Mengikuti alur waktu yang terus bergerak ke depan, Junkyu kembali lahir di tanah Pavana. Seolah takdir baiknya hampir habis, di usianya yang hampir menginjak kepala tiga ini Junkyu masih belum menemukan di mana Jihoon berada. Sulit baginya untuk pergi jauh mencari Jihoon keluar wilayah Pavana karena beberapa alasan yang terutama adalah pekerjaannya dan alasan bahwa ia sama sekali tak punya petunjuk di bagian dunia mana Jihoon akan lahir.
Atau apakah Jihoon belum lahir?
Semakin dipikirkan, semakin kepalanya ingin meledak. Setiap hari yang dipikirkannya hanyalah bagaimana ia bisa bertemu dengan Jihoon, di mana Jihoon berada sekarang, apa yang sedang Jihoon lakukan sekarang, dan bagaimana ia bisa menjemput Jihoon kembali?
Pekerjaannya, ia kembali berurusan dengan pemerintahan. Di ibu kota, Junkyu mengurus bagian pengembangan kota dan perencanaan kemajuan. Entah kenapa dulu ia memilih pekerjaan yang nantinya akan membuatnya terikat dan kesulitan untuk bepergian jauh begini.
"Junkyu."
Junkyu masih diam tak mendengar saat dipanggil. Ketika bahunya disenggol barulah ia menoleh dengan terkejut. Chaeryeong, rekan kerjanya itu berdecak sebal melihat kawan kerjanya yang kian hari kian banyak melamun.
"Jangan kebanyakan melamun, nanti gila. Aku lihat kamu kerja terus ya, ambil waktu libur sana, segarkan otak supaya kamu tidak melamun terus begitu," ucapnya prihatin, kemudian duduk di kursinya.
"Mau liburan kemana, aku juga tidak punya tujuan."
"Ya kemana yang kamu suka. Aleesa baru saja membuka tempat wisata, kamu bisa coba ke sana dan bermain dengan hewan-hewan di sana, mereka sangat bersahabat dan jinak. Aku baru dari sana minggu lalu, kurasa mereka berhasil menjalin hubungan baik dengan para hewan liar itu."
"Aku tidak suka bermain dengan hewan. Lagipula kita masih sibuk, kita sedang mempersiapkan festival tahunan kan."
Charyeong kembali berdecak. Matanya dipitar malas mendengar respon tak berarti dari Junkyu. Percuma memang menasehati orang kaku seperti kawannya itu yang kerjanya setiap hari hanya pulang pergi ke rumah dan tempat kerja.
"Kamu kan bisa bisa ambil jatah cutimu setelah selesai festival. Pergilah liburan supaya kamu dapat hiburan, atau minimal carilah pasangan supaya kamu punya sedikit motivasi hidup. Ingat, usiamu sudah mau tiga puluh," ucap Chaeryeong lagi mengingatkan Junkyu umurnya yang masih akan terus bertambah.
Junkyu hanya mendengus. Bagaimana ia bisa mencari pasangan jika satu-satunya orang yang ia mau belum juga ia temukan keberadaannya. Lagipula ia tak akan terhasut begitu saja hanya karena setiap hari ditanyai kapan ia akan menikah sementara si kawan kerjanya, Chaeryeong, yang usianya lebih muda darinya saja sudah akan menggelar pernikahan dua bulan lagi.
"Oh, atau kamu bisa pergi liburan ke Iceland. Sekarang kan ada negara bagian Iceland yang bisa dijangkau hanya dengan kendaraan darat, hanya perlu waktu dua hari, dan tidak perlu menyebrangi laut mematikan mereka itu."
"Memangnya ada apa di sana sampai aku harus berlibur ke sana," sahut Junkyu masih tak berminat.
"Kamu memangnya tidak tahu ya? Iceland disebut negri paling sibuk bukan tanpa alasan, kamu pergi saja ke sana, tidak perlu menunggu musim, setiap hari mereka selalu punya hiburan yang menyenangkan. Di sana itu sudah seperti festival setiap hari."
'Bolehkah aku ikut? Aku selalu ingin pergi ke Iceland, kudengar di sana ada banyak keajaiban.'
Junkyu tersentak ketika sebuah ingatan melintasi benaknya. Ingatan ketika dulu ia akan pergi ke Iceland, Jihoon sempat meminta untuk ikut serta. Ia baru sadar, alasan kedekatan Jihoon dan Yoshi di masa lalu itu salah satunya adalah karena Jihoon tertarik dengan Iceland. Kenapa ia tak terpikirkan mengenai hal ini sejak awal? Kenapa ia baru ingat sekarang? Untung saja Chaeryeong membahas mengenai Iceland sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/352550454-288-k220915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadar [ kyuhoon ]
FanficB O Y S L O V E [ COMPLETED ] Sang Pangeran dari Pavana yang tak pernah tampakkan wajahnya. Rumor-rumor gila dibiarkan berkeliaran di seluruh negeri tentang Sang Pangeran yang dianggap memiliki paras cacat dan terkutuk. Sihir hitam dipercayai telah...