18

337 16 0
                                    

Di dalam rumah yang bisa dikatakan cukup mewah, rumah yang biasanya selalu diisi oleh canda tawa dan kehangatan dari dua insan, kini terasa hampa karena kehilangan yang mendalam.

"Ello, ayo makanlah sarapanmu dulu aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu" William menaruh nampan diatas nakas dan duduk di pinggiran kasur.

"Aaa...ayo ini enak sayang" William menyodorkan sendok ke arah mulut Elliot.

Tidak ada respon dari Elliot, tatapannya kosong ke depan sudah lama Elliot seperti ini ia tidak mau bicara hanya diam di dalam kamar, semenjak dirinya bangun dari kecelakaan itu dan mendapatkan fakta yang menyakitkan membuatnya kehilangan semangat hidup, matanya sudah tidak sebinar dulu matanya yang selalu menampilkan semangat sekarang telah hilang entah kemana.

William sampai bingung harus gimana lagi menghadapi Elliot, ia juga hancur tapi kalo bukan dirinya siapa lagi yang bisa menyemangati Elliot dan dirinya sendiri.

"Sayang ayo makanlah dulu kau sudah 2 hari ini tidak makan, setelah makan aku akan memberikan apapun yang kau inginkan hm? kau mau jalan-jalan keluar?" ucap William lembut, ia mencoba membujuk Elliot agar mau makan karena tidak baik untuk tubuhnya jika terus seperti ini.

"Benarkah kau akan memberikan apapun yang aku inginkan? apapun Will?" Elliot langsung menghadap William begitu mendengar ucapan William.

"Tentu saja," William tersenyum tipis melihat ada respon dari Elliot.

"Kembalikan bayiku, aku- aku tidak masalah jika tidak bisa melihat lagi aku hanya ingin bayiku Will" ucapnya lirih masih dengan menatap William walaupun hanya ada kegelapan dimata Elliot.

"Ello maafkan aku, tapi aku tidak bisa melakukan itu, aku hanya seorang dokter aku bukan tuhan" senyum William luntur begitu mendengar perkataan Elliot.

"Will apa aku jahat? sampai tuhan mengambil bayiku yang bahkan belum lahir kedunia ini, bahkan dia juga mengambil penglihatanku" ucap Elliot setelah terdiam cukup lama.

"Tidak sayang tentu saja tidak, jangan bicara seperti itu aku kan mencari cara untuk membuatmu bisa melihat lagi jangan patah semangat Ello, aku akan menjadi matamu mulai sekarang, kita akan tetap bersama, aku menyayangimu sayang jangan merasa sendiri," William memeluk istrinya erat memberikan semangat.

Dapat Elliot rasakan bahunya yang basah, ia tahu William tengah menangis dalam diam karena tidak mau membuat dirinya merasa sedih juga. Elliot hanya butuh waktu, biarkan ia menenangkan diri dulu biarkan ia larut dalam kesedihannya dulu, ia masih belum bisa menerima apa yang terjadi padanya, ia masih belajar untuk menerima tapi tidak semudah itu.
______________

Lima bulan sudah waktu yang Elliot lewati, selama itu juga Elliot belajar menerima dan belajar menjalani hidup tanpa bisa melihat lagi. William yang selalu ada disampingnya dan memberinya semangat tanpa lelah membuat Elliot mendapatkan kembali semangat hidupnya meskipun ia tidak akan pernah bisa melupakan apa yang telah terjadi padanya tapi ia harus bisa melawannya.

Kejadian yang menimpanya akan menjadi trauma tersendiri bagi Elliot.

"Aku pulang" William merebahkan tubuhnya di sofa yang terdapat Elliot disana.

"Kau terlambat hari ini, apa sangat sibuk disana?" Elliot mengelus rambut William yang tengah berbaring di pahanya.

" Hm, rumah sakit sangat ramai hari ini, aku lelah berikan aku ciuman agar aku semangat lagi"

"Tidak mau, pergilah mandi bibi sudah memasak makan malam, ayo kita harus segera makan"

"Kau belum makan?" William mendudukkan diri dan menatap istrinya.

"Iyaa aku menunggumu, kenapa?" Elliot memiringkan sedikit kepalanya.

"Tidak, hanya saja kau tidak perlu menunggu kau bisa makan lebih dulu Ello, aku tidak mau kau kelaparan"

With you, Always!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang