SOMETIME WE NEED SOMEONE

113 23 6
                                    

HAI SEMUANYA 👋👋👋

JANGAN LUPA BUAT VOTE SAMA COMMENT SEBANYAK-SEBANYAKNYA YA
💜💜💜
*
*
*
OH IYA, KALIAN PENASARAN NGGAK SAMA SOSOK RAYA??
YANG PENASARAN BISA KOMEN YA👌👌👌
*
*
*

Aydan membuka pintu rumahnya. Rumahnya terlihat sepi. Yang benar saja, semua orang pasti masih tidur pada dini hari ini. Aydan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Ia baringkan tubuh, menatap atap rumahnya yang berwarna biru langit.

Aydan kembali mengingat kejadian malam ini. Kejadian yang membuatnya berhasil bungkam dan gugup tiada tara, namun berhasil membuatnya senyum-senyum sendiri.

Aydan bangun dari tempat tidurnya, berjalan ke meja belajar dan mengambil kalender kecil di sana. Aydan mengambil bulpoin dan mulai menuliskan sesuatu. Aydan melingkari tanggal hari ini dan tertulis di sana, first kiss with beautiful queen.

Aydan kembali tersenyum usai menulis di kalender itu dan meletakkannya kembali di atas meja belajar. Setelah ini, Aydan berpikir bahwa dirinya pasti akan tambah semangat belajar karena sudah ada vitamin di depannya, yakni tanggal dimana hatinya mulai beterbangangan kemana-kemana.

*

Aydan bangun dari tempat tidurnya. Ia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul lima pagi.  Ia tidak bisa tidur malam ini. Aydan memutuskan untuk segera mandi dan berganti seragam.

Setelah selesai, Aydan turun ke lantai bawah untuk sarapan. Ia berjalan menuju dapur dan melihat Bi Daya, pembantu di rumahnya sedang memasak di sana. Aydan segera menghampiri Bi Daya dan melihat masakan apa yang sedang dibuat olehnya.

“Masak apa nih, Bi Ya?” ucap Aydan sembari mencium aroma-aroma wangi dan mengguncang perutnya.

“Seperti biasa. Makanan kesukaan Mas Aydan. Tumis kangkung dan tempe goreng.” jawab Bi Ya dengan tangan yang masih berkutat pada wajan di depannya.

“Saya bantu ya, Bi.” ujar Aydan dan langsung membantu Bi Ya menggoreng tempe.

“Eh, jangan mas... Nanti dimarahi sama Bapak, loh...”

“Nggak papa, Bi. Kan Aydan bantu Bi Ya supaya cepet selesai masaknya, dan Aydan bisa berangkat sekolah dengan cepat.” ujar Aydan tenang.

Setelah semua makanan telah matang, Aydan membantu Bi Ya kembali dengan menyiapkan makanan di atas meja makan. Ada suasana yang berbeda pagi ini. Aydan tidak melihat mama dan papanya berlalu lalang. Padahal sejak tadi malam Aydan berpikir bahwa sang papa akan memarahinya.

Karena khawatir, akhirnya Aydan berpikir menjemput sang mama untuk makan bersama dengannya.

“Bi, Bi Ya lanjutin sendiri nggak papa, kan? Aydan mau nyusul mama dulu buat sarapan bareng.” pamit Aydan.

“Oh, iya, mas... Nggak papa.”

Aydan meninggalkan Bi Ya yang melanjutkan menyiapkan sarapan, sedangkan Aydan berjalan ke kamar sang mama yang tidak jauh dari sana. Baru saja Aydan akan mengetuk pintu kamar sang mama, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Bu Sina yang keluar dari kamar.

“Aydan? Ada apa, Nak?” tanya Bu Sina yang melihat Aydan berada di depan kamarnya.

“Nggak papa, Ma. Aydan cuma mau nyusul mama sama papa buat sarapan bareng.” ujar Aydan.

Bu Sina tersenyum. Ia bisa melihat ketampanan anaknya dengan seragam yang sudah rapi itu.

“Ya sudah, yuk kita ke meja makan.” ajak Bu Sina.

Bila HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang