HAI SEMUANYA👋👋👋
*
*
*
Gimana kabar kalian hari ini???
*
*
*
Jangan lupa VOTE dan COMMENT sebanyak-banyaknya ya, kalau bisa per paragraf kalian comment in deh biar aku tambah semangat nulisnya.... Okay?☺️☺️☺️
*
*
*
Kini giliran Mesha yang tertawa kecil, “Kalau tugasmu memikirkanku, berarti kamu tidak akan bersamaku?”
“May be.”
Jawaban Aydan seolah-olah keluar dengan ringan dari mulutnya. Mesha yang mendengar itu pun terkejut walau ia tidak menampakkan keterkejutannya di hadapan Aydan. Mesha yang melihat Aydan sebentar kemudian kembali menatap senja yang kini mulai merona.
Kehadiran Aydan membuat ia berpikir bahwa semua akan lebih baik, tapi ternyata dua kata yang diucapkannya tadi membuat hal yang lebih baik menjadi tidak baik nantinya. Tapi Mesha tetaplah Mesha. Yang berusaha menutup hati dan perasaannya dari siapa saja.
“Katanya kamu menitipkan pesan untukku lewat senja?” tanya Mesha yang baru ingat perkataan Aydan beberapa waktu yang lalu.
Aydan menoleh. “Iya.”
“Apa pesannya sudah dikirimkan untukku?”
“Tunggu ya, Sha, pesannya akan dikirimkan setelah aku menemukan seorang ‘Balin’ untukmu.”
Mesha mengernyitkan kening. Apa yang dikatakan Aydan benar-benar membuatnya bimbang dan khawatir.
“Bukan kah kamu ‘Balin’ ku?” tanya Mesha pelan.“Iya. Untuk saat ini aku masih ‘Balin’ yang akan selalu menjagamu.”
“Kamu bilang kamu ‘Balin’ ku, tapi kenapa satu minggu ini tidak pernah menemui sang ratu?”
Aydan tersenyum kecil tanpa sebuah kalimat atau sekedar kata yang bisa menjawab pertanyaan Mesha.
Maaf, Sha. Maaf. Kali ini aku masih menjadi ‘Balin’ untukmu dan akan selalu melindungimu dengan cara yang berbeda. Tidak bertemu denganmu adalah satu-satunya caraku agar tidak ada yang menyakiti dan melukaimu. Tapi aku senang, karena pertanyaanmu membuatku berpikir bahwa kamu merindukanku, meskipun aku tidak tahu apakah pikiranku itu benar atau tidak, yang paling penting, saat ini, di bawah senja yang indah ini, aku masih bisa menatap bidadari cantik yang berada tepat di sampingku.
“Aydan?”
Panggilan Mesha membuat Aydan kembali tersadar. “Iya?”
“Kenapa diam? Kamu memikirkan sesuatu?”
“Iya. aku memikirkanmu.” jawab Aydan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bila Hujan
Fiksi Remaja"Alam raya tidak akan membiarkannya menjadi sebatang bunga yang kuncup di musim panas. Tidak. Selama aku masih berada di sisinya" Aydan Balin Pratama~ "Takdir terlalu bermain-main denganku hingga tidak ada kata bahagia dalam kampus hidupku" Ara Mesh...