10

456 19 0
                                    

"Hmm..harum mama masak apa hari ini?" Elliot berjalan ke arah meja makan.

"Nasi goreng seperti biasanya" Emma menghidangkannya di meja makan.

"Papa mana?" Elliot menatap sekeliling mencari sang ayah.

"Udah berangkat kerja, ada urusan mendadak katanya"

Elliot mengangguk faham dan mulai memakan sarapannya.

Tidak lama Ellena datang dan duduk disalah satu kursi.

"Mah hari ini Elliot mau keluar sama dokter William apa boleh?" tanya Elliot.

Emma melirik Ellena singkat sebelum memberikan Elliot jawaban. "Boleh, tapi mau kemana?".

"Mau cari baju untuk pernikahan nanti sama sekalian jalan-jalan mungkin?" ucap Elliot dengan tersenyum cerah.

Emma hanya mengangguk pelan, dan melirik anak gadisnya yang masih tenang memakan sarapannya.

"Mama tahu, kemarin benar-benar menyenangkan, dokter William sangat pintar dalam memilih, saat Ello kesusahan memilih cincinnya, dokter William langsung membantu Ello memilih cincin yang indah dan cantik, kemudian setelah dari sana kita berdua pergi ke toko kue dan memakan kue yang sangat lezat, mama juga tahu dokter William bahkan membersihkan sisa makanan yang ada di mulut Ello, bukankah dia sangat baik" Tutur Ello panjang menceritakan semuanya pada sang ibu dengan antusias.

Tanpa Elliot sadari ada hati yang terluka saat mendengar apa yang dirinya katakan.

Ellena meremat sendok yang dipegangnya erat sebelum menaruhnya kasar sehingga menghasilkan bunyi yang cukup keras membuat Elliot yang masih bercerita berhenti.

"Aku selesai" ucap Ellena ketus dan beranjak pergi.

"Sayang, mau kemana? habiskan dulu makananmu" ucap Emma. Emma tahu pasti Ellena merasa sakit mendengar cerita Elliot. Ia merasa kasihan pada putrinya tapi ia juga tidak berdaya.

"Aku mau menyiapkan barang bawaanku ma, aku berangkat nanti malam" ucap Ellena masih melanjutkan langkahnya.

"Pergi? pergi kemana?" Elliot bertanya heran kepada Emma saat Ellena sudah masuk ke dalam kamar.

"Katanya dia akan pergi keluar negeri untuk mengurus studinya disana" ucap Emma sendu.

"Tapi bukankah itu masih lama, kenapa pergi secepat ini?" ucapnya heran.

"Mungkin Ella ingin menyiapkan tempat tinggal dan hal lainnya, kamu tahu sendiri bagaimana dirinya, sangat aktif dan selalu menyiapkan segala hal dengan matang" ucap Emma dengan senyuman tipis.

Sebenarnya Emma tidak enak berbohong pada putranya seperti ini, tapi tidak mungkin Emma mengatakan yang sebenarnya pada Elliot. Emma tidak mau Elliot terbebani dan membatalkan pernikahan.

Mungkin memang ini yang terbaik?

"Elliot tidak jadi keluar hari ini, Ello akan menemani keberangkatan Ellena" ucap Elliot pelan.

"Ellena saudara kembar Ello kita biasa bersama sedari kecil, meskipun jarang berbicara satu sama lain tapi Ello menyayangi Ella, dan Ello yakin kalau Ella juga begitu. Jadi Ello ingin menemaninya sampai bandara. Meskipun berat harus berpisah tapi Ellena akan kembali bukan?" Elliot tersenyum tipis menatap Emma dengan sendu.

"Ya, dia pasti akan kembali Ella tidak akan betah berlama-lama jauh dari orang tua dan dari saudara kembarnya hm?"

Elliot mengangguk pelan.
_____________________________

"Sayang, jaga kesehatanmu ya, jangan lupa selalu kabari kami, saat sudah sampai langsung kabari, jangan telat makan, jangan kecapekan, jangan-" tutur Emma sambil menatap putrinya. Sebelum Ellena menghentikannya.

"Mah Ella sudah besar, Ella bisa jaga diri" ucap Ellena malas. Ia masih marah dengan mamanya.

"Ella, kau akan datang saat acara pernikahanku kan?, aku akan menunggu" ucap Elliot.

"Aku tidak akan datang, lagi pula ada atau tidaknya aku acara akan tetap berlangsung" ucap Ellena sinis.

"Tapi kau saudaraku Ella, aku akan sangat senang kalau kau datang rasanya tidak lengkap tanpamu" ucap Elliot dengan raut wajah sedih.

"Tapi aku tidak bisa, kenapa kau tidak mau mengerti?" sentak Ellena emosinya sudah memuncak.

Elliot tersentak mendengar itu, dan menunduk sedih.

Ellena mendekatkan kepalanya ke kuping Elliot dan berbisik disana. "Dengar Ello, aku akan kembali dan mengambil apa yang menjadi milikku". Elliot langsung mendongakkan kepalanya menatap mata Ellena horor.

"Aku harap kau selalu bahagia Ello" ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

Elliot masih tertegun oleh perkataan Ellena. Perkataan yang sama saat di koridor sekolah, jadi dirinya tidak salah dengar?. Tapi apa maksudnya? Apa yang dirinya ambil. Elliot benar-benar dibuat bingung.

"Oke, aku pergi sekarang, jaga diri kalian" Ellena menarik kopernya dan melangkahkan kakinya dari sana.

Meskipun Elliot terkesan lebih tua dari Ellena tapi Elliot selalu tidak bisa melawan saudaranya itu, seakan Elliot adalah pihak yang lemah sedangkan Ellena pihak yang kuat. Bahkan saat kecil tidak jarang juga Ellena membela dirinya yang diganggu oleh anak-anak seusianya. Ellena memang terkenal anak yang pemberani dan sangat pandai mencari pertemanan karena auranya yang menyenangkan, berbeda dengan dirinya yang pendiam dan takut memulai suatu pertemanan, sehingga jarang ada yang mau berteman dengannya.

Elliot bersyukur memiliki saudara kembar seperti Ellena yang selalu menjaganya, terkadang ia juga merasa malu karena selalu jadi pihak yang di bela padahal dirinya lebih tua dari Ellena. Walaupun jarak kelahiran mereka dekat karena kembar, tapi tetap saja dalam sebuah hubungan Elliot adalah seorang kakak.
____________________

Di dalam kamar Elliot merebahkan tubuhnya di atas kasur, masih dengan pikiran yang kemana-kemana. Sampai lamunannya terbuyarkan oleh dering telfon.

Kringg

Kringg

"Halo, Ello"

"Halo"

"Ello apa kamu sakit? kenapa suaramu seperti itu?"

"Tidak, aku baik-baik saja pak dokter"

"Jangan bohong, bicaralah ada apa?"

"Tidak ada, aku hanya merasa sangat lelah hari ini"

Bohong Elliot pada William, sebenarnya ia tidak mau begini, tapi ia juga tidak mau menambah beban William.

"Kalau begitu istirahatlah, jangan lupa minum obat hm"

"Kalau ada masalah beritahu saya, jangan menyembunyikan apapun"

"Hm, selamat malam dokter"

Elliot mematikan telfon sepihak dan menghela nafas panjang. Ia beranjak dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, mungkin dengan mandi ia bisa sedikit rileks.
________________

Komen dan votenyaaa<3

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang