21

196 9 0
                                    

"Selamat pagi" William kecup pipi Elliot singkat dan duduk di kursi yang ada di meja makan.

Elliot sedang membantu pelayan di sana menata sarapan di atas meja dengan pelan karena takut menjatuhkan piring, ia masih belajar untuk membantu sedikit-sedikit supaya nantinya bisa terbiasa, dan setelahnya ikut duduk di samping William.

"Waw sayang piring yang kamu gunakan berbeda apa itu piring baru?, aku tidak pernah melihatnya" tanya William saat melihat Elliot memakai piring yang berbeda dari biasanya.

Biasanya hanya menggunakan piring polos berwarna putih sama seperti milik William, tapi hari ini ada hiasan bunga sakura di pinggirannya.

"Tidak, aku mendapatkannya dari kak Max sebagai hadiah, apakah cantik?" ucap Elliot senang.

"Kak Max? siapa dia?" William mengerutkan keningnya. Bukannya menjawab pertanyaan dari Elliot William malah menanyakan hal lain.

"Oh, dia kakak kelasku saat SMA, dia yang mengelola toko souvenir itu karena katanya pamannya lagi sakit"
jelas Elliot.

"Aku belum cerita kepadamu karena kemarin kamu pulang larut malam jadi aku sudah tidur, maaf" ucap Elliot pelan.

"Tidak perlu minta maaf kamu gak salah, jadi kemarin kamu pergi kesana dengan Ellana?"

Elliot mengangguk dengan tersenyum.

"Baiklah, ayo kita sarapan, piringnya cantik kok" William mengelus rambut Elliot dan mulai sarapan.

William yang tengah berada di kantin menikmati jam istirahatnya sambil melihat sosial media di ponselnya, seketika menegakkan duduknya saat melihat postingan yang hanya melihatkan dua orang yang tengah membuat kerajinan tangan terlihat sangat serasi bahkan tidak sedikit komentar yang merasa gemas dengan postingan tersebut, meskipun tidak melihatkan wajah tapi William tau kalau itu adalah tangan Elliot, karena disana terdapat cincin pernikahannya.

Tidak berselang lama William mendapat pesan dari nomor tidak dikenal, isi pesannya adalah sebuah video yang memperlihatkan kedekatan Max dan Elliot didalam video terlihat Elliot yang tengah berbincang bahkan tidak sekali Elliot tersenyum seperti menikmatinya. Jangan lupakan posisi mereka saat membuat mug kemarin.

William meremas ponselnya erat, ia sangat marah William langsung berdiri dan pergi dari sana.

Malam harinya William yang baru pulang dari rumah sakit langsung pergi ke kamarnya, saat membuka pintu kamar dapat ia lihat Elliot yang masih duduk di atas kasur.

"Will, kau sudah pulang?" tanya Elliot saat mendengar pintu terbuka.

"Hm" jawab William.

"Will, ada yang ingin kubicarakan" ucap Elliot.

"Besok saja aku lelah" sahut William sambil melepaskan kemejanya.

"Hanya sebentar Will ak-" belum selesai Elliot menyelesaikan kalimatnya sudah disela oleh William.

"Elliot aku bilang aku lelah, mengertilah!" bentak William dan melangkah ke kamar mandi.

Elliot tersentak mendengar pintu yang di tutup dengan keras, sekaligus ia juga terheran dengan sikap William hari ini, William terasa berbeda tidak biasanya William membentaknya bahkan tidak pernah.

Apa mungkin ada masalah di rumah sakit?

Besok paginya mereka berdua sarapan bersama disela sarapan William berucap.

"Ello maafkan aku karena kemarin membentakmu aku tidak bermaksud untuk melakukannya, maaf" ucap William sambil menggenggam tangan Elliot yang ada di atas meja.

"Tidak masalah Will, aku juga minta maaf karena tidak bisa mengerti dirimu" Elliot tersenyum kepada William.

"Apa yang ingin kau bicarakan kemarin?" tanya William.

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang