28

201 8 0
                                    

Hari ini akhirnya seminggu pasca operasi itu Elliot baru dibolehkan pulang setelah memastikan bahwa keadaan keduanya sehat dan stabil.

"Hati-hati sayang, duduklah dengan nyaman" William membantu Elliot duduk di sofa ruang tengah dan membenarkan bantal agar Elliot bisa duduk dengan nyaman.

"Lihatlah Elvaro kecil kita tertidur dengan nyaman digendonganmu sayang," ucap William sambil menoel pipi anaknya.

Elvaro Alexious Diaz adalah nama yang diberikan oleh William kepada anaknya, dengan nama marga dirinya dibelakangnya.

"Merasakan suasana ini aku jadi teringat Demian, bagaimana kabar anak itu sudah seminggu kita tidak bertemu," ujar Elliot sambil mengingat masa-masa bersama Demian.

"Aku yakin dia akan sangat senang mengetahui teman kecilnya sudah lahir" ucap William menimpali.

"Kau benar"

Mehra dan Emma datang dengan bingkisan untuk Elliot, mereka langsung menemui Elliot setelah kemarin William baru mengabari mereka.

"Ello, bagaimana kabarmu sayang? William kau keterlaluan tidak memberitahu kami kalau Ello melahirkan" Mehra memukul anaknya itu.

"Aduh, aku hanya tidak mau Ello terganggu ma," Mehra menatap anaknya tajam.

"Wahh...lihatlah cucu kecilku yang tampan dia sangat mirip sekali denganmu Will" ucap Mehra saat melihat wajah Varo.

"Ello sayang, apa tubuhmu sudah pulih?" giliran Emma yang bertanya pada anaknya.

"Ello baik-baik saja sekarang ma" Emma mengangguk.

"Mana cucu laki-lakiku? wahhh dia sangat tampan" ucap Agra yang baru memasuki rumah dan langsung menggendong Varo.

"Kau lihat Kenan, sudah kubilang cucuku laki-laki, jadi kau harus melakukan hukumanmu sesuai kesepakatan kita" ucap Agra dengan nada mengejek, Kenan menatap Agra dengan tajam.

"Kesepakatan apa yah?" tanya William pada ayahnya.

"Kenan akan push up sebanyak 100x kalau anakmu laki-laki dan hal itu terjadi jadi dia harus melakukan push up" jelas Agra.

"Papa akan push up 100x? dengan usia dan kondisi papah yang sudah seperti ini pah?" tanya Elliot tidak percaya.

"Kau meremehkan papamu ini Ello, aku masih kuat" ucap Kenan sambil menunjukkan otot-ototnya.

Mehra dan Emma hanya bisa menggeleng melihat kelakuan para suaminya.

"Oke sekarang lakukan hukumanmu Kenan"

Kenan memulainya dengan yakin, dan pada saat hitungan ke tiga Kenan sudah mengeluh pinggangnya sakit, dan mereka semua tertawa melihat hal itu, karena tawa mereka Varo yang tertidur jadi menangis karena kaget.

Agra langsung memberikannya kepada Elliot lagi dan Elliot membawanya ke kamar supaya lebih tenang dengan diantar oleh William.

Kamar mereka pindah ke lantai bawah sejak usia kandungan Elliot 7 bulan, karena tidak mau membuat Elliot kelelahan, mereka berencana akan tidur disana sampai anak mereka sudah agak besar.
___________________

Malam hari Elliot terbangun saat putranya yang sudah menginjak usia 1 bulan menangis dengan kencang, Varo memang tidur bersama William dan Elliot tapi di tempat terpisah.

William beranjak dari kasur setelah menyalakan lampu tidur dan menghampiri anaknya yang menangis kencang.

"Varo sayang, apa kau lapar hm? cup cup daddy disini" William menggendong anaknya dan membawanya ke pangkuan Elliot.

"Sayang aku akan membuatkan susu untuk Varo dulu"

William pergi ke dapur sedangkan Elliot berusaha menenangkan anaknya itu dengan menimangnya.

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang