elliot.

"Kau! ini semua karenamu Elliot, aku benci denganmu kau dengar itu aku benci!" ucap Ellana dengan menunjuk ke arah Elliot.

Elliot tidak bisa melihat hal tersebut tapi ia tahu Ellana tengah menatapnya dengan marah sekarang.

"Aku benci fakta kita memiliki wajah yang sama, aku benci kita adalah saudara, aku benci segala hal tentangmu!" ucap Ellana menggebu.

"Ta-tapi kenapa?" tanya Elliot dengan tangis yang sudah luruh.

"Kau merebut milikku, sejak awal William adalah milikku, aku yang harusnya menikah dengannya tapi kenapa kau yang menikah dengannya! KAU ADALAH PEREBUT!" sahut Ellena.

William mengerutkan keningnya bingung, apa maksud dari perkataan Ellana.

Plakk

Kenan yang kesabarannya setipis tisu langsung menampar Ellana yang sudah kelewatan batas.

"Heh, selalu seperti ini, saat Papa tidak suka kalau ada yang menyangkut Ello maka papa akan menamparku dan membentakku, kalian semua memang hanya membela Elliot saja" ucap Ellana remeh.

"Mama juga tahu tentang fakta ini, tapi apa? mama hanya diam dan selalu membelamu ia menyuruhku untuk mengalah, tapi aku tidak mau mengalah aku tidak mau orang yang kucintai diambil oleh orang lain, dan kalau kau bertanya apakah aku menyesal telah melakukan hal ini padamu? tentu saja tidak aku tidak pernah menyesal Ello" bisik Ellana di akhir kalimatnya.

William langsung menarik tangan Elliot agar menjauh dari Ellana, William menatap tajam kepada Ellana dengan Elliot yang ada di dekapannya.

"Kenapa kau menatapku begitu Williamku sayang?, aku korban disini harusnya kau membelaku bukannya perebut itu" Ellana terkekeh pelan setelah mengatakan hal tersebut.

"Waktumu sudah habis, kita harus membawamu kembali ke tahanan" ucap polisi yang tadi membawa Ellana.

"Baiklah sudah selesai sandiwaranya, aku harus pergi jangan ada yang mengunjungiku karena aku muak dengan kalian semua, aku bukan putri kalian lagi" Ellena melenggang pergi setelah mengatakan hal tersebut.

"Oh! tapi kalau Williamku ingin mengunjungi tentu saja aku akan menyambutnya dengan senang" seru Ellana sambil terus berjalan pergi.

Sangat terlihat kalau tidak ada rasa bersalah sedikitpun dari wajah Ellana.
____________________

"William" panggil Elliot pelan.

"Ya?" sahut William yang masih fokus dengan jalan.

"Aku mau cerai" ucap Elliot tiba-tiba.

"Apa?!" ucap William kaget. William mengerem dengan mendadak, beruntung jalanan sedang sepi.

"Kenapa tiba-tiba sekali Ello? apa karena ucapan Ellana tadi?" tanya William.

"Iya, Will aku tidak mau dianggap sebagai perebut oleh saudaraku sendiri, dan kamu juga mendengar cerita dari mama tadi kan? seharusnya memang sejak awal kita tidak bertemu, aku-" jelas Elliot dengan bergetar.

Emma memang menceritakan semuanya kepada William dan Elliot karena William yang memaksa untuk meminta penjelasan dari perkataan Ellana tadi.

"Sayang jangan menangis, dengarkan aku, aku tidak peduli bagaimana orang lain menilaimu, dan untuk apa yang diceritakan oleh ibu tadi itu sudah lama sekali bahkan aku sendiri tidak ingat dengan hal itu, dan ibu juga bilang kalau jangan terlalu memikirkan hal itu kan? jadi jangan terlalu dipikir, ya?" William mengelus punggung Elliot pelan, mencoba memberi pengertian.

"Tidak ada jalan kembali untuk hubungan kita yang sudah sejauh ini Ello, jadi kumohon jangan mengatakan hal seperti itu lagi hatiku sakit saat mendengarnya" sambungnya.

"Hiks...ma-maafkan aku, aku hanya ti-tidak mau Ellana membenciku dia hiks.... saudaraku satu-satunya" ucap Elliot disertai isakan.

"Tidak apa, jangan terlalu dipikirkan hm, ada aku disini jadi jangan merasa sendiri" William kecup pucuk kepala Elliot.

Beberapa hari sudah waktu yang berlalu, dan keputusan dari pengadilan untuk apa yang telah dilakukan oleh Ellana dan Max yang diputuskan sebagai percobaan pembunuhan berencana adalah penjara selama 20 tahun.

Alasan mengapa kasus ini tidak diselesaikan secara kekeluargaan adalah karena pihak dari keluarga sopir yang meninggal pada saat itu tidak terima dan ingin pelaku di hukum seberat-beratnya, dan untuk keluarga Elliot sendiri tentu saja mereka tidak ada yang membela Ellena, meskipun Elliot sudah mencoba meyakinkan ayahnya tapi tetap saja Ellena harus membayar apa yang telah dirinya perbuat.

Elliot tidak bisa egois, bagaimanapun bukan hanya dirinya saja yang dirugikan tapi juga keluarga dari pak sopir yang pastinya merasa kehilangan.
_____________________

Hai semoga ga bosen ya, ceritanya makin gajelas ta?

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang