JUST FRIEND

138 26 7
                                    

Aydan mematung, ia seperti tidak bisa bergerak kemana pun, seperti diikat tali yang kuat di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aydan mematung, ia seperti tidak bisa bergerak kemana pun, seperti diikat tali yang kuat di tubuhnya. Perempuan yang bernama Raya itu berjalan tenang ke arah Aydan dengan senyum kecil yang ia tampakkan di sana.

Raya memegang tangan Aydan, menatapnya dalam-dalam. “Aydan, kamu dari mana saja. Dari tadi aku di sini nungguin kamu.” ucap Raya dengan khawatir.

“Hmm, aku... aku dari—”

“Dari mana? Kenapa kamu nggak angkat telepon aku. Aku khawatir tahu. Aku khawatir kamu kenapa-napa,”

Aydan tidak bisa seperti ini. Aydan tidak bisa terus-menerus membuat dirinya sendiri terperangkap pada sebuah lingkaran hubungan yang tidak diinginkan.

“Ray, aku mau ngomong.”

Aydan mengajak Raya ke teras rumahnya, menyuruhnya duduk sebelum mengatakan sesuatu yang sedari dulu ingin ia katakan.

“Ada apa, Dan? Kamu mau ngomong apa?”

Aydan masih memikirkan bagaimana ia mengatakan semuanya pada Raya. Aydan ingin menggunakan kalimat yang tidak akan menyakiti sahabatnya itu, walau pun pada akhirnya akan tetap sama.

“Ray, we just best friend, right?”

Raya diam. Mungkin ini sudah ke-seribu kalinya Aydan akan membahas itu dan itu lagi.

“Harus bahas itu lagi? Kan sudah aku bilang, aku tidak mau membahasnya.”

“Tapi kamu tidak mau mengerti, Ray.”

“Dan kamu juga tidak mau mengerti!”

“Apa yang harus aku mengerti? Bahwa kenyataannya kamu menyukaiku dan mengharapkanku? Bahwa seolah-olah di luaran sana kamu mengaku pacarku? Bahwa kamu akan tetap berusaha menjadi lebih dengan atau tanpa izinku?” sahut Aydan.

Ya, Aydan dan Raya adalah sepasang sahabat sejak mereka masih kecil. Dari SD sampai SMP mereka selalu bersama. Mereka sepasang sahabat yang memilih jalan berbeda. Yang satu ingin tetap bersama dan meminta lebih, yang satu memilih untuk tetap sama dan tidak mau adanya hubungan yang lebih dari sekedar sahabat.

“Aku kira kamu mau mengerti.”

“Maaf, kali ini aku benar-benar tidak bisa, Ray. Aku mohon, jangan paksa aku untuk merusak persahabatan kita.”

“Kenapa? Kenapa kamu tidak bisa menyukaiku, Dan? Apa kekurangan yang aku miliki sehingga kamu tidak menyukaiku?”

“Ray, kamu tidak ada kurangnya bagiku, karena kamu sahabatku. Aku akan tetap dan selalu menjadi sahabatmu sampai kapan pun. Kamu tidak memiliki kekurangan apa pun, seorang sahabat hanya akan melihat kelebihan yang ada pada diri kamu.”

Bila HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang