08

217 18 0
                                    

Seminggu setelah kelulusan keluarga William mengadakan pertemuan dengan keluarga Elliot. Entah apa yang akan mereka bahas.

"Silahkan duduk tuan dan nyonya Agra, dan pak dokter" Emma mempersilahkan kedua orang tua William untuk duduk.

"Tidak perlu begitu, anda bisa memanggil saya William" ucap William dengan senyuman.

"Pak Agra, anda sudah datang, silahkan" Kenan mempersilahkan Agra untuk duduk kembali setelah berjabat tangan dengan Kenan.

"Saya merasa terhormat dengan kedatangan anda kesini, tapi apa ada hal yang penting sampai anda meminta bertemu" Kenan bertanya.

"Tentu saja, kami kesini ingin menagih janji, bukankah anda berjanji setelah perusahaan anda stabil dan anak-anak anda sudah dewasa anda akan menikahkannya dengan anak kami, dan saat ini adalah saatnya" jelas Agra.

Perusahaan Kenan pernah hampir bangkrut saat itu dan yang menolongnya adalah ayah William, dan dengan syarat akan menjodohkan anaknya dengan anak Agra. Saat itu Kenan tidak punya pilihan dia benar-benar bingung,  Elliot dan Ellana juga masih kecil.

"Tidak mungkin anda melupakannya kan pak Kenan?" sambungnya.

"Tentu saja tidak"

"Baguslah, jadi dimana anak-anak anda, saya ingin bertemu"

"Panggil Elliot dan Ellana kemari" ucap Kenan pada Emma.

Emma mengangguk dan langsung beranjak dari sana.

Tidak berselang lama mereka pun turun.

"Ada apa pah, pak dokter ands disini" Elliot bertanya pada Kenan saat sampai di ruang tamu.

"Dimana Ellana, kenapa kamu sendiri?" tanya Kenan pada Elliot yang sudah duduk disampingnya.

"Tadi Ellana bilang ia keluar dengan temannya, tapi aku sudah menyuruhnya untuk cepat pulang" sahut Emma membalas Kenan.

"Maafkan saya pak Agra, putri saya tidak ada disini"

"Tidak masalah pak Kenan, bisa kita lanjut?"

"Tentu pak, silahkan"

"Baik, seperti yang kita tahu kedatangan saya kesini untuk menagih janji yang telah disetujui oleh pak Kenan beberapa tahun lalu" ucap Agra kepada seluruh orang yang ada disana.

"William, siapa yang kamu sukai dari mereka berdua, kamu sudah pernah bertemu dengan mereka berdua bukan?" sambungnya.

"Tentu saja Elliot, William akan memilih Elliot" ucap William yakin.

"Elliot bagaimana denganmu apa kamu setuju untuk menikah dengan William?" Elliot terkejut mendengar ucapan Agra, jantungnya seakan berhenti berdetak. Menikah?

"A-apa? menikah?" ucap Elliot dengan terbata.

"Iya sayang, kalau kamu setuju kalian akan menikah" ucap Emma dengan lembut, yang duduk disamping Elliot.

"Jadi gimana Ello apa kamu bersedia menikah dengan saya?" ucap William melihat mata Elliot lekat menunggu jawaban.

"Eum, Elliot bersedia" ucap Elliot dengan menunduk malu.

Mereka semua tersenyum senang. Apalagi William tentu saja dirinya sangat bahagia orang yang dicintainya akan menjadi pasangannya. Betapa beruntungnya William.

"Baiklah, untuk resepsi pernikahan kalian tidak perlu karena saya dan Mehra yang akan menyiapkannya" ucap Agra kepada Keluarga Elliot.

"Sayang perkenalkan saya Mehra ibu dari William" Mehra menyapa Elliot yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.

"Betapa beruntungnya saya bisa memiliki menantu secantik dan semanis ini" sambungnya.

"Terimakasih, saya juga senang bisa mendapat mertua sebaik anda" balas Elliot.

Acara perjodohan itu berjalan dengan lancar tanpa sepengetahuan Ellana.
_____________________________

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang