"Sayang, sudah merasa baikan?" William melihat Elliot yang ada di sampingnya.
"Badanku sakit semua" ucapnya pelan.
"Tidurlah dulu kalau begitu, nanti kalau sudah sampai kubangunkan, ya" William sandarkan kepala Elliot di dadanya.
Saat ini mereka sedang di dalam mobil menuju rumah.
Elliot terkejut saat bangun pagi tadi bagaimana tidak, tubuhnya dipenuhi oleh bercak merah dan tubuhnya terasa sakit. Apa sex memang sesakit ini? pikirnya.
"William, kalian sudah sampai" itu suara Mehra yang membukakan pintu.
"Ello kenapa? apa dia sakit, wajahnya tampak pucat" sambung Mehra khawatir saat melihat menantunya yang tertidur di gendongan William.
Saat sampai di depan rumah William tidak tega untuk membangunkan Elliot, alhasil dirinya menggendong Elliot ala koala dan meminta supir untuk membawakan barang bawaan mereka.
"Tidak apa ma, dia hanya kelelahan, William akan membawanya ke kamar dulu untuk istirahat" William berjalan pergi menuju kamarnya.
_____________________4 tahun sudah masa yang terlewati sejak mereka berdua kembali dari liburan mereka diluar negeri.
William dan Elliot dua insan yang telah resmi menjadi pasangan itu hidup bersama sekarang. Mereka memutuskan untuk membeli rumah dan tinggal berdua saja disana. Memang sudah mereka diskusikan sebelum pernikahan kalau mereka akan tinggal sendiri saat sudah menikah nanti. Tidak mau merepoti orang tua katanya.
Sekitar sudah 2 tahunan mereka tinggal berdua saja. Dirumah yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar juga, cukuplah untuk mereka berdua.
"Will cepatlah sarapan atau kau akan terlambat, aku juga harus pergi ke kampus" Teriak Elliot kepada suaminya yang masih belum turun juga.
"Iya sayang, bisakah kau jangan marah-marah saja?" William menuruni tangga dengan langkah cepat takut istri kecilnya itu semakin marah.
"Aku tidak marah, aku hanya kesal karena kau sangat lambat" Elliot menyiapkan makan untuk William yang sudah duduk di meja makan.
"Baiklah, aku minta maaf" ucapnya, dan melirik Elliot yang masih cemberut.
"Jangan memanyunkan mulutmu seperti itu, atau nanti aku makan" sambungnya dengan cengiran.
"Dasar tua mesum!" Elliot sudah mulai sedikit berani dengan William sekarang, meskipun masih ada rasa waspada sebenarnya, karena saat William marah ia pasti akan diterkam.
Membayangkannya saja sudah membuat dirinya merinding, mengingat milik William yang begitu besar.
"Sayang mulutnya, bicara begitu lagi akan aku makan bibir tipismu itu" ucap William dengan menatap Elliot tajam.
Elliot langsung menutup mulutnya dan menggeleng cepat.
"Maaf" cicitnya.
"Aku hanya bercanda, tapi jangan diulangi oke?" William tersenyum tipis.
Elliot menganggukkan kepalanya.
"Bagus, cepat habiskan makanmu aku harus mengantarmu ke kampus dulu"
"Yaa...kenapa sih aku harus kuliah? aku senang dengan kehidupanku saat ini" ucap Elliot sambil memainkan makanannya.
"Ello dengar, pendidikan itu penting sangat berguna untuk masa depanmu" jelas William.
"Aku tahu, tapi aku sudah menikah aku rasa itu sia-sia"
ucap Elliot dengan pelan, ia menatap William."Tidak ada yang sia-sia" William mengusap kepala Elliot pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
With you, Always!
AcakIkatan pernikahan yang didasari dengan perjodohan antara William Alexander Diaz dengan Elliot Kenandra yang berjalan dengan baik-baik saja sampai badai masalah datang diantara keduanya. Ellana Kenandra yang merupakan saudara kembar dari Elliot datan...